7 Cara Natural Untuk Mengatasi Mual

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Februari 10, 2017


Mual adalah masalah yang lazim dialami banyak orang. Mual biasa terjadi pada mereka yang sedang menjalani trimester pertama kehamilan. Juga bisa terjadi akibat tingginya kadar asam lambung. Selain itu mereka yang sedang masuk angin juga sering merasakannya.

Mual juga bisa menjadi reaksi tubuh terhadap penyakit yang lebih serius, seperti akibat sakit kepala atau vertigo, demam, infeksi pada tubuh, kemoterapi, sampai efek dari masalah kanker dan cedera otak.

Pada dasarnya mual bukan sebuah penyakit dan secara umum tidak membahayakan, karena pada umumnya ini adalah gejala atau reaksi terhadap sebuah kondisi tubuh. Hal yang patut Anda waspadai ketika mual terjadi adalah kemungkinan pasien mengalami dehidrasi atau gangguan elektrolit karena muntah berlebihan.

Rasa mual berkaitan refleks area diagfragma (sekat antara perut dan area dada). Otot diafragma membentuk dorongan untuk mengeluarkan isi lambung akibat sinyal yang mengatakan bahwa lambung sedang penuh—bisa akibat dari adanya endapan gas atau udara, meningkatnya jumlah asam lambung, atau karena efek kakunya otot lambung karena sirkulasi yang terganggu.

Saat Anda mulai merasakannya, lakukanlah beberapa cara mengatasi mual ini. Terutama dengan menghindari beberapa hal yang dapat memperburuk rasa mual. Misalnya menghindari aroma tajam, makanan berlemak, makanan pedas, makanan asam, juga menghindari asupan zat besi.

Sebaiknya juga pastikan Anda tidak sampai dehidrasi karena dapat memperparah mual-mual. Anda juga disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak porsi protein dan menghindari makan dalam porsi besar sebagai cara mengatasi mual. (Sumber: Authoritynutrition.com)

Bila cara-cara tadi tak berhasil mengatasi mual, Anda juga bisa menggunakan beberapa jenis obat-obatan medis untuk membantu menghilangkannya. Seperti dengan minum obat Domperidone, Metoclopramide, Chlorpromazine, Promethazine, dan beberapa jenis obat mual lain. Tetapi pastikanlah bahwa konsumsi obat-obat tersebut aman bagi tubuh Anda.

Tetapi, sebenarnya rasa mual juga bisa diatasi dengan beberapa cara natural non medis. Cara-cara mengatasi mual secara alami tersebut dapat Anda lihat pada daftar berikut:

1. Konsumsi Jahe

Jahe memiliki kemampuan sangat efektif dalam membantu meredakan mual. Bahkan ini adalah cara natural yang dikatakan paling aman untuk diasup ibu hamil yang sedang mual-mual. Ini karena jahe memiliki efek samping yang relatif sedikit sehingga cukup ramah untuk kondisi ibu hamil.

Kemampuan jahe dalam mengatasi mual berkat kemampuan senyawa gingerol dan shogaol dalam membantu melancarkan sirkulasi darah, meredakan migrain, meredakan rasa kembung, hingga melemaskan otot-otot yang kaku. Ini dijelaskan dalam Critical Reviews in Foods Science and Nutrition tahun 2017, berjudul ‘Ginger—Mechanism of action in chemotherapy-induced nausea and vomiting: A review.’

Dalam jurnal yang sama diungkap pula bagaimana jahe efektif untuk membantu mengatasi mual akibat kemoterapi dan yang disebabkan oleh demam. Jahe juga dianggap sangat aman bagi kesehatan selama dikonsumsi dalam dosis sedang sekitar 0.5 sampai 1.5 gram.

Efek samping yang paling perlu Anda waspadai hanya bila dikonsumsi bersamaan dengan asupan yang mengencerkan darah (misalnya obat pengencer darah untuk penyakit jantung). Karena jahe juga memberi efek yang sama, kadang Anda bisa mengalami perdarahan akibat pengenceran darah yang berlebihan.

2. Konsumsi Beberapa Jenis Rempah

Anda juga bisa mengatasi mual dengan menggunakan beberapa jenis rempah selain jahe. Lazimnya beberapa rempah yang digunakan seperti kayu manis, cengkeh, jinten, ketumbar, atau pala.

Beberapa jenis rempah ini dapat bekerja meredakan ketegangan pada otot, membantu memperbaiki sirkulasi darah, serta membantu meredakan rasa kembung. Sejumlah jenis rempah juga bisa bekerja membantu meredakan masalah gastritis dan naiknya asam lambung atau GERD.

Perhatikan pula dosis yang tepat untuk diberikan pada pasien. Setidaknya seseorang hanya diizinkan untuk mengonsumsi rempah sekitar 180 mg per hari. Rempah-rempah ini juga bisa dibuat menjadi minuman hangat yang terbuat dari rebusan rempah dan madu.

3. Aromaterapi dengan Peppermint

Cara mengatasi mual yang ketiga adalah dengan mengandalkan kemampuan indera penciuman kita. Seperti dengan menggunakan aromaterapi peppermint. Aroma hangat ini akan membantu meredakan rasa mual bahkan hingga 57%.

Data di atas berdasarkan jurnal pada Official Journal of the American Society of PeriAnesthesia Nurses tahun 2014 bertajuk ‘Controlled breathing with or without peppermint aromatherapy for postoperative nausea and/or vomiting symptom relief: a randomized controlled trial.’

Anda juga bisa menggunakan teh peppermint, inhaler yang mengandung peppermint, atau dengan pijatan ringan menggunakan minyak essensial peppermint. Beberapa studi membuktikan terapi alternatif dengan peppermint ini bisa sama bermanfaatnya sebagaimana aromaterapi.

4. Manfaatkan Irisan Lemon

Lagi-lagi Anda bisa mengandalkan indera penciuman untuk membantu mengatasi mual, seperti dengan menggunakan aroma citrus atau lemon. Dalam sebuah studi yang melibatkan 100 wanita hamil didapati bahwa penggunaan inhaler beraroma lemon membantu meredakan mual hingga 9 persen setelah empat hari.

Ini dijelaskan dalam Iranian Red Crescent Medical Journal 2014 dengan tajuk ‘The Effect of Lemon Inhalation Aromatherapy on Nausea and Vomiting of Pregnancy: A Double-Blinded, Randomized, Controlled Clinical Trial.’

Anda bisa membuat infused water dengan komposisi 1 liter air dan 3 irisan jeruk lemon sebagai minuman anti mual. Atau hanya dengan meletakkan irisan lemon pada sebuah kamar juga bisa membantu meredakan mual. Hindari mengonsumsi langsung air perasan lemon saat mual karena dapat memperparah gejalanya dan meningkatkan kadar asam lambung.

5. Minum Suplemen Vitamin B6

Vitamin B6 atau Piridoksin memiliki kemampuan membantu meredakan mual. Bahkan suplemen vitamin B6 menjadi salah satu solusi populer dalam mengatasi mual pada wanita hamil. Kemampuannya dalam mengatasi mual ibu hamil dijelaskan oleh American Journal of Obestretics and Ginecology tahun 2002 dalam ulasan berjudul ‘Overview of nausea and vomiting of pregnancy with an emphasis on vitamins and ginger.’

Dosis aman untuk mengonsumsi suplemen vitamin B6 pada ibu hamil sekitar maksimal 200 mg per hari. Dalam dosis aman, vitamin B6 cenderung bebas efek samping bahkan sangat aman untuk janin. Suplemen ini juga bisa diberikan pada anak yang kerap mengalami mual.

6. Gunakan Terapi Akupuntur dan Akupresur

Akupuntur dan akupresur juga bisa digunakan sebagai cara mengatasi mual. 2 terapi yang berasal dari pengobatan tradisional Cina ini sudah digunakan selama ratusan tahun dan terbukti bermanfaat.

Untuk melakukan akupuntur dan akupresur, Anda perlu menemukan titik refleksi yang dapat mengontrol rasa mual, lalu gunakan jarum khusus yang ditusukkan pada titik bersangkutan, atau gunakan tekanan kuat pada titik tersebut.

Terapi akan bekerja untuk menstimulasi sirkulasi darah dan sistem saraf yang dapat membantu merelaksasi otot dan memperbaiki sirkulasi darah menuju area-area yang berkaitan dengan rasa mual. Ini dijelaskan dalam Anesthesiology Journal tahun 2006 dalam jurnal berjudul ‘Perioperative Acupuncture and Related Techniques.’

Sedangkan dalam studi lain dijelaskan bahwa terapi akupuntur dan akupresur memiliki pengaruh sekitar 28 -75 persen tanpa efek samping yang perlu dikhawatirkan. Sebagaimana dijelaskan dalam International Journal of Nursing Studies tahun 2016 bertajuk ‘Examining the efficacy of stimulating the PC6 wrist acupuncture point for preventing postoperative nausea and vomiting: A Cochrane review summary.’

Terapi akupuntur harus dilakukan oleh ahlinya yang memiliki peralatan jarum akupuntur, sedangkan terapi akupresur dapat dilakukan oleh Anda sendiri di rumah. Lakukan terapi tekanan pada area cekungan kedua kaki, kemudian pijat-pijat jari-jari kaki bila rasa mual berkaitan dengan sakit kepala dan pusing.

Hanya saja, sejumlah pakar masih mempertimbangkan apakah kedua terapi ini aman diberikan pada wanita hamil. Pasalnya, dikhawatirkan efek tekanan atau tusukan jarum memberi stimulan yang mendorong kontraksi pada wanita hamil.

7. Atur Napas dan Lakukan Relaksasi Otot

Dalam sebuah studi diungkap bahwa mengatur napas dengan menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan dapat membantu meredakan mual sesaat setidaknya hingga 62 persen. Ini berdasarkan jurnal Official Journal of the American Society of PeriAnesthesia Nurses tahun 2014 dengan judul ‘Controlled breathing with or without peppermint aromatherapy for postoperative nausea and/or vomiting symptom relief: a randomized controlled trial.’

Di sisi lain, terapi untuk mengurangi ketegangan otot dapat membantu mengatasi mual. Anda bisa melakukan teknik PMR (Progressive Muscle Relaxation) yang bekerja dengan melakukan relaksasi otot yang berkaitan dengan hipnotis dan meditasi. Metode ini mampu meredakan mual akibat kemoterapi sesuai dengan ulasan pada National Institutes of Health tahun 2014 bertajuk ‘Treatment of Nausea and Vomiting During Chemotherapy.‘

Relaksasi otot juga bisa dibantu dengan pijatan. Pijatan bahkan juga bekerja sekaligus membantu memperbaiki sirkulasi darah, sehingga akan lebih efektfif dalam mengatasi mual. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine tahun 2007 berjudul ‘Massage relieves nausea in women with breast cancer who are undergoing chemotherapy.’

Itulah beberapa cara natural yang bisa Anda gunakan untuk membantu mengatasi mual. Namun, bila rasa mual tak kunjung teratasi, atau justru Anda muntah-muntah dengan lebih parah lagi, khususnya jika tampak mengeluarkan darah dalam muntahan, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter terdekat.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}