Waspadai Bahaya Gastroparesis Pada Pencernaan Anda


By Fery Irawan

Siapa yang belum pernah mengalami gangguan pencernaan? Itu nyaris mustahil. Tetapi, siapa yang pernah mendengar kata ‘gastroparesis’?

Simak selengkapnya dalam ulasan singkat seputar gastroparesis yang bisa jadi menyerang Anda. Berikut ulasannya!

Gastroparesis — Sakit Biasa atau Tanda Bahaya?

Gastroparesis adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan sistem pencernaan, yaitu lambatnya pergerakan makanan dalam saluran cerna, lebih lambat daripada pada kondisi normal.

Biasanya, otot-otot pencernaan kita selalu bergerak untuk memindahkan makanan dari lambung ke usus hingga akhirnya itu dibuang. Karena adanya pergerakan itulah makanan dapat diproses dari tahap yang satu ke tahap yang lain.

Namun, jika terjadi gangguan pencernaan seperti gastroparesis, saraf vagus mengalami kerusakan sehingga otot lambung dan usus besar tidak berfungsi secara normal. Lalu, mengapa kita perlu tahu soal gastroparesis ini?

Indikasi

Bisa jadi Anda merasakan gejala-gejala gangguan pencernaan seperti ini: mual, muntah, terlalu cepat kenyang atau begah, sakit perut, kembung, tidak berselera makan, mengalami refluks (naiknya asam lambung sehingga kembali melewati ke kerongkongan), dan kram perut.

Bisa jadi, hal itu adalah gejala dari gangguan pencernaan gastroparesis, dan Anda tidak menyadarinya. Beberapa orang yang pernah mengalaminya terkadang menganggap itu sekadar ‘masuk angin’ atau sakit maag atau kram perut biasa.

Namun, jika ternyata itu memang adalah gejala gastroparesis, bisa jadi Anda tidak hanya sekadar mengalami gangguan cerna biasa, tetapi itu bisa menandakan adanya penyakit yang lebih kompleks lagi. Apa saja itu?

Penyebab

Salah satu penyebab gastroparesis adalah diabetes. Ya, tingginya kadar gula dalam darah dapat mempengaruhi perubahan kimia pada saraf. Malah, diabetes merupakan penyebab yang paling umum dari gangguan pencernaan ini.

Tingginya tingkat gula darah seseorang selama jangka waktu lama dapat merusak sistem saraf vagus seseorang dan berujung pada gangguan pencernaan gastroparesis. Penyebab lain bisa jadi adalah anoreksia dan bulimia yang menyebabkan kerusakan langsung pada saraf vagus.

Penyakit lainnya yang berkaitan dengan jaringan ikat adalah Scleroderma dan Sindroma Ehlers-Danlos. Dan, penyebab yang berkaitan dengan kondisi neurologis adalah penyakit Parkinson.

Pola hidup atau perawatan tertentu juga diduga dapat menjadi alasan seseorang mengalami gangguan percernaan ini. Misalnya, seseorang yang menjalani pembedahan organ pencernaan dapat mengalami kerusakan vagus akibat perawatan tersebut. Juga, seorang perokok berat tanpa sadar dapat mengalami kerusakan jaringan lambung.

Pengobatan Medis

Beberapa penderita gastroparesis yang memeriksakan diri ke dokter biasanya akan diberikan perawatan berupa diet tertentu, misalnya yang rendah serat, dan bahkan untuk kasus tertentu bisa berupa pantangan terhadap lemak atau bahan padat lainnya.

Selain itu, penderita juga diberikan obat yang meredakan gejala gastroparesisnya, seperti metoclopramide, cisapride, atau domperidon. Kadang-kadang juga diberikan insulin dengan dosis tertentu sebagai obat untuk mengontrol penyebab utama gangguan pencernaan gastroparesis ini, yaitu tingginya kadar gula darah.

Pengobatan Herbal

Pengobatan yang tidak kalah disukai adalah pengobatan herbal yang alami. Dokter Andrew Weil M.D. mengatakan dalam situsnya bahwa setelah mendiskusikan tentang hal ini dengan rekan sesama profesornya, ia menyimpulkan bahwa Jahe dapat sangat membantu mempercepat proses pengosongan lambung.

Dosis yang disarankan adalah tiga kali sehari, yang setara dengan adalah 1200 mg Jahe. Hal ini bahkan telah dipublikasikan juga dalam European Journal of Gastroenterology & Hepatology terbitan Mei 2008.

Sebuah penelitian lain yang diadakan oleh Department of Preclinical Sciences, Fakultas Sains Kedokteran, Universitas West Indies, St. Augustine, Trinidad dan Tobago, dan telah dipublikasikan, telah memberi kesimpulan yang melegakan, yaitu bahwa Noni Juice yang telah difermentasikan juga dapat berkhasiat untuk hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah dalam tubuh) dan hepatoprotektif (perlindungan terhadap organ hati).

Mengingat bahwa tingginya kadar gula darah merupakan penyebab paling umum dari gastroparesis, pengendalian kadar gula darah dengan Noni juice merupakan titik terang bagi pengobatan gangguan pencernaan tersebut.

Sumber

Pu HF, Huang WJ, Tseng WM, Wang SW, Liu YW, Doong ML, and Wang PS. Effects of Juice from Morinda citrifolia (Noni) on Gastric Emptying in Male Rats. Chinese Journal of Physiology 47(4): 169-174, 2004. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15803749.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}