Apakah Ibu Menyusui Bisa Terkena Kanker Payudara?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Mei 31, 2019


Para ibu yang sedang menyusui sering mendapati benjolan di payudara mereka. Meski benjolan itu normal dan biasa dialami ketika menyusui, tapi tetap saja banyak yang khawatir dan mengiranya sebagai benjolan kanker. Sebenarnya, apakah ibu menyusui bisa terkena kanker payudara? Jika ya, bagaimana cara mendeteksi tanda-tanda kanker payudara pada ibu menyusui?

Dalam artikel ini akan dijelaskan seberapa besar kemungkinannya bagi seorang wanita yang sedang menyusui untuk mengalami kanker payudara. Juga akan diulas cara seorang ibu menyusui dapat mendeteksi tanda-tanda kanker payudara pada diri mereka. Mari perhatikan artikel ini sampai selesai.

Ibu Menyusui Terkena Kanker Payudara, Apakah Bisa?

Kanker payudara sebenarnya bisa terjadi pada siapapun—anak-anak, remaja, orang dewasa, lansia, dan tak terkecuali juga ibu hamil & menyusui. Jadi apakah ibu menyusui bisa terkena kanker payudara? Bisa saja. Memang kanker ini lebih rentan diderita oleh orang-orang tertentu, misalnya mereka yang sudah lansia atau yang punya riwayat keluarga penderita kanker payudara.

Bagaimana dengan risiko terkena kanker payudara pada ibu menyusui, apakah bisa lebih rendah? Menurut laporan oleh Sue Hermann & Beth Nolson, wanita menyusui yang mengidap kanker payudara hanya sekitar 3 persen dari seluruh kasus kanker ini—angka yang terbilang sangat sedikit. Jadi bagi para ibu yang sedang memberi ASI pada buah hatinya, Anda bisa merasa lebih tenang.

Lindsey Wohlford, seorang ahli diet kesehatan yang terdaftar, mengatakan, “Penelitian menunjukkan bahwa para ibu yang menyusui mengurangi risiko mereka untuk terkena kanker payudara pada sebelum & sesudah menopause. Dan, menyusui lebih dari 6 bulan yang disarankan dapat memberikan perlindungan tambahan.”

Ibu dan Bayi Baru Lahir (Credit: FatCamera / iStock)

Memberikan ASI Mengurangi Risiko Kanker Payudara

Kebanyakan wanita mengalami perubahan hormon selama mereka memberikan ASI sehingga menunda periode menstruasi mereka. Ini membuat tubuh mereka lebih sedikit terkena hormon estrogen dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah hamil & menyusui. Perlu diketahui bahwa kelebihan hormon estrogen merupakan salah satu faktor pemicu kanker payudara.

Selain itu, selama kehamilan dan menyusui, seorang ibu akan meluruhkan jaringan payudara. Wohlford menjelaskan, “Peluruhan ini bisa membantu menyingkirkan sel-sel yang mengalami kerusakan DNA, sehingga membantu menurunkan kemungkinan Anda untuk mengembangkan kanker payudara.”

Tetapi perlu diingat bahwa seorang ibu tetap tidak terbebas sama sekali dari risiko kanker payudara. Meski kemungkinannya sangat kecil, kanker bisa saja berkembang pada payudara dari ibu yang sedang memberikan ASI untuk buah hatinya. Untuk itu, semua ibu yang sedang menyusui harus tahu cara mendeteksi dini tanda-tanda kanker pada payudara mereka.

Menyusui Juga Mengurangi Risiko Kanker Indung Telur

Apakah ibu yang menyusui hanya bisa terlindung dari risiko terkena kanker payudara? Tidak. Memberikan ASI juga dapat mengurangi risiko kanker indung telur (ovarium), karena selama menyusui seorang wanita tidak akan mengalami ovulasi. Ovulasi adalah proses terlepasnya sel telur dari indung telur.

Semakin banyak ovulasi terjadi, semakin besar juga risiko terjadinya mutasi sel yang dapat memicu kanker di indung telur. Dan semakin sedikit Anda mengalami ovulasi, maka semakin sedikit juga risiko terjadinya mutasi sel di indung telur. Selain itu semakin sedikit ovulasi terjadi, semakin berkurang juga jumlah estrogen yang dihasilkan tubuh.

Hormon estrogen yang berlebihan berkaitan dengan kanker indung telur. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan terapi estrogen setelah menopause mengalami kenaikan risiko terkena kanker ini. Risiko itu lebih tinggi pada wanita yang hanya menggunakan terapi estrogen tanpa progesteron untuk waktu yang lama (sedikitnya 5 – 10 tahun).

Bagaimana Cara Mendeteksi Tanda-Tanda Kanker Payudara pada Ibu Menyusui?

Wanita yang menyusui mengalami kondisi khusus yang bisa mempersulit mereka untuk mengenali tanda-tanda abnormal pada payudara mereka. Kegiatan menyusui bisa menimbulkan gejala-gejala yang mirip dengan gejala kanker payudara. Dan jika seorang ibu melihat adanya benjolan lalu periksa ke dokter, dokter mungkin akan berpikir bahwa benjolan itu hanyalah benjolan yang biasa dialami ibu menyusui.

Bahkan walaupun dokter sudah melakukan mamogram atau USG payudara, kedua pemeriksaan itu cenderung memberikan hasil positif yang palsu atau tidak meyakinkan jika dilakukan selama menyusui. Jadi bagaimana cara untuk mendeteksi tanda-tanda kanker payudara pada ibu menyusui?

Ingatlah kanker payudara tidak hanya menimbulkan gejala berupa benjolan. Ada juga gejala-gejala lain yang juga unik dan membedakannya dengan penyakit atau keluhan lain pada payudara. Perhatikan ciri-ciri berikut untuk bisa mengenali apakah yang dialami seorang ibu menyusui memang tanda-tanda kanker pada payudara.

  • Benjolan keras di payudara yang tidak bisa digerakkan
  • Keluar cairan mengandung darah dari puting
  • Lesung, kerutan, atau tonjolan di kulit payudara
  • Puting menjadi masuk ke dalam bukannya menonjol ke luar
  • Payudara menjadi kemerahan atau menghitam
  • Ada penebalan yang tampak berbeda dari area sekitarnya
  • Rasa gatal, sisik, luka, atau ruam (bintik-bintik merah) di payudara

Sebaiknya segera periksa ke dokter apabila Anda melihat adanya keluhan-keluhan seperti di atas. Walaupun mungkin keluhannya bukan disebabkan oleh kanker, tapi alangkah lebih baik untuk mengantisipasi. Kalaupun bukan kanker, dokter bisa membantu mengatasi keluhan yang membuat Anda tidak nyaman selama menyusui buah hati.

Benjolan Payudara yang Harus Diwaspadai sebagai Tanda Kanker


  • Tidak menghilang atau mengecil setelah 1 minggu
  • Muncul lagi di tempat yang sama meski sudah diobati
  • Terus membesar
  • Tidak bisa digerakkan
  • Teksturnya keras
  • Menyebabkan lesung kulit
cara mendeteksi tanda-tanda kanker payudara pada ibu menyusui
Ibu Menyusui (Credit: AleMoraes244 / iStock)

Jadi, Apakah Ibu Menyusui Bisa Terkena Kanker Payudara?

Sekarang jawabannya jelas; ibu menyusui juga bisa terkena kanker payudara, hanya saja risikonya jauh lebih rendah. Dan meskipun seorang ibu terkena kanker payudara saat menyusui, ia tetap bisa melanjutkan menyusui anaknya.

Tanda-tanda kanker payudara pada ibu menyusui sebenarnya sama saja dengan saat tidak menyusui. Yang terutama perlu diwaspadai adalah tanda-tanda seperti: benjolan keras dan tidak bisa digerakkan, keluar cairan berdarah dari puting, dan perubahan tidak normal pada payudara.

Apabila melihat ada sesuatu yang dicurigai, sebaiknya periksakan ke dokter untuk memastikannya. Satu-satunya cara akurat untuk mendeteksi tanda-tanda kanker payudara pada ibu menyusui adalah melalui pemeriksaan medis.

Jika seorang ibu menyusui didiagnosis mengidap kanker payudara, ia sebaiknya mempertimbangkan pengobatan yang sesuai keadaannya bersama dengan dokter. Dokter mungkin bisa membantu jika seorang ibu masih tetap ingin menyusui meski menjalani pengobatan kanker.

Demikianlah artikel ini yang mengulas pertanyaan apakah ibu menyusui bisa terkena kanker payudara. Semoga informasi ini bisa menambah kewaspadaan Anda terhadap penyakit ganas ini. Nantikan juga info penting lain seputar penyakit kanker dan masalah kesehatan lainnya hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Apakah Ibu Menyusui Bisa Terkena Kanker Payudara:

Cordeiro, Brittany. Breastfeeding Lowers Your Breast Cancer Risk. Published: Oktober 2014. URL: https://www.mdanderson.org/publications/focused-on-health/breastfeeding-breast-cancer-prevention.h19-1589046.html. Accessed: 2013-05-28

Galan, Nicole. Is There A Link Between Breast-Feeding and Breast Cancer?. Reviewed: 2018-06-01. URL: https://www.medicalnewstoday.com/articles/322004.php. Accessed: 2013-05-28

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}