Jangan Panik! Kenali Dulu Berbagai Penyebab Mimisan Ini


By Cindy Wijaya

Mimisan biasa terjadi. Kelihatannya mungkin agak menakutkan, tapi sebenarnya penyebab mimisan jarang yang serius. Hidung kita memiliki banyak pembuluh darah yang terletak dekat dengan permukaan bagian depan dan belakang hidung.

Pembuluh-pembuluh darah tersebut sangat rapuh dan gampang berdarah. Mimisan sering dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak usia antara 3 – 10 tahun.

Untuk memahami apa penyebab mimisan pada anak maupun orang dewasa, kita harus mengerti bahwa mimisan dibagi jadi 2 jenis. Pertama, mimisan anterior yang terjadi saat pembuluh-pembuluh darah di bagian depan hidung pecah dan berdarah. Kedua, mimisan posterior yang terjadi di belakang atau bagian terdalam hidung. Dalam jenis mimisan ini, darah mengalir ke bawah ke belakang tenggorokan—inilah kondisi dimana mimisan bisa berbahaya.

Siapa yang Sering Mimisan?

Mereka yang paling sering mimisan adalah: anak-anak dan orang tua di atas usia 45 tahun. Mimisan juga sering dialami oleh ibu hamil, yang sekitar 3 kali lebih rentan mimisan daripada wanita yang sedang tidak hamil.

Aneka Ragam Penyebab Mimisan

Tidak seperti jenis mimisan yang hanya ada 2, penyebab mimisan ada bermacam-macam. Mimisan yang tiba-tiba atau jarang terjadi biasanya tidaklah perlu dikhawatirkan. Tetapi jika Anda atau anak Anda sering mimisan, maka saat itulah Anda perlu waspada.

Salah satu penyebab umum mimisan adalah udara kering. Tinggal di iklim yang kering dan menggunakan sistem pemanas sentral dapat mengeringkan selaput hidung, yang merupakan jaringan di dalam hidung kita. Kondisi kering inilah yang menyebabkan kerak di dalam hidung. Kerak tersebut mungkin terasa gatal atau menjadi iritasi, dan ketika Anda menggaruk hidung atau mengupil, kerak tersebut bisa berdarah.

Selain itu, konsumsi obat-obatan seperti antihistamin dan dekongestan untuk mengatasi alergi, pilek, atau masalah sinus juga bisa mengeringkan selaput hidung serta menjadi penyebab mimisan. Terlalu sering membuang ingus juga merupakan penyebab mimisan ada anak maupun orang dewasa.

Penyebab-penyebab umum mimisan yang lain adalah: benda asing yang tersangkut dalam hidung, iritasi bahan kimia, reaksi alergi, luka pada hidung, berulang kali bersin, mengupil, udara dingin, infeksi pernapasan atas, serta konsumsi aspirin dosis tinggi.

Orang-orang yang sering mimisan juga perlu diperiksa apakah mereka mengidap penyakit darah tinggi, kelainan pendarahan, kelainan pembekuan darah, atau kanker.

Mimisan sering kali tidak membutuhkan perawatan medis. Akan tetapi, Anda harus pergi ke dokter jika mimisan yang dialami berlangsung lebih dari 20 menit atau terjadi setelah mengalami kecelakaan atau cedera. Hal ini bisa jadi tanda dari mimisan posterior, yang bisa berbahaya.

Cedera penyebab mimisan antara lain disebabkan oleh kecelakaan mobil, terjatuh, atau pukulan ke muka. Mimisan yang terjadi setelah cedera mungkin menandakan kerusakan pada hidung, retak di tengkorak, atau pendarahan bagian dalam.

Penyebab Sering Mimisan

Jika mimisan sering terjadi sekitar 4 kali dalam seminggu atau lebih, sebaiknya periksakan ke dokter untuk memastikan apa penyebabnya. Terdapat beragam faktor penyebab sering mimisan, antara lain:

  • Terlalu sering mengupil atau membuang ingus
  • Lingkungan yang kering
  • Alergi kronis
  • Penggunaan obat-obatan seperti obat pengencer darah, aspirin, obat anti-inflamasi, antihistamin, dekongestan, atau semprotan hidung
  • Kondisi kesehatan yang memengaruhi proses pembekuan darah
  • Kelainan struktur hidung
  • Kelainan pembuluh darah pada hidung
  • Polip atau tumor di dalam hidung atau sinus
  • Penggunaan suplemen atau herbal, misalnya Ginkgo biloba dan vitamin E, yang meningkatkan risiko pendarahan

Selain memeriksakan ke dokter, Anda juga perlu mencari cara untuk mencegah mimisan. Ada beberapa tips untuk mencegah mimisan, yaitu dengan menggunakan alat pelembap ruangan untuk menjaga udara di dalam ruangan tetap lembap. Juga batasi konsumsi obat antihistamin dan dekongestan, karena keduanya dapat mengeringkan hidung Anda

Mungkin Anda juga perlu batasi konsumsi obat aspirin, yang dapat mengencerkan darah dan menjadi penyebab mimisan. Tapi tanyakan dulu ke dokter karena manfaat mengonsumsi aspirin mungkin lebih besar daripada efek sampingnya.

Cara Menghentikan Mimisan

Karena biasanya penyebab mimisan tidak serius, Anda bisa mengobatinya sendiri di rumah. Duduklah dan coba tekan hidung Anda sampai kedua lubang hidungnya benar-benar tertutup. Tahan lubang hidung tetap tertutup selama 10 menit, condongkan badan sedikit ke depan (kepala tetap menghadap ke depan), dan bernapaslah lewat mulut.

Jangan berbaring saat mencoba menghentikan mimisan. Berbaring justru membuat Anda menelan darah dan bisa mengiritasi perut. Lepaskanlah tekanan pada hidung setelah 10 menit, lalu periksa apakah mimisan sudah berhenti. Ulangi cara menghentikan mimisan ini jika belum berhenti.

Anda juga bisa menempelkan kompres dingin di area atas hidung atau menggunakan obat dekongestan semprot untuk menutup pembuluh-pembuluh darah kecil.

Jika mimisan tetap tidak berhenti, sebaiknya periksakan ke dokter. Kemungkinan ada benda asing tersangkut di dalam hidung yang menjadi penyebab mimisan, sehingga harus dicabut oleh dokter.

Selain itu dokter menggunakan teknik yang disebut kauterisasi untuk menghentikan mimisan yang tidak terus-terusan atau sering terjadi. Teknik ini mengharuskan dokter membakar pembuluh darah di hidung menggunakan nitrat perak (senyawa yang digunakan untuk mengangkat jaringan) atau alat pemanas.

Dokter mungkin juga akan menutup hidung Anda dengan kapas atau kain kasa untuk memberi tekanan pada pembuluh darah dengan tujuan menghentikan pendarahannya.

Cobalah perhatikan apa kira-kira penyebab mimisan pada anak atau pada diri Anda sendiri. Jika Anda merasa penyebabnya tidaklah serius, maka Anda bisa mencoba mengatasinya sendiri di rumah. Tetapi kalau penyebabnya cukup berbahaya, atau jika itu terjadi lebih dari 20 menit, sebaiknya pastikan ke dokter.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}