Mengenali Penyakit Gastroparesis


By Cindy Wijaya

Tak banyak orang mengenali apa itu penyakit gastroparesis, dan karenanya juga tak banyak pasien yang menyadari bahwa mereka sudah mengalami kondisi gastroparesis. Meski demikian penyakit ini bisa memicu terjadinya kekurangan nutrisi dan sejumlah keluhan pencernaan serius lain.

Apa Sebenarnya Gastroparesis?

Menurut sumber medicinenet.com,  gastroparesis merupakan keluhan yang berkaitan dengan melemahnya otot perut. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya perlambatan pada fungsi cerna.

Fungsi saluran pencernaan untuk menghaluskan makanan, mengsekresi makanan menjadi formula yang siap diserap tubuh, hingga proses penyerapan nutrisi itu sendiri akan berjalan lambat, bahkan tidak berjalan sempurna.

Seharusnya dalam pencernaan secara normal terjadi fungsi berurutan dimana makanan akan dicerna dan dihancurkan dalam ukuran partikel kecil dan halus.

Kemudian akan terjadi proses sekresi, yakni tercampurnya makanan yang sudah dihaluskan ini dengan komponen enzim dari pankreas dan empedu serta air. Ini akan merubah formula kimiawi dari makanan yang Anda asup menjadi formula yang lebih mungkin untuk diserap oleh tubuh.

Proses ini terjadi pada lambung dan usus dua belas jari. Di area ini terdapat sistem gerak peristaltik oleh otot dinding usus yang bekerja menggerus makanan dan mencampur makanan dengan enzim-enzim pencernaan.

Setelah makanan sudah halus dan siap untuk diserap, makanan akan disalurkan menuju usus halus. Di sanalah terjadi proses penyerapan tubuh. Di dalam usus halus terdapat fungsi otot yang bekerja menyerap sari makanan dan menggerakan makanan untuk menuju usus besar.

Dalam usus halus nantinya Anda akan bertemu dengan otot pirolus yang menjadi pintu masuknya makanan menuju usus halus. Otot ini bekerja cukup besar dalam peran menyalurkan makanan dari perut atas menuju usus halus.

Awal Mula Masalah Gastroparesis

Ketika kinerja otot dalam perut melemah, masalah akan terjadi. Kinerja perut atas untuk menghaluskan dan mencampur rata makanan dengan cairan enzim pencernaan akan sulit terlaksana dengan sempurna.

Karena makanan gagal dihaluskan dengan baik dan mengalami proses sekresi dengan sempurna, makanan akan sulit masuk ke dalam usus halus. Dan bila makanan berhasil masuk ke dalam usus halus, usus akan gagal menyerap sempurna sari makanan di dalamnya. Termasuk pula akan kesulitan untuk mendorongnya menuju usus besar.

Kadang, kasus gangguan otot ini hanya berpusat pada fungsi lambung saja. Ini bisa mengakibatkan terbentuknya endapan makanan pada lambung yang belakangan dapat merusak fungsi lambung dengan lebih serius.

Tetapi beberapa kasus ini juga akan berkaitan dengan kinerja usus 12 jari. Usus ini memang bekerja menghaluskan dan melakukan proses kimiawi pada makanan dengan lebih intensif sebelum benar-benar masuk ke dalam usus halus.

Apa Keluhan Pasien Gastroparesis?

Seiring dengan sulitnya fungsi cerna dari perut atas berjalan baik, termasuk dalam hal ini fungsi dari lambung dan usus 12 jari dalam menghaluskan makanan dan memproses makanan secara kimiawi, maka pasien akan kerap merasa kembung, penuh dan begah.

Alasannya karena mereka sulit mengosongkan perut sisi atas. Makanan tertahan dalam lambung dan usus 12 jari hingga menyebabkan area ini terus menerus penuh. Itu sebabnya pasien gastroparesis kerap mengeluhkan efek mual, kembung dan selera makan yang menurun.

Nyeri dan Sesak di Ulu Hati

Beberapa pasien juga mengeluhkan rasa nyeri dan sesak pada area ulu hati, mengingat area lambung relatif dekat dengan area diafragma yang berada di ulu hati. Pada kondisi yang berat, pasien demikian mudah muntah bahkan sebelum pasien sempat makan.

Muntahan

Ciri khas lain dari keluhan gastroparesis adalah bentuk dari muntahan mereka. Karena fungsi penghancuran makanan tidak berjalan dengan baik, maka makanan yang tersimpan dalam lambung dan perut atas masih dalam bentuk kasarnya. Ini kontras dengan bentuk muntahan yang lazimnya Anda jumpai yang berbentuk cukup halus.

Kekurangan Nutrisi

Di sisi lain keluhan khas dari pasien gastroparesis adalah kekurangan nutrisi. Sebagaimana dijelaskan pasien penyakit ini mengalami masalah serius dalam menghaluskan makanan dan menyalurkan makanan menuju usus.

Dan bilapun makanan berhasil masuk ke dalam usus halus, usus halus akan gagal menyerap sempurna makanan karena formula makanan yang masih terlalu kasar dan belum tersekresi sempurna dengan senyawa enzim pencernaan.

Tidak berhasilnya usus halus menyerap makanan dengan sempurna akan menyebabkan pasien kekurangan asupan nutrisi. Dan pada akhirnya pasien lazimnya akan mengalami penurunan berat badan signifikan dengan sejumlah keluhan khas malnutrisi lainnya.

Sembelit/Konstipasi

Keluhan khas berikutnya adalah konstipasi. Untuk merubah sisa sari makanan dari usus halus menjadi feses, sisa makanan harus dalam bentuk halus. Karena bentuk sisa makanan kadang masih dalam partikel besar-besar, maka sulit bagi usus besar untuk melakukan proses pembusukan dengan sempurna.

Gula Darah Tidak Stabil

Kadang pasien juga akan mengalami ketidakstabilan kadar gula darah. Kadang pasien mengalami hipoglikemia berat dan di waktu lain justru terjadi hiperglikemia tanpa disebabkan oleh perubahan pola makan yang kentara.

GERD/Asam Lambung Naik

Gangguan khas lain  yang juga kerap muncul bersamaan dengan gastroparesis adalah keluhan GERD atau acid reflux. Yakni meningkatnya kadar asam lambung hingga mendorong cairan serta gas dari asam lambung naik melewati diafragma dan esofagus, untuk kemudian masuk ke dalam saluran kerongkongan.

Kenaikan asam lambung terjadi karena kinerja lambung yang melambat, hingga akhirnya malah menstimulasi asam lambung diproduksi berlebihan.

Apa Penyebab Gastroparesis?

Hingga saat ini banyak pakar masih belum dapat memastikan apa sebenarnya yang menyebabkan kerusakan fungsi otot perut atas ini. Hanya saja secara pasti diidentifikasi bahwa keluhan ini berkaitan dengan kerusakan fungsi otot dan saraf pada perut atas.

Beberapa penyakit bisa dikaitkan dengan masalah gastroparesis, termasuk di antaranya keluhan diabetes yang memang dikenal lama dapat berakibat buruk pada kinerja saraf dalam tubuh. Keluhan pankreasitis atau radang pankreas juga biasa mengakibatkan efek gastroparesis.

Beberapa pasien gastroparesis rupanya juga sebelumnya memiliki masalah dengan nutrisi mineral tertentu. Mereka sebelumnya sudah terdiagnosa mengalami kekurangan asupan kalium, kalsium dan magnesium.

Keluhan lain yang bisa memicu terjadinya masalah gastroparesis adalah parkinson yang akan merusak sejumlah titik fungsi saraf dalam tubuh. Keluhan Amyloidosis, yakni penimbunan protein abnormal dalam tubuh yang juga kerap memiliki kaitan dengan kerusakan saraf.

Keluhan skleroderma, yakni keluhan yang ditandai dengan kondisi pengerasan jaringan juga memiliki pengaruh negatif terhadap fungsi saraf dan otot, termasuk pada fungsi otot dan saraf perut atas ini.

Sementara itu, kebanyakan lainnya justru sama sekali tidak dapat dipahami penyebabnya. Secara medis gastroparesis yang tidak dipahami pola penyebabnya disebut dengan gastroparesis idiopatik.

Berhati-hati pula bila Anda menemukan keluhan mual terus menerus pasca operasi pada area perut atau area diafragma. Bisa jadi telah terbentuk cidera pasca operasi yang mengganggu kinerja otot dan saraf pada perut atas.

Bagaimana Pengobatan Gastroparesis?

Sebelum kita membahas mengenai bagaimana penyakit ini dapat diatasi, kita coba pahami dulu bagaimana kedokteran modern menganalisa keberadaan penyakit ini pada pasien.

Keluhan gastroparesis termasuk tidak mudah didiagnosa. Dibutuhkan pemeriksaan mendalam untuk memastikan apakah pasien memang mengidap keluhan ini.

Pada umumnya prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan akan berkaitan dengan pemeriksaan radiologi. Setidaknya dengan melakukan pemeriksaan radiologi konvensional seperti; CT dan MR entorologi, hingga prosedur yang lebih modern dengan cairan barium yang ditelan untuk melakukan pemeriksaan radiologi lebih intensif.

Pasien juga bisa melakukan pemeriksaan dengan metode endoskopi (memasukan semacam kamera kecil menggunakan kabel menuju area lambung dan usus dua belas jari) atau dengan menggunakan metode Wireless Motility Capsule  (alat perekam mikro dalam kapsul yang ditelan untuk memeriksa kondisi dalam lambung).

Setelah pasien dipastikan mengidap gastroparesis, maka sejumlah prosedur medis untuk pengobatan penyakit ini pada umumnya terdiri dari beberapa hal berikut ini.

  • Terapi obat

    Terapi ini diberikan untuk membantu mengendalikan muntah dan membantu menstimulasi otot pada lambung untuk kembali lebih aktif bekerja. Beberapa jenis obat yang kerap diresepkan untuk keluhan ini antara lain cisapride, domperidone, metoclopramide dan erythromycin. Kadang juga dberikan terapi infus untuk meningkatkan keberhasilan terapi pengobatan.

  • Diet khusus

    Berkaitan dengan lemahnya kemampuan otot lambung, pasien akan disarankan menjalankan diet khusus dengan menu makanan yang mudah dicerna. Ini membantu meringankan kerja lambung dan mempercepat proses cerna yang terlanjur melambat.

    Pasien juga akan disarankan mengendalikan pola makan dengan tidak mengonsumsi makanan yang memiliki efek berat pada pencernaan, termasuk memancing asam lambung, terlalu kaya serat dan mengandung getah. Pasien disarankan mengonsumsi lebih banyak air putih untuk membantu memudahkan lambung menghaluskan makanan.

  • Stimulasi dengan listrik

    Sejumlah terapis memberikan pilihan yang masih dianggap kontroversial hingga sekarang, yakni dengan terapi setrum. Dinding lambung akan disetrum dengan aliran listrik berskala tertentu. Tujuannya untuk menstimulasi saraf pada area lambung bekerja lebih aktif. Aliran listrik diberikan dari luar permukaan kulit perut atas dan berpusat pada perut kiri dan tengah ulu hati.

  • Injeksi Botulinum toxin

    Langkah terapi ini baru belakangan ini dikenal. Dilakukan dengan menyuntikan sejenis toksin pelemah otot pirolus yang menjadi katup antara rongga perut atas dengan usus halus. Katup ini yang justru akan dilemahkan, sehingga memudahkan proses masuknya makanan ke dalam usus halus.

    Meski metode ini masih dianggap beresiko karena akan membuka jalan masuknya makanan dalam bentuk sangat kasar masuk ke dalam usus halus. Beberapa pakar melihat komponen makanan berpartikel kasar ini dikhawatirkan dapat mencederai dinding usus halus.

  • Pembedahan

    Metode terakhir ini dilakukan sebagai solusi terakhir untuk mengatasi keluhan gastroparesis. Metode ini dlakukan dengan membuka saluran baru antara usus dua belas jari dengan usus halus. Sehingga memungkinkan saluran makanan masuk ke dalam usus halus dengan lebih lancar.

    Kadang juga dilakukan semacam tindakan khusus untuk membuat saluran khusus sebagai ventilasi lambung untuk membantu menurunkan intensitas tekanan udara pada lambung.

Apakah Anda merasa curiga akan adanya keluhan gastroparesis pada diri Anda dan orang kesayangan Anda? segera periksakan diri dengan lebih intensif untuk segera mendapatkan terapi yang sesuai dengan kondisi Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}