• Home
  • Blog
  • Keloid
  • 5 Cara Mencegah Keloid Agar Tidak Tumbuh pada Bekas Luka

5 Cara Mencegah Keloid Agar Tidak Tumbuh pada Bekas Luka

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Keloid adalah bekas luka menonjol yang disebabkan oleh penyembuhan luka yang berlebihan. Bisa juga muncul setelah tindikan, tato, atau operasi. Banyak keloid terasa gatal dan nyeri. Kadang juga membuat jadi tidak percaya diri jika lukanya ada di bagian kulit yang terlihat orang lain.

Keloid bisa muncul dan membesar selama bertahun-tahun, dan kadang muncul dalam 3 bulan atau lebih setelah luka terjadi. Bagaimana cara mencegah keloid agar tidak tumbuh? Simaklah penjelasannya di artikel ini.

Bagaimana Cara Mencegah Keloid?

Siapapun bisa mengalami bekas luka keloid, tapi sebagian orang lebih berisiko. Orang yang lebih berisiko biasanya adalah mereka yang punya kulit lebih gelap dan yang punya riwayat keluarga atau pribadi pernah memiliki keloid.

Apakah Anda pernah memiliki luka yang menjadi keloid? Apakah ada cara mencegah keloid pada luka lainnya? Beruntung, ada banyak yang bisa kita upayakan mencegah luka menjadi keloid yang menonjol dan susah dihilangkan.

Berikut beberapa cara mencegah keloid yang direkomendasikan oleh lembaga kesehatan American Academy of Dermatology Association.

Sebisa mungkin jaga kulit agar tidak terluka:

Luka apapun pada kulit, sengaja atau tidak, bisa membentuk menjadi keloid. Penyebab keloid biasanya adalah luka tindik dan tato. Jika kulit Anda cenderung membentuk keloid, sebaiknya jangan memberikan luka tindik atau tato pada kulit Anda.

Rawat luka dengan benar agar tidak membekas:

Jika kulit terluka, segera cuci dengan lembut luka tersebut sabun dan air mengalir. Oleskan petroleum jelly ke luka untuk menjaganya tetap lembap, lalu tutupi dengan perban—terus lakukan ini sampai lukanya sembuh. Ulangi oleskan petroleum jelly dan ganti perban setiap hari setelah membersihkan luka dengan sabun dan air mengalir.

Ilustrasi cara mencegah keloid dengan merawat luka dengan benar
Photo by koldunova from Getty Images

Lindungi luka dari sinar matahari:

Sinar ultraviolet dari matahari bisa membuat luka menjadi lebih gelap dan memperlambat penyembuhannya. Untuk melindungi kulit, tutupi dengan perban dan pakaian yang bisa melindungi dari sinar matahari. Begitu lukanya sembuh, Anda bisa mengoleskan tabir surya dengan SPF minimal 30, tapi tetaplah kenakan pakaian pelindung sinar matahari.

Gunakan lembaran atau gel silikon segera setelah luka berkeropeng:

Produk silikon dalam bentuk lembaran atau gel bisa membantu mencegah terbentuknya keloid dan bisa mengurangi ukuran bekas luka yang ada. Anda bisanya perlu memakai produk silikon ini selama kira-kira 6 bulan setelah luka Anda berkeropeng.

Perhatikan area tindikan yang baru:

Luka tindik adalah salah satu penyebab umum keloid. Jika Anda melihat kulit di sekitar tindik telinga baru Anda mulai menebal, segera lepas antingnya. Anda bisa memakai jenis anting yang tidak butuh tindikan, yaitu yang cukup ditekan untuk dipakai (pressure earing).

Orang yang lukanya cenderung menjadi keloid yang perlu merawat jerawat mereka dengan benar, untuk mengurangi risiko terbentuknya bekas luka pada jerawat.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Dan jika luka keloid sudah terbentuk, cukup besar, dan sudah membuat tidak nyaman, ada baiknya konsultasi dengan dokter kulit mengenai cara menghilangkannya—karena keloid tidak bisa hilang dengan sendirinya.

Bahan-Bahan Rumahan untuk Mencegah Keloid

Pada kulit yang rentan keloid, mencegah jauh lebih baik daripada menghilangkan keloid yang sudah muncul. Selain mengupayakan cara mencegah keloid seperti di atas, ada beberapa bahan rumahan yang bisa membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah keloid muncul:

Obat aspirin:

Gerus obat aspirin, campur sedikit air, lalu oleskan pada bekas luka selama 1-2 jam untuk membantu mengurangi bekas luka yang tampak lebih besar atau lebih gelap akibat peradangan. (Sumber: Frontiers in Immunology)

Madu:

Madu bisa membantu penyembuhan luka berkat kandungan anti-inflamasinya. Madu bisa mengurangi ukuran dan menyamarkan bekas luka.  Ada beberapa jenis madu yang secara khusus lebih efektif dalam mengobati bekas luka, salah satunya madu Kelulut yang mengandung antioksidan kuat. (Sumber: International Journal of Environmental Research and Public Health)

Photo by DAPA Images via Canva

Bawang putih:

Bawang putih juga sejak lama digunakan untuk mengobati luka dan mencegah infeksi. Sejumlah penelitian mendapati bahwa ekstrak bawang putih yang dioleskan bisa mencegah dan mengatasi bekas luka. Itu karena kandungan allicin di dalamnya dipercaya dapat mencerahkan dan mengurangi ukuran bekas luka, di samping mempercepat penyembuhan luka. (Sumber: Dermatologic Surgery)

Bawang merah (onion):

Ekstrak bawang, yang kadang dijual dalam bentuk salep obat (contohnya mederma), memiliki kandungan anti-inflamasi untuk mencegah pembentukan jaringan bekas luka. Menurut beberapa pakar, bawang adalah pilihan pencegahan bekas luka terbaik kedua setelah produk berbahan dasar silikon. (Sumber: Textbook on Scar Management)

Verywell Health memperingatkan agar tidak menggunakan cairan hidrogen peroksida atau produk lain yang bisa mengeringkan luka. Banyak orang menggunakannya untuk membersihkan luka, tapi para pakar kesehatan sebenarnya tidak menyarankan hal ini. Hidrogen peroksida justru bisa memperlambat pembentukan pembuluh darah yang penting untuk penyembuhan luka.

Kesimpulan

Bagaimana cara mencegah keloid? Sebisa mungkin jaga kulit agar tidak terluka; rawat luka dengan benar; lindungi luka dari sinar matahari; dan gunakan lembaran atau gel silikon segera setelah luka berkeropeng.

Apa saja bahan-bahan rumahan yang bisa membantu mencegah keloid? Anda bisa mengoleskan aspirin yang sudah digerus, madu, ekstrak bawang putih, dan ekstrak bawang (bisa dalam bentuk obat salep seperti mederma).

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang cara mencegah keloid. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}