Apa Pengobatan Tumor Mediastinum?


By Fery Irawan

Karena langka, bukan berarti tak ada metode pengobatan tumor mediastinum. Walau beberapa metode berhasil menghilangkan rasa tidak nyaman yang dialami pasien, ada juga yang memilih untuk membiarkannya tanpa diobati, sehingga terjadi komplikasi serius berupa kanker yang menyerang organ tubuh lainnya, misalnya kanker paru-paru. Pengobatan medis sangat membantu masyarakat untuk dapat menangani masalah kesehatan yang cukup serius. Namun sayang ketersediaan lembaga kesehatan yang memberikan pelayanan dan fasilitas memadai sulit ditemukan.

Terlepas dari masalah ekonomi, pengobatan tumor mediastinum dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari tahap pemeriksaan medis – hingga prosedur medis yang dibutuhkan. Mari kita lihat beberapa tahapan dan pilihan yang tersedia. Mulai dari pemeriksaan yang dilakukan dengan sinar-X, misalnya; CT-scan pada area dada atau pun yang dibantu dengan jarum khusus. MRI atau Magnetic Resonance Imaging adalah pilihan lainnya untuk memeriksa dengan gelombang magnet, namun Anda perlu ingat untuk memberi tahu dokter jika terdapat alat berlogam yang ditanam dalam tubuh Anda, contohnya ‘ring’ yang digunakan oleh penderita penyakit jantung – karena berpengaruh.

Selain itu, adapula yang disebut mediastinoscopy yang dilakukan dengan biopsi. Persentase diagnosis dengan cara ini lebih efektif dibandingkan dengan cara lainnya. Dokter dapat melihat dengan jelas adanya tumor mediastinum atau tidak. Bagaimana caranya? Dokter akan memberikan anestesi atau pereda nyeri, lalu sayatan kecil pada dada dibuat sehingga contoh jaringan sel yang diperkirakan tumor dapat diangkat dan diperiksa di laboratorium. Tapi ingat, ini baru tahap pemeriksaan saja dan belum masuk ke tahap pengobatan tumor mediastinum, namun cobalah bersabar!

Untuk pengobatan tumor mediastinum bergantung pada jenis penyakitnya, misalnya; pada kanker timus biasanya dibutuhkan pembedahan untuk mengangkat sel kanker, lalu diikuti dengan kemoterapi. Pembedahan meliputi beberapa prosedur, seperti; torakoskopi, mediastinoskopi, dan torakotomi. Untuk limfoma dapat melakukan radiasi dan kemoterapi. Lalu, tumor neurogenik yang biasanya ada di mediastinum belakang dapat diatasi dengan bedah.

Setiap prosedur medis pasti ada kelebihan dan kelemahan. Mengenai operasi invasif minimal pasien dapat cepat pulang kerumah, mengurangi dampak nyeri setelah operasi, pemulihan lebih cepat, mengurangi kemungkinan terjadi pendarahan ataupun infeksi, bila dibandingkan dengan operasi tradisional. Kelemahan dari metode ini ialah adanya kemungkinan terjadi kerusakan pada jaringan sekitar, seperti; jantung, selaput jantung (perikardium), serta sumsum tulang belakang. Hal ini juga menimbulkan kondisi efusi pleura – dimana terjadi penggumpalan pada pleura atau lapisan tipis yang melindungi paru-paru dan rongga dada. Walau begitu, dokter dan tim medis akan mencegah hal ini.

Ingatlah, sekalipun dokter ahli dalam bidang kesehatan dan berupaya membantu Anda dalam mengatasi kondisi kesehatan. Anda-lah yang memegang kendali atas prosedur medis tersebut, maka sebaiknya diskusikan dahulu sebelum menyetujui tindakan medis apapun bersama dengan keluarga – termasuk kemungkinan terburuk yang dapat terjadi selama perawatan. Anda berhak menentukan pilihan pengobatan yang dirasa cocok dengan kondisinya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}