Mayoritas orang jelas tahu manfaat Rosella, minimal dari maraknya pemasaran teh herbal yang beredar di pasaran. Teh bunga Rosella dikenal dengan rasanya yang asam dan menyegarkan. Bunganya merupakan bunga tunggal dan memiliki sekitar 8-11 helai kelopak dengan panjang sekitar 1 cm dan berwarna merah. Apa sebenarnya manfaat rosella untuk kesehatan?
Dalam artikel ini Anda akan melihat 3 manfaat rosella untuk kesehatan. Anda tentu tahu bahwa kelopak bunga Rosella banyak dimanfaatkan oleh mayoritas masyarakat untuk bahan minuman kesehatan. Temukan info selanjutnya dalam artikel berikut ini!
Manfaat Rosella untuk Kesehatan
Sebenarnya, seluruh bagian tanaman ini memiliki manfaatnya tersendiri mulai dari kelopak bunga, buah, sampai daunnya. Selain bisa dimanfaatkan untuk membuat teh, puding, salad, dan sirup dengan rasa yang menyegarkan, bunga Rosella juga sangat ampuh untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti kanker dan hipertensi.
Beberapa zat gizi yang terkandung di dalam bunga Rosella meliputi protrin, riboflavia, niasin, dan juga zat besi dalam kadar yang cukup tinggi. Bahkan, kandungan zat besinya mencapai 8,89 mg/100 gramnya.
Selain itu, bunga Rosella juga mengandung vitamin C, vitamin A, dan juga belasan jenis asam amino yang sangat diperlukan tubuh. Misalnya, kandungan arginin yang berfungsi untuk meremajakan sel.
Rosella juga mengandung kalsium, protein, dan zat besi yang berperan dalam pembentukan sel darah merah. Makanya, dengan mengonsumsi Rosella secara konsisten, kebutuhan tubuh akan zat besi dapat terpenuhi sehingga proses pembentukan hemoglobin dapat berlangsung secara normal.
Antihipertensi
Selain untuk kanker, Rosella juga berperan untuk menurunkan tekanan darah tinggi (antihipertensi). Penelitian yang dilakukan oleh Haji Tarkhani dan Haji Faraji dari Iran menyebutkan bahwa Rosella memiliki sifat hipotensif atau antihipertensi.

Pengujian tersebut pernah dilakukan pada sebanyak 54 orang penderita hipertensi yang diberikan secangkir teh Rosella. Hasilnya, setelah 12 hari mengonsumsi teh Rosella tersebut, nilai sistolik dan diastolik para peserta menurun signifikan.
Antioksidan
Seiring dengan banyaknya orang yang mengonsumsi Rosella secara tradisional, terutama untuk alasan kesehatan, maka semakin tinggi rasa penasaran para ilmuwan untuk meneliti kandungan dan khasiat di dalam tanaman ini.
Misalnya, penelitian atas tanaman Rosella dilakukan oleh Fakultas Ilmu dan Teknologi Pangan IPB di tahun 2006 silam, yang mengungkapkan bahwa tanaman Rosella memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dengan jumlahnya yang mencapai 1,7 mmol/ prolox.

Untuk mendapatkan jumlah antioksidan sebanyak itu, hanya dibutuhkan 3 kuntum Rosella yang dikeringkan, dengan berat sekitar 1,5 gram saja.
Sama halnya dengan hasil penelitian ilmuwan IPB, hasil serupa juga diperoleh oleh John McIntosh dari Selandia Baru, yang meneliti tanaman Rosella dengan cara mengekstraknya pada suhu 50 derajat selama lebih kurang 36 jam.
Kemudian, 3 gram Rosella yang sudah kering tersebut, diencerkan di dalam air sebanyak 300 ml. Lalu, larutan tersebut dimasukkan dalam tabung spektrofotometer.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Rosella memang mengandung antosianin sebanyak 51 persen dan antioksidan sebanyak 24%.
Anti Kanker
Dengan kandungan antioksidan yang tinggi, konsumsi Rosella secara rutin tentu dapat membuat radikal bebas yang merusak bagian inti sel bisa disingkirkan.
Itulah yang menyebabkan tanaman Rosella ini memiliki khasiat antikanker. Kandungan yang paling bermanfaat ialah antosianin yang berperan dalam menghindarkan kerusakan sel dari bahaya sinar ultraviolet berlebihan.

Hasil temuan tersebut kemudian digunakan oleh Yun-Ching Chang dari Taiwan untuk menguji seberapa besar efektifitas Rosella dalam menghambat aktifitas leukemia atau kanker darah.
Hasilnya, pigmen alami tanaman Rosella bukan hanya dapat menghambat pergerakan kanker, namun juga dapat menghentikannya. Dosis normal yang diberikan ialah 4 mg/ml Rosella.
Demikianlah informasi mengenai 3 manfaat rosella untuk kesehatan Anda. Namun, kesanggupan herbal dalam mengatasi penyakit bergantung pada banyak hal. Mulai dari tingkat keganasan penyakit, kondisi tubuh orang tersebut dan pola hidup. Herbal hanya bersifat penunjang, pada kasus yang lebih serius Anda butuh bantuan medis.