Efek Samping Buah Merah yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengonsumsinya


By Fery Irawan

Sampai saat ini, penelitian tentang Buah Merah sebagai obat masih belum tuntas. Oleh sebab itu, sari Buah Merah yang dihasilkan untuk sementara tetap digolongkan sebagai jamu atau suplemen makanan (food supplement). Meski terbuat dari bahan alam, tetap saja ada kekhawatiran dari penggunaan herbal ini, terutama jika cara pengolahan, cara konsumsi, atau takaran minumnya salah. Apa saja efek samping buah merah yang perlu diperhatikan oleh orang-orang yang ingin mengonsumsinya?

Memang secara empiris banyak sekali penderita penyakit degeneratif atau masalah kesehatan lain yang telah dibantu pemulihannya karena mengonsumsi sari Buah Merah. Meskipun demikian, uji klinis tentang khasiatnya dan keamanannya sampai sekarang masih belum selesai dilakukan. Perhatikan penjelasan mengenai efek samping Buah Merah berikut ini.

Apa Saja Efek Samping Buah Merah?

Seperti halnya jamu dan obat-obatan modern, efek samping buah merah juga dapat terjadi saat proses pemulihan dari penyakit.

Sampai saat ini, secara empiris efek samping buah merah yang ditimbulkan setelah mengonsumsi sari Buah Merah adalah lemas, mual, dan mengantuk. Rasa mengantuk ini disebabkan oleh efek sedatif atau penenang dari Buah Merah.

Ada pula yang merasakan gatal-gatal di tenggorokan dan mengalami diare. Rasa gatal dan diare disebabkan sari Buah Merah yang dikonsumsi kondisinya kotor atau kurang higienis dan banyak mengandung bakteri akibat pengolahannya salah.

Gatal-gatal di tenggorokan juga bisa disebabkan sebelum dan sesudah mengonsumsi sari Buah Merah tidak minum air terlebih dahulu. Efek lain mengonsumsi sari Buah Merah yang ditemukan menyerupai efek pijat refleksi.

Biasanya orang yang mempunyai gangguan kesehatan, setelah minum sari Buah Merah akan merasakan sakit pada organ yang bermasalah. Contohnya, penderita kanker payudara setelah minum sari Buah Merah akan merasakan sakit pada payudaranya dan pada penderita kanker paru-paru akan merasakan sakit di daerah paru-parunya, begitu juga dengan penderita lainnya. Efek ini biasanya terjadi pada hari pertama atau kedua setelah meminum sari Buah Merah.

Sari Buah Merah yang diproses menggunakan pemanasan tinggi bisa menyebabkan kolesterol pada penderita kelebihan kadar kolesterol meningkat. Hal ini disebabkan pemanasan yang tinggi membuat sari Buah Merah yang dihasilkan berupa minyak jenuh.

Efek yang paling berbahaya adalah jika penderita terlalu banyak mengonsumsi sari Buah Merah. Tokoferol yang terkandung di dalam Buah Merah mempunyai efek mengencerkan darah.

Oleh sebab itu, pasien atau konsumen yang mengonsumsi Buah Merah dianjurkan tidak mengonsumsi obat-obatan sejenis warfarin, seperti Aspirin, Ascardia, atau Aspilet.

Hal Ini disebabkan warfarin juga mempunyai efek mengencerkan darah. Mengonsumsi Buah Merah bersama warfarin bisa jadi bagus untuk penderita blood clotting (darah kental), tekanan darah tinggi, atau stroke akibat penggumpalan darah, tetapi jika berlebihan bisa mengakibatkan pembuluh darah pecah.

Hingga saat ini belum ditemukan efek samping Buah Merah yang mengakibatkan over dosis setelah mengonsumsi sari Buah Merah. Barangkali hal ini disebabkan kandungan terbesar dari sari Buah Merah adalah vitamin dan mineral.

Meskipun demikian, masyarakat disarankan tidak mengonsumsi berlebihan karena Buah Merah mengandung zat besi. Zat besi yang berlebihan bisa membahayakan kesehatan karena tidak bisa dikeluarkan memalui kotoran (urine dan feses).

Sarang Semut — Alternatif Herbal yang Aman Dikonsumsi

Bagi Anda yang sedang mencari herbal yang aman untuk pengobatan penyakit Anda, ekstrak Sarang Semut dapat menjadi solusi yang Anda butuhkan. Herbal asal Papua ini mampu membantu pengobatan berbagai penyakit berat seperti kanker dan tumor, gangguan fungsi jantung, hati, dan ginjal, darah tinggi, diabetes, asam urat, wasir/ambeien dan berbagai penyakit lainnya.

Berbeda dengan Buah Merah, Anda yang berminat mengonsumsi Sarang Semut tidak perlu khawatir akan efek samping yang ditimbulkan. Karena mengusung bahan alami 100% ekstrak Sarang Semut Papua, sejauh ini tidak ada efek samping merugikan yang dilaporkan oleh para penggunanya.

Memang ada sejumlah pengguna (tidak semua) yang melaporkan bahwa mereka mengalami efek penyesuaian seperti rasa pusing dan mual. Namun itu hanya reaksi penyesuaian dari tubuh terhadap efek pengobatan dari herbal, sehingga biasanya akan menghilang dalam 1 – 3 hari saja.

Selain itu Sarang Semut dapat digunakan secara tunggal atau dapat dikombinasikan penggunaannya bersama obat dokter maupun herbal lain. Rata-rata pengguna Sarang Semut sudah dapat merasakan khasiatnya hanya dalam waktu 1-2 bulan penggunaan.

Kunjungi halaman Sarang Semut Tumpas Berbagai Penyakit Berat untuk melihat khasiat pengobatan apa saja yang dimilikinya dan bagaimana para pengguna Sarang Semut terbantu mengatasi penyakit yang diderita.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}