Apa Itu Tumor Testis?


By Fery Irawan

Satu lagi jenis penyakit tumor yang mesti dihadapi oleh para pria, tumor testis. Penyakit ini tentu saja hanya menyerang kaum pria karena testis hanya terdapat pada kaum pria. Sama seperti jenis tumor lainnya, tumor testis cenderung berbahaya dan akan mengancam keselamatan jiwa jika tidak segera ditangani secara serius. Resiko tumor testis mengintai pria yang berusia antara 15 sampai 35 tahun.

Namun, patut disyukuri bahwa berbagai alat kedokteran telah banyak ditemukan, termasuk untuk diagnosa dan pengobatan tumor testis. Tentu saja, ini menjadikan angka harapan hidup mereka yang terindikasi menderita penyakit ini menjadi lebih besar.

Penyebab tumor testis belum diketahui secara pasti. Meski begitu, terdapat beberapa indikasi yang secara kuat diprediksi sebagai faktor pemicu kejadian tumor testis seperti trauma testis, infeksi testis, maldescensus testis, dan juga adanya pengaruh hormonal.

Penderita kriptorkismus juga disebut-sebut memiliki resiko paling tinggi terkena kanker testis ganas. Meskipun pembedahan atau upaya operasi terhadap penderita yang masih berusia muda merupakan cara yang efektif untuk pengobatan, namun tetap saja angka kejadiannya cukup tinggi.

Tumor testis ini menyebar lewat pembuluh limfatik yang berada pada bagian aorta kiri. Penderita tumor testis biasanya akan mengalami pembesaran testis meskipun sebagian besar penderita tidak mengeluhkan adanya rasa sakit.

Sekitar 30% penderita mengeluhkan rasa sakit dan berasa berat di bagian kantung skrotum. Selain itu, banyak penderita juga mengeluhkan rasa sakit dan merasa ada massa di bagian perut atas karena terjadinya pembesaran aorta dan terjadinya benjolan yang terdapat pada kelenjar leher.

Bagi Anda yang tengah menderita tumor testis, jangan terlalu khawatir karena dengan penanganan yang tepat, jenis tumor ini bisa disembuhkan.

Pengobatan tumor testis sendiri sangat tergantung pada jenis dan tahapan perkembangan tumor dalam tubuh. Terlebih, jika tumor testis bisa dideteksi sejak awal sehingga harapan hidup penderita masih tinggi.

Makanya, melakukan pemeriksaan di bagian testis secara teratur dapat membantu penegakan diagnosa mengenai ada atau tidak adanya tumor di tubuh pasien.

Gejala Tumor Testis

Adapun yang menjadi gejala dan tanda seseorang menderita tumor testis ialah sebagai berikut.

  • Terjadinya benjolan ataupun pembesaran pada salah satu testis.
  • Menderita rasa sakit di bagian perut atau pada selangkangan.
  • Buah zakar (testis) terasa berat sebelah sebagai efek dari pembesaran itu.
  • Terdapat timbunan cairan di dalam skrotum.
  • Merasa tidak nyaman pada bagian skrotum atau testis.

Perlu diingat bahwa tumor testis biasanya terjadi hanya pada satu testis saja. Makanya, segera periksakan ke dokter, terutama jika Anda merasa adanya keanehan yang tidak seperti biasanya pada testis Anda.

Pengobatan Tumor Testis

Adapun pengobatan tumor testis sangatlah beragam pilihannya dan biasanya akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit, kondisi kesehatan pasien, jenis tumor, dan hal lainnya. Namun, berikut berbagai cara pengobatan tumor testis secara umum.

Operasi

Biasanya, operasi atau pembedahan dapat dilakukan pada tumor testis yang masih dalam tahap awal. Tindakan operasi merupakan metode pengobatan yang bisa dilakukan pada semua jenis tumor dan kanker, khususnya yang masih dalam stadium awal.

Untuk melakukan pengangkatan testis yang terkena tumor tersebut, dokter biasanya akan membuat sayatan di bagian pangkal paha, dimana resiko yang kemungkinan akan didapatkan oleh pasien ialah timbulnya rasa nyeri akibat pembedahan, terjadi perdarahan, dan infeksi.

Radiasi

Selain pengobatan dengan operasi atau pembedahan, pengobatan lainnya ialah dengan terapi radiasi, terutama untuk mengobati tumor testis seminoma.

Terapi radiasi ini dilakukan dengan menggunakan sinar X untuk membunuh sel-sel tumornya. Efek samping yang dapat ditimbulkan dari terapi radiasi ini ialah kulit menjadi kemerahan, iritasi di bagian perut, dan juga kelelahan.

Kemoterapi

Kemoterapi juga bisa dilakukan pada penderita tumor testis dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel tumor. Biasanya, kemoterapi disarankan untuk dilakukan pasca dilakukan pengobatan dengan operasi.

Efek samping yang akan ditimbulkan pasca kemoterapi dapat berupa adanya rasa mual, kelelahan, rambut menjadi rontok, resiko infeksi yang meningkat, dan infertilitas.

Satu hal yang amat penting untuk melakukan pencegahan tumor testis ialah dengan rutin memeriksakan kondisi tumor ke dokter untuk mendapatkan diagnosa sejak dini.

Tentu saja, ini akan sangat membantu untuk memudahkan penyembuhan tumor testis. Makanya, jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak seperti biasanya pada bagian testis, jangan ragu untuk segera memeriksakan kondisi tersebut kepada dokter kepercayaan Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}