Penyakit Anoreksia: Gejala, Penyebab dan Pengobatan


By Fery Irawan

Penyakit Anoreksia – Tahukah Anda bahwa penderita anoreksia lebih terobsesi kepada berat badan yang ramping? Apa saja gejala anoreksia yang perlu Anda ketahui? Apa sebenarnya penyebab anoreksia? Pengobatan anoreksia apa yang bisa diperoleh guna mengembalikan berat badan penderitanya?

Uniknya penyakit ini sudah umum di kalangan remaja hingga dewasa yang terobsesi dengan bentuk tubuh ‘kurus’ yang berlebihan. Obsesi berlebihan ini dilakukan dengan menjaga makan hingga taraf yang tidak masuk akal. Penderitanya sering terlihat sangat kurus dan tampak seperti tulang berbalut kulit saja. Dikatakan gangguan makan, karena penderitanya cenderung menghindari makanan karena takut dikatakan gemuk oleh orang sekitar. Mereka akan menggunakan cara ekstrim untuk memperoleh berat badan ideal. Source: Mayo Clinic – Anorexia.

Penyakit Anoreksia Pada Penderita Anoreksia

Sebenarnya cukup banyak penderita anoreksia loh, beberapa bahkan berasal dari kalangan aktris ataupun aktor yang terobsesi memiliki penampilan yang ‘ideal’. Namun, sayangnya kebiasan ini dapat mengarah kepada bentuk kelainan atau gangguan. Hingga taraf kelainan, penderitanya bisa jadi berada dalam keadaan antara hidup dan mati.

Sehingga membutuhkan perawatan intensif guna mengembalikan kondisi tubuh penderitanya. Anda mungkin mengenal Demi Lovato yang melantunkan lagu ‘Let It Go’ ala Frozen Disney. Ia pernah mengalami penyakit anoreksia dan bulimia di tahun 2010.

Sama halnya dengan Lady Gaga yang pernah mengalami bulimia dan anoreksi sewaktu berusia 15 tahun. Penderita anoreksia lainnya ialah Diana, Princess of Wales. Sang putri mengidap gangguan bulimia di tahun 1994 dan berjuang menghadapi hal ini.

Dalam sebuah pidatonya ia mengatakan, ‘Saya yakin solusi ampuh ada di dalam diri setiap orang. Namun, melalui bantuan dan perawatan yang diberikan oleh para ahli, keluarga dan teman-teman. Orang yang menderita gangguan makan dapat menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi hidup mereka’. Pidato yang menyentuh ini tentu menyemangati para penderita anoreksia untuk dapat pulih kembali.

Penderita anoreksia cenderung memandang dirinya belum memiliki ukuran tubuh yang ideal. Sekalipun mereka sudah sangat kurus, mereka tidak menyadari bahwa ini merupakan gangguan yang serius dan perlu diatasi.

Sekalipun kebanyakan penderita anoreksia adalah wanita, tak sedikit pula pria yang mengidap penyakit ini. Perlu diketahui bahwa penyakit anoreksia bukan soal makanan saja, namun ini memang dapat mengancam kehidupan penderitanya. Sehingga keberadaan kelainan ini perlu diperhatikan. Apa sebenarnya gejala yang sering dialami oleh penderita anoreksia?

Gejala Anoreksia

Gejala anoreksia dapat terlihat secara fisik dan berkaitan dengan kondisi kelaparan. Namun, hal ini juga dikaitkan dengan gangguan emosi dan perilaku sehubungan dengan penampilan penderitanya. Mereka bisa menjadi tidak masuk akal dan merasa khawatir menjadi gemuk karena makanan yang mereka konsumsi.

Terkadang kondisi ini tidak begitu terlihat karena tidak semua penderita memiliki bentuk tubuh yang sangat kurus. Inilah yang mempersulit diagnosanya, beberapa penderita bahkan pandai menyembunyikan kondisi kelainan yang dialami.

Gejala Anoreksia Secara Fisik

Sehubungan dengan kondisi fisik penderitanya, hal ini dapat ditunjukkan dengan gejala anoreksia berikut; kehilangan berat badan secara berlebihan, penampilan badan yang terlihat kurus, mengalami amnesia, kelelahan, sulit tidur, pusing, mudah pingsan, hingga perubahan warna jari menjadi kebiruan.

Penderitanya dapat mengalami kerontokan rambut atau munculnya bulu halus yang tumbuh menutupi tubuh. Selain itu, mereka seringkali terlambat atau tidak datang bulan sama sekali, juga mengalami sakit perut dan sembelit.

Gejala anoreksia lainya berupa perubahan warna kulit yang tampak kekuningan dan kering, sering mengalami dehidrasi dan tidak tahan terhadap suhu dingin sama sekali. Mereka juga mengalami tekanan darah rendah, irama jantung yang tidak beraturan, serta pembengkakan pada lengan dan kaki. Penderitanya seringkali mencoba untuk muntah yang dipaksakan. Kondisi gigi rapuh atau terkikis, serta kapalan pada area ‘buku jari’.

Gejala Anoreksia Secara Emosional

Bagaimana dengan gejala emosional yang dirasakan oleh penderitanya? Penderitanya seringkali lebih memilih memasak hidangan makanan tanpa memakannya. Seringkali penderita anoreksia menolak atau menunda makan, serta sering membuat alasan saat disuguhkan makanan.

Mereka sangat ketat menjaga pola makan dengan beralasan bahwa ini merupakan bagian dari ‘diet sehat’. Pada kondisi yang parah, penderitanya cenderung mengeluarkan makanan yang dikunyahnya. Juga, tidak suka makan di tempat umum dan berbohong soal makanan yang ia konsumsi.

Gejala emosional lainnya terlihat dari rasa takut dan khawatir yang berlebihan terhadap berat badan, mereka cenderung mengukur berat badan secara terus-menerus dan berulang. Mereka sering bercermin guna melihat kondisi tubuh mereka, tanpa sadar bahwa tubuh mereka sudah terlampau kurus.

Merasa bahwa bagian tubuh tertentu mereka merasa gemuk, padahal masih dalam ukuran normal. Cenderung menutupi tubuh dengan pakaian yang berlapis. Memiliki suasana hati yang ‘datar’ atau tanpa ekspresi. Mudah marah dan mengalami penurunan minat terhadap seksualitas.

Gejala Anoreksia Secara Perilaku

Perubahan perilaku terlihat jelas, saat mereka mulai melakukan diet yang awalnya tampak biasa saja. Namun, lama-kelamaan diet yang mereka jalani mulai mengarah pada kondisi yang ekstrem. Penderitanya cenderung melakukan aktivitas apapun guna memperoleh tubuh yang kurus.

Pandangan mereka sehubungan dengan proposional tubuh bisa jadi berbeda dengan orang pada umumnya. Mereka akan melakukan olahraga dan menjadikannya prioritas. Beragam cara juga mereka lakukan guna mencegah kenaikan berat badan, misalnya penggunaan laksatif, enema, hingga produk diet.

Apakah Anda atau anggota keluarga, bahkan teman Anda memiliki gejala anoreksia tersebut? Ketahuilah bahwa gangguan makan ini dapat berisiko buruk bagi kesehatan Anda. Jika kondisi ini berlangsung selama periode yang sangat lama, Anda bahkan dapat kehilangan nyawa. Lalu, apa komplikasi yang bisa terjadi pada penderita anoreksia?

Komplikasi Penyakit Anoreksia Yang Dialami Penderita Anoreksia

Memang kematian merupakan dampat terparah dari penyakit anoreksia. Namun sebelum mengarah pada kematian, penderitanya bisa jadi mengalami komplikasi anoreksia berupa; anemia, gangguan fungsi jantung, pengeroposan tulang hingga patah tulang, gangguan fungsi pencernaan, gangguan ginjal dan hilangnya otot.

Pada wanita, komplikasi anoreksia dapat berupa ketiadaan menstruasi atau keterlambatan ‘datang bulan’. Sedangkan pada pria kondisi ini dapat menimbulkan penurunan testosteron.

Penderita anoreksia tentu mengalami kurang gizi, mengingat asupan makanan yang masuk dalam tubuh tidak sesuai atau kurang. Sehingga kebutuhan tubuh akan asupan makanan tidak terpenuhi dengan baik. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada organ tubuh, termasuk otak.

Komplikasi Anoreksia
Sumber Gambar – draxe.com

Kondisi kerusakan yang terjadi karena gangguan makan tersebut, seringkali tidak dapat dipulihkan sepenuhnya, Maka dari itu, penting untuk menghindari gangguan makan demikian. Penderita anoreksia juga mengalami gangguan lain berupa depresi, hingga percobaan bunuh diri.

Siapa saja yang berpotensi mengalami penyakit anoreksia? Sekalipun gangguan ini lebih sering terjadi pada wanita, hal ini juga dapat dialami pria. Gangguan ini lebih sering menimpa remaja, karena mereka lebih sensitif terhadap pandangan orang disekitar tentang penampilan tubuh mereka.

Selain itu, penyakit anoreksia juga dapat menimpa siapapun yang memiliki riwayat keluarga dengan keberadaan penyakit ini. Gangguan makan juga dapat terjadi pada masa transisi, masa saat Anda sedang berkabung, atau mengalami stres secara emosional yang berkepanjangan.

Penyebab Anoreksia

Sebenarnya tidak ada yang mengetahui penyebab anoreksia. Namun dokter dan para ahli menemukan adanya keterkaitan penyakit ini dengan berbagai faktor. Misalnya; faktor biologis, psikologis dan lingkungan. Apa saja penyebab anoreksia berdasarkan faktor-faktor tersebut?

Faktor Biologis – Hal ini dihubungkan dengan kondisi gen tertentu, namun belum ada kejelasan yang jelas sehubungan dengan hal ini. Hanya saja berdasarkan pengamatan para ahli, keberadaan penyakit anoreksia seringkali terkait dengan sifat pembawaan seperti; perfeksionis, sensitivitas dan kegigihan. Sifat-sifat ini sering dijadikan sebagai penyebab anoreksia.

Faktor Psikologis – Hal ini berkaitan dengan ciri-ciri kepribadian seseorang. Penyebab anoreksia lainnya ialah cenderung memiliki kepribadian yang bersifat obsesif-kompulsif. Sehingga membuat mereka lebih mudah untuk menjalani diet ekstrem, sekalipun mereka merasa lapar. Tingkat kecemasan mereka terkait dengan berat badan tergolong tinggi, sama halnya dengan perfeksionisme yang mereka alami. Karena sifat inilah penderitanya tidak pernah merasa puas akan bentuk tubuh yang mereka alami.

Faktor Lingkungan – Beragam kebudayaan mengartikan cantik dalam situasi dan kondisi yang cukup beragam. Namun seringkali, kata ‘cantik’ membuat banyak orang terhipnotis sehingga mengalami gangguan makan ini. Banyak kebudayaan yang menganggap cantik berkaitan dengan bentuk tubuh yang ‘sangat langsing’. Hal ini telah menjadi obsesi bagi kebanyakan orang yang ingin terlihat cantik dan dicurigai sebagai penyebab anoreksia.

Pencegahan Anoreksia

Hampir tidak ada cara mencegah terjadinya anoreksia, namun ada beberapa langkah yang bisa dilakukan guna membantu anggota keluarga atau Anda agar tidak terlibat dengan anoreksia. Hal ini dapat dilakukan dengan berkonsultasi dan berkomunikasi dengan orang terdekat sehubungan dengan masalah yang Anda alami.

Hindari kegiatan menyendiri, cobalah untuk berinteraksi dengan orang disekitar Anda. Lakukan olahraga yang seimbang guna menjaga kondisi tubuh tetap sehat.

Pencegahan Anoreksia
Sumber Gambar – huffingtonpost.com

Sadarlah bahwa kecantikan bukan hanya terlihat dari penampilan fisik saja. Memiliki kepribadian yang baik lebih menyenangkan bagi orang lain, daripada sekadar memiliki bentuk tubuh ideal. Bentuk tubuh ideal tidak berarti Anda harus memiliki tubuh langsing dan kurus.

Bentuk tubuh ideal didapat saat Anda dapat memenuhi asupan makanan bagi tubuh guna mendukung aktivitas harian dan fungsi organ tubuh. Memiliki tubuh yang sehat dan prima merupakan ciri bentuk tubuh yang ideal. Lalu, bagaimana jika Anda menderita anoreksia? Adakah pengobatan anoreksia yang dapat memulihkan kondisi Anda seperti sediakala?

Pengobatan Anoreksia

Penderita anoreksia cenderung tidak memiliki nafsu makan. Maka pengobatan anoreksia yang bisa diterapkan ialah membantu mereka agar memiliki nafsu makan yang baik. Beberapa herbal diyakini mampu membantu peningkatan nafsu makan. Salah satunya ialah Noni Juice, herbal yang dikenal dengan istilah ‘mengkudu’ atau ‘pace’.

Jika sudah diolah dengan baik, buah ini mampu mendorong nafsu makan Anda. Beberapa cara pengobatan anoreksia lainnya dapat dilakukan dengan melakukan psikoterapi dan menjalani perawatan guna meningkatkan berat badan.

Pengobatan anoreksia lebih mengarah pada perawatan dan perubahan gaya hidup yang tidak mengharuskan Anda untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu. Kecuali ditemukan adanya komplikasi akibat anoreksia itu sendiri. Ada banyak penderita anoreksia yang dapat pulih kembali setelah menjalani pengobatan anoreksia.

Melakukan perubahan memang tidak mudah, namun penderitanya dapat pulih seperti sediakala berkat adanya dukungan dari keluarga, kerabat dekat dan teman-teman yang peduli. Ingin tahu lebih banyak mengenai informasi kesehatan lainnya? Nantikan info menarik lainnya hanya di Deherba.com, pusat informasi kesehatan tepercaya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}