Apa Itu Human Papiloma Virus?

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 


Apakah jenis virus ini terdengar asing di telinga Anda? Ya, human papilloma virus (HPV) memang tidak terlalu popular jika dibandingkan dengan human immunodeficiency virus (HIV) yang menjadi penyebab AIDS. Lalu, seberapa berbahayakah jenis virus ini? Human Papiloma Virus merupakan jenis virus yang dapat menyebabkan kanker serviks atau leher rahim pada wanita.

Virus ini diduga dapat menginfeksi manusia melalui hubungan seksual, namun tidak hanya itu kontak luka dengan penderita HPV juga dapat menginfeksi Anda. Beberapa penularan bahkan dapat terjadi melalui proses persalinan. Maka, ada baiknya untuk segera memeriksa kesehatan walaupun gaya hidup yang Anda lakukan cukup terkendali.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Misalnya seorang wanita bernama Christine yang terinfeksi HPV, ia menjalani beragam pemeriksaan kesehatan seperti: Pap Smear, Kolposkopi, dan Biopsi, karena mendapati adanya luka pada leher rahim. Dokter menjelaskan bahwa luka tersebut disebabkan oleh HPV dan sudah mencapai stadium akhir. Bila ini dibiarkan tentu dapat menyebabkan kanker leher rahim.

Leher rahim merupakan bagian sempit yang berada di bagian bawah antara vagina dan rahim wanita. Fungsi leher rahim sendiri ialah mengeluarkan semacam cairan guna membantu fungsi organ reproduksi wanita, bahkan dalam proses pembuahan.

Menurut WHO ada ratusan ribu wanita yang terdiagnosis mengidap HPV dan ribuan diantaranya meninggal karena infeksi yang menyebabkan kanker leher rahim. Penyakit ini bahkan berkembang dikalangan negara maju, terutama dikalangan orang-orang yang menerapkan gaya hidup bebas yang tidak sehat, seperti hubungan seksual dengan beragam pasangan.

Sebuah ensiklopedia bebas menuliskan bahwa ada persentase sebesar 99% untuk HPV sebagai penyebab kanker leher rahim. Di Indonesia ada sekitar 77% wanita yang mengalami kanker leher rahim stadium lanjut. Sewaktu virus ini masuk, gejala awalnya memang tampak tidak terasa, namun setelah berakumulasi selama 10 hingga 20 tahun barulah terasa dampak dari aktivitas HPV dalam tubuh.

Waspadalah jika Anda mengalami perdarahan setelah berhubungan seks, keputihan yang tidak normal, terjadinya perdarahan walau sudah menopause, dan keluarnya cairan berwarna kekuningan yang bercampur darah disertai dengan bau busuk yang menyengat—bisa jadi itu gejala kanker leher rahim stadium lanjut.

Perlu Anda ketahui bahwa ada beragam jenis HPV, menurut situs prodia.co.id ada sekitar 40 jenis HPV dan 100 tipe virus yang berkaitan dengan HPV. Beberapa jenis HPV dapat menimbulkan kutil pada pria atau wanita, termasuk kutil kelamin yang disebut kondiloma akuminatum, dan tidak menyebabkan kanker.

Hanya beberapa jenis HPV yang menyebabkan kanker, salah satunya adalah HPV Onkogenik, yang biasanya dilihat dari infeksi pada leher rahim yang tidak kunjung sembuh. Pada umumunya beberapa HPV jinak seringkali hilang dengan sendirinya karena daya tahan tubuh Anda melawannya. Demikianlah informasi seputar apa itu human papilloma virus, penyakit yang meresahkan wanita.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}