Waspadai Bahaya Kesepian bagi Kesehatan!


By Cindy Wijaya

Manusia adalah makhluk sosial—itu adalah fakta yang tidak terbantahkan. Setiap orang punya kebutuhan untuk berinteraksi dan menjalin hubungan yang dekat dengan orang lain. Apabila kebutuhan itu tidak dipenuhi, orang tersebut rentan merasa kesepian. Meski tampaknya bukan masalah serius, namun ternyata bahaya kesepian bagi kesehatan cukup berdampak besar.

Di kehidupan sekarang ini, banyak orang merasa kesepian. Rasa kesepian bisa dialami oleh siapapun tidak soal usia, status sosial, maupun latar belakang etniknya. Apakah Anda pernah merasa kesepian? Atau mungkin Anda sedang merasa kesepian? Adakalanya kita semua pernah merasa butuh seorang teman untuk mendengarkan, menenangkan, dan memahami diri kita. Sewaktu-waktu kita membutuhkan teman yang peka dengan perasaan kita.

Apa Sebenarnya Kesepian Itu?

Kesepian dan sendirian adalah dua hal yang berbeda. Orang yang sendirian tidak selalu merasa kesepian. Seseorang bisa sendirian untuk jangka waktu lama dan tetap menikmati kegiatan-kegiatan yang dilakukannya tanpa merasa kesepian sama sekali. Namun tidak semua orang bisa tahan saat sendirian saja. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata sendirian menyiratkan keadaan seorang diri atau terpisah dari orang-orang lain, tetapi tidak menyiratkan kesedihan akibat sendiri.

Sedangkan kata kesepian seringkali menyiratkan perasaan sunyi atau kepedihan akibat keadaan sendirian. Orang yang kesepian sangat mendambakan kehadiran seseorang yang dengan tulus mengasihinya sehingga ia bisa terhibur dan kembali ceria. Perasaan kesepian bisa menjadi begitu kuatnya hingga terasa menyakitkan. Orang yang merasakannya dapat merasa kosong dan dijauhi orang lain sehingga merasa tidak berdaya dan tidak berguna.

Apa Penyebab Kesepian?

Beragam situasi, kondisi, dan problem memengaruhi orang-orang. Ada yang merasa dikucilkan oleh teman-temannya akibat penampilan, ras, budaya, atau agamanya berbeda. Yang lain harus pindah tempat tinggal ke wilayah, kota, atau negeri lain sehingga harus meninggalkan teman-teman lama. Bagi yang kehilangan orang yang dicintainya, misalnya orang tua atau teman hidup, bisa merasakan kesepian sampai bertahun-tahun.

Dan usia tua juga dapat menimbulkan kesepian, karena teman-teman, kenalan, dan kerabat yang semakin berkurang. Orang yang sudah menikah pun tidak dijamin bisa bebas dari rasa kesepian. Ini khususnya terjadi apabila kedua belah pihak sering salah paham dan tidak ada kecocokan.

Bahaya Kesepian bagi Kesehatan

Orang-orang yang merasa kesepian cenderung mengalami lebih banyak problem kesehatan fisik maupun mental daripada mereka yang jarang kesepian dan sering berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dikemukakan oleh Bruce Rabin, seorang direktur Program Lifestyle di University of Pittsburgh Medical Center. Berikut adalah dampak buruk bahaya kesepian bagi kesehatan:

  • Depresi. Rasa kesepian rentan membuat seseorang merasa pedih hati. Semakin ia larut dalam keadaan bersedih, semakin besar juga kemungkinannya mengalami depresi. Bruce Rabin mengungkapkan bahwa keadaan kesepian memicu pengaktifan hormon otak yang berkaitan dengan stres, misalnya kortisol, sehingga sanggup menimbulkan depresi. Salah satu cara mengatasi depresi ialah dengan aktif berinteraksi sosial dengan orang lain.
  • Penyakit jantung. Sebuah riset di Harvard pada tahun 2012 memperlihatkan bahwa orang dewasa yang hidup sendirian dan merasa kesepian memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung sebanyak 24 persen. Rabin mengatakan bahwa orang yang tidak mendapatkan dukungan sosial seringkali gampang stres dan hal tersebut meningkatkan risikonya untuk terserang penyakit jantung.
  • Penumpukan hormon stres di dalam tubuh juga dapat turut menaikkan penumpukan endapan kolesterol pada organ hati. Orang-orang yang kesepian juga cenderung kurang minat untuk berolahraga dan biasanya tidak aktif bergerak.
  • Penurunan sistem kekebalan tubuh. Penelitian tahun 2013 oleh Ohio State University memperlihatkan bahwa seseorang yang kesepian cenderung memiliki sistem imunitas tubuh yang lebih lemah. Mereka jadi lebih rentan mengalami peradangan yang terkait dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung, artritis, diabetes tipe 2, serta penyakit alzheimer.
  • Kesepian bisa bikin cepat meninggal. Rasa kesepian yang berlarut-larut memang berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Bahkan hal itu dapat mempercepat kematian Anda! Berbagai riset menunjukkan bahwa orang-orang yang sendirian dan merasa kesepian memiliki peningkatan risiko kematian dini sebesar 30 persen.

Apa yang Harus Dilakukan Orang yang Merasa Kesepian?

Apabila Anda merasa kesepian, sekaranglah saatnya untuk berupaya mengatasi perasaan tersebut guna menghindari bahaya kesepian bagi kesehatan. Anda bisa dengan sukses mengatasi perasaan kesepian yang berlarut-larut. Bagaimana caranya?

Pertama, sadari perasaan itu. Kesepian seringkali dianggap sebagai perasaan yang memalukan. Orang-orang cenderung menolak dan menyembunyikan rasa kesepian mereka, dan hal ini bisa membuat perasaan itu menjadi semakin buruk.

Kedua, pahami apa dampak kesepian bagi tubuh dan pikiran Anda. Anda mungkin akan semakin terdorong mengatasi perasaan kesepian apabila memahami dampak negatif dari perasaan tersebut bagi kesehatan.

Ketiga, bertindaklah! Tanamkan dalam pikiran bahwa untuk mengatasi kesepian, Anda perlu merasa terhubung kembali dengan orang lain. Adakalanya Anda perlu berupaya mengubah sudut pandang dan menyingkirkan perasaan negatif terhadap orang lain agar bisa memulai hubungan yang dekat.

Jika ingin berteman akrab dengan orang lain, cobalah cari orang-orang yang dirasa cocok dan berinisiatiflah memulai percakapan. Jika ingin orang lain ramah, Anda perlu terlebih dahulu ramah terhadapnya. Jika ingin orang lain terbuka, Anda perlu terlebih dulu terbuka dengannya. Orang-orang yang diajak berteman mungkin tidak langsung membalas, tetapi seringkali beberapa orang pada akhirnya akan akrab dengan Anda. Dengan berupaya mengatasi kesepian, Anda juga akan terhindar dari bahaya-bahaya kesepian bagi kesehatan.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}