Kemoterapi Kanker Payudara: 5 Pertanyaan Pentingnya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Maret 30, 2019


Seseorang yang didiagnosis kanker payudara biasanya dianjurkan untuk kemoterapi. Apa itu kemoterapi? Kapan kemoterapi dilakukan? Apa obat kemoterapi kanker payudara yang digunakan? Bagaimana cara kemoterapi diberikan? Apa efek samping yang ditimbulkannya?

Artikel ini akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Jika Anda baru saja didiagnosis kanker payudara, kemungkinan saat ini ada sejumlah pertanyaan di benak Anda mengenai perawatan ini. Bacalah artikel ini sampai habis untuk lebih memahami tentang kemoterapi.

Apa Itu Kemoterapi?

Kemoterapi adalah perawatan yang menggunakan obat anti-kanker untuk menghancurkan sel-sel kanker. Cara kerjanya yaitu dengan mengganggu/menghalangi kemampuan sel-sel kanker untuk membelah dan bertumbuh.

Ada beberapa obat kemoterapi kanker payudara yang memiliki cara kerjanya masing-masing dan sering kali digunakan lebih dari satu obat untuk menangani seorang pasien.

Kemoterapi tidak hanya akan memengaruhi sel-sel kanker, tetapi juga berpengaruh pada sel-sel di seluruh tubuh yang masih sehat. Jadi kemungkinan Anda akan merasakan sejumlah efek samping akibatnya.

Kapan Kemoterapi Kanker Payudara Dilakukan?

Tidak semua pasien kanker payudara diharuskan melakukan kemoterapi, namun ada sejumlah situasi dimana kemoterapi dianjurkan. Berikut adalah saat-saat dimana pasien mungkin diminta untuk melakukan kemoterapi:

• Setelah Operasi

Kemoterapi yang dilakukan setelah operasi disebut “kemoterapi adjuvan”. Kemoterapi ini digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa atau yang sudah menyebar tetapi tidak terlihat bahkan pada tes imaging radiologi.

Jika sisa sel-sel kanker dibiarkan bertumbuh, mereka bisa membentuk tumor-tumor baru di lokasi tubuh lain. Kemoterapi adjuvan juga dapat membantu mencegah kanker payudara kambuh kembali.

• Sebelum Operasi

Kemoterapi yang dilakukan sebelum operasi disebut “kemoterapi neoadjuvan”. Kemoterapi ini dapat digunakan untuk mengecilkan tumor sehingga lebih mudah diangkat saat operasi. Karena itulah, kemoterapi neoadjuvan sering digunakan untuk menangani kanker yang ukurannya terlalu besar dan sulit dioperasi ketika pertama didiagnosis.

Selain itu, obat kemoterapi kanker payudara diberikan sebelum operasi agar dokter bisa melihat bagaimana kanker merespons obat itu. Jika obat-obat yang pertama tidak berhasil mengecilkan tumor, dokter akan menggunakan obat lainnya.

Kemoterapi neoadjuvan juga dapat membantu membunuh sel-sel kanker yang sudah menyebar tetapi tidak ketahuan/terlihat. Dan sama seperti kemoterapi adjuvan, kemoterapi ini bisa membantu mencegah kanker payudara kambuh kembali.

• Kemoterapi Kanker Payudara Stadium Lanjut

Kemoterapi dapat digunakan sebagai perawatan utama bagi pasien yang kankernya sudah menyebar di luar area payudara dan ketiak. Jangka waktu perawatannya tergantung pada seberapa baik kemoterapi itu bekerja dan seberapa baik tubuh Anda menerimanya.

Apa Obat Kemoterapi Kanker Payudara yang Digunakan?

Pada kebanyakan kasus, perawatan jadi lebih efektif apabila menggunakan lebih dari satu obat kemoterapi kanker payudara, terutama untuk kemoterapi sebelum dan sesudah operasi.

Di zaman sekarang dokter menggunakan banyak kombinasi obat (dari 2 atau 3 obat), dan tidak diketahui kombinasi mana yang benar-benar terbaik. Obat-obatan yang umum digunakan untuk kemoterapi sebelum dan sesudah operasi yaitu:

  • Anthracycline, misalnya doxorubicin dan epirubicin
  • Taxane, misalnya paclitaxel dan docetaxel
  • 5-fluorouracil
  • Cyclophosphamide
  • Carboplatin

Obat-obatan yang dapat digunakan untuk menangani pasien penderita kanker payudara stadium lanjut yang sudah menyebar antara lain:

  • Taxane, misalnya paclitaxel, docetaxel, dan albumin-bound paclitaxel
  • Anthracycline, misalnya doxorubicin, pegylated liposomal doxorubicin, dan epirubicin
  • Agen platinum, misalnya cisplatin, dan carboplatin
  • Vinorelbine
  • Capecitabine
  • Gemcitabine
  • Ixabepilone
  • Eribulin

Tidak seperti kanker payudara stadium awal, kanker pada stadium lanjut lebih sering ditangani dengan menggunakan hanya satu obat kemoterapi. Namun ada beberapa kombinasi obat, seperti paclitaxel + carboplatin, yang juga sering digunakan untuk menangani kanker payudara stadium lanjut.

Untuk kasus kanker payudara yang teridentifikasi positif HER2, kemoterapi mungkin dibarengi dengan pemberian satu atau dua obat yang khusus menargetkan HER2.

Bagaimana Cara Kemoterapi Kanker Payudara Diberikan?

Obat kemoterapi kanker payudara biasanya dimasukkan ke pembuluh darah vena (intravena), bisa melalui suntikan atau melalui infus. Pemberian melalui suntikan hanya butuh beberapa menit, tetapi pemberian melalui infus waktunya lebih lama. Obat kemoterapi kanker payudara juga dapat berupa tablet atau kapsul untuk diminum (secara oral).

• Kemoterapi Intravena (IV)

Cara pemberian kemoterapi intravena yang paling umum adalah dengan memasukkan jarum kecil dan tabung plastik (kanula) ke dalam pembuluh vena di tangan. Jarum akan dilepas dan tabung kanula dibiarkan tetap di situ.

Obat-obatan yang sudah dilarutkan lalu perlahan dimasukkan ke dalam pembuluh vena. Jika larutannya banyak maka bisa diberikan melalui infus ke dalam tabung kanula selama suatu jangka waktu.

Kanula akan diambil setelah obat selesai diberikan, dan kanula yang baru akan dimasukkan lagi sebelum sesi kemoterapi selanjutnya dimulai.

kemoterapi
Ilustrasi Kemoterapi Intravena di Rumah Sakit (Credit: Napocska / Shutterstock)

Selain menggunakan kanula, kemoterapi intravena juga kadang menggunakan alat akses vena sentral atau central venous access device (CVAD). Ada berbagai alat CVAD yang digunakan, misalnya kateter skin-tunnelled, kateter peripherally inserted central, dan implanted port.

• Kemoterapi Oral

Jika diberiksan secara oral, obat kemoterapi kanker payudara akan diminum melalui mulut, baik dalam bentuk tablet atau kapsul. Kemoterapi oral biasanya dapat dilakukan di rumah.

Dokter atau perawat akan memberi petunjuk mengenai cara menyimpan obat kemoterapi ini. Mereka juga akan memberitahukan kapan itu harus diminum, dan juga petunjuk-petunjuk tertulis lain seperti apakah harus diminum setelah makan atau sebelum makan.

Jika Anda tidak bisa meminum obatnya atau jika Anda muntah setelah meminumnya, sebaiknya segera beri tahu dokter Anda.

Obat-obatan yang diberikan adalah bagian penting dari perawatan kanker Anda, jadi Anda harus meminumnya persis seperti yang diresepkan. Setelah menerima obatnya dari dokter atau perawat, bacalah label petunjuknya. Jika ada yang kurang jelas, tanyakanlah kepada dokter atau perawat sebelum Anda meninggalkan rumah sakit.

Apa Efek Samping Kemoterapi Kanker Payudara?

Pengaruh obat kemoterapi kanker payudara tidak hanya mengenai kanker, tetapi juga menyebar ke seluruh tubuh. Dari situlah bisa timbul efek-efek samping tertentu. Efek samping yang akan dirasakan bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis obatnya dan bagaimana respons tubuh Anda.

Efek samping dapat terasa lebih parah selama pasien menjalani perawatan. Namun sebagian besar dari itu hanya sementara dan akan menghilang begitu perawatan selesai. Tetapi adakalanya kemoterapi bisa menimbulkan efek jangka panjang.

• Efek Samping Jangka Pendek

Obat kemoterapi dapat merusak sel-sel sehat di folikel rambut, sumsum tulang, dan saluran pencernaan. Beberapa obat juga bisa memengaruhi ujung-ujung saraf di tangan dan kaki. Pasien juga dapat mengalami masalah pada ingatan dan konsentrasinya setelah menjalani kemoterapi. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa efek samping umumnya:

  • Rambut rontok
  • Merasa lelah
  • Hilang nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Sembelit atau diare
  • Sariawan
  • Perubahan pada kulit dan kuku
  • Jadi lebih rentan terkena infeksi
  • Kerusakan saraf (neuropati)
  • Masalah pada daya ingat dan konsentrasi

Dokter bisa meresepkan obat untuk mengurangi mual dan muntah akibat kemoterapi. Tanyakanlah kepada dokter hal-hal apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi efek samping kemoterapi.

• Efek Samping Jangka Panjang

Ada beberapa obat kemoterapi kanker payudara yang dapat menyebabkan efek samping jangka panjang. Berikut adalah sejumlah efek samping tersebut:

  • Infertilitas: Beberapa obat anti-kanker bisa merusak ovarium (indung telur). Akibatnya pasien akan mengalami menopause dan jadi tidak mungkin lagi untuk hamil. Bicarakanlah dengan dokter mengenai kemungkinan ini, terutama jika Anda masih ingin hamil dan punya anak.
  • Osteopenia dan osteoporosis: Pasien yang mengalami menopause akibat kemoterapi juga menjadi rentan mengalami masalah penipisan tulang. Jadi dianjurkan bagi pasien untuk melakukan pemeriksaan kepadatan tulang secara berkala.
  • Kerusakan jantung: Kemoterapi punya sedikit risiko untuk melemahkan otot jantung dan menyebabkan gangguan jantung.
  • Leukemia: Meski jarang terjadi, kemoterapi kanker payudara bisa memicu munculnya kanker sekunder, seperti kanker pada sel darah (leukemia), beberapa tahun setelah kemoterapi selesai.
efek samping obat kemoterapi kanker payudara
Tanyakan tentang Efek Samping Kemoterapi kepada Dokter (Credit: Andrei_R / Shutterstock)

Kemoterapi jarang sekali menimbulkan efek samping jangka panjang seperti di atas. Tetapi jauh lebih baik Anda bicarakan dan tanyakan mengenai kemungkinan efek samping itu kepada dokter yang menangani. Pertimbangkan dan bandingkan efek samping itu dengan manfaat yang dimungkinkan oleh perawatan kemoterapi.

Ayo Berjuang Hadapi Kanker Payudara!

Wajar jika Anda merasa khawatir atau takut untuk memulai kemoterapi. Banyak pasien kanker yang juga merasa seperti itu, biasanya karena mereka tidak begitu mengerti soal perawatan ini. Banyak orang juga mengkhawatirkan efek samping yang mungkin timbul. Sebenarnya sebagian besar efek samping itu bisa diminimalkan.

Tanyakanlah kepada dokter apa saja efek samping yang bisa ditimbulkan oleh perawatan yang akan Anda jalani—selama dan sesudah menjalani kemoterapi. Persiapkan diri untuk kemungkinan terburuknya.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang perawatan kemoterapi dan obat kemoterapi kanker payudara. Semoga informasi ini membantu Anda untuk memahami perawatan yang cukup mengkhawatirkan banyak orang ini. Temukan juga info-info penting lain seputar penyakit kanker dan informasi kesehatan lain hanya di Deherba.com.

Sumber

Mayo Clinic. Chemotherapy for Breast Cancer. URL: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/chemotherapy-for-breast-cancer/about/pac-20384931. Accessed: 2019-03-27

Breast Cancer Care. Chemotherapy. URL: https://www.breastcancercare.org.uk/information-support/facing-breast-cancer/going-through-treatment-breast-cancer/chemotherapy. Accessed: 2019-03-27

American Cancer Society. Chemotherapy for Breast Cancer. URL: https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/treatment/chemotherapy-for-breast-cancer.html. Accessed: 2019-03-27

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}