Wanita Harus Tahu 7 Hal Seputar Polycystic Ovary Syndrome!


By Cindy Wijaya

Wanita kadang tak banyak memahami apa sebenarnya penyakit Polycystic Ovary Syndrome. Bahkan kebanyakan orang sama sekali asing dengan keluhan ini. Padahal Polycystic Ovary Syndrome bisa mempengaruhi banyak aspek dalam kesuburan dan fungsi genetikal tubuh.

Berdasarkan informasi yang dimuat oleh Mayoclinic, Polycystic Ovary Syndrome merupakan kondisi kesehatan dimana terjadi kerusakan pada fungsi kelenjar endokrin yang mempengaruhi banyak fungsi genital wanita, termasuk di dalamnya keseimbangan hormonal yang mengatur pola dan siklus menstruasi, produksi telur dan kesuburan.

Yang menjadi masalah ternyata berdasar pengalaman banyak pakar ginekologi, penyakit Polycystic Ovary Syndrome ini kerap muncul tanpa disadari oleh penderitanya. Karena gejala yang muncul kerap kali sangat samar dan kerap tidak disadari oleh pasiennya sendiri. Bahkan kadang medis tidak menyadari keberadaan penyakit ini sampai seluruh fakta terungkap.

Masalahnya, PCOS ringkasan dari penyakit Polycystic Ovary Syndrome ini bisa memicu banyak masalah kesehatan yang lebih serius. Dan yang paling kerap menjadi masalah adalah perkembangan penyakit ini yang dapat menimbulkan masalah ketidak suburan, kesulitan hamil, pembengkakan ovarium dan perkembangan kasus menjadi pra kanker. Meski menurut healthline untuk pilihan terakhir dikatakan hanya 20% dari kasus PCOS yang berkembanga sampai pada taraf pra kanker.

Terkait dengan Polycystic Ovary Syndrome, kami menemukan beberapa fakta menarik yang patut Anda pahami seputar penyakit yang biasa ditandai dengan kemunculkan kista kecil yang berkerumun dalam area ovarium. Fakta-fakta ini akan memudahkan Anda lebih waspada dan mengenali penyakit ini lebih dini, termasuk efektifitas dalam penanganannya.

1. Penyakit ini termasuk penyakit hormonal

Sumber utama dari keluhan Polycystic Ovary Syndrometer terletak pada naiknya kadar hormon androgen dibanding komposisi hormon seksual lain. Pada wanita hormon androgen yang membawa faktor maskulin biasa terjadi dan sebenarnya termasuk bagian dari keseimbangan sistem hormonal seksual pada wanita. Hanya saja jumlahnya seharusnya relatif kecil dan sekedar berfungsi sebagai penyeimbang saja.

Ketika produksinya meningkat, maka fungsi ovarium dalam menghasilkan telur tidak bisa berjalan dengan lancar. Mekanisme pembentukan dinding endometrium yang menebal dan luruh dalam siklus haid juga tidak berjalan dengan baik.

Ini menyebabkan folikel pada ovarium yang seharusnya terbuka melepas telur justru memunculkan kista kecil sementara siklus haid berjalan tidak teratur, perut membesar dan pelepasan sel endometrium pada dinding rahim tidak terjadi sempurna.

Hormon juga bekerja mempengaruhi kinerja regenerasi sel kulit dan tanduk (rambut), produksi minyak berlebih pada wajah, mendorong tubuh menebalkan dan memanjangkan rambut pada tangan dan kaki, namun justru merontokan rambut di kepala.

2. Penyakit ini bukan sekadar masalah kista

Kemunculan kista pada kasus Polycystic Ovary Syndrome memang kerap muncul. Pada WebMD persentasi kasus kista karena Polycystic Ovary Syndrome terbilang tinggi dan di beberapa kawasan bisa mendominasi. Namun kista bukan satu-satunya isu yang perlu menjadi perhatian utama.

Ini karena pada stadium ringan dan menengah, kista secara umum muncul dalam ukuran relatif kecil dan bisa luruh dengan mudah setelah fungsi ovarium kembali bekerja dengan baik.

Masalah utama yang harus diatasi pada kasus Polycystic Ovary Syndrome ini justru keluhan ketidak seimbangan hormonal dengan mengendalikan produksi hormon androgen, menyeimbangkan hormon estrogen yang menurun dan menyimbangkannya dengan hormon progesteron.

Dalam beberapa riset yang dimuat dalam National Health of Institutes dikatakan justru terapi progesteron memberi efek bantuan lebih baik terhadap fungsi pengendalian hormon androgen berlebih. Progesteron membantu menstimulasi produksi estrogen dan mengendalikan androgen tanpa menyebabkan peningkatan estrogen berlebihn.

3. Ada kaitan PCOS dengan diabetes dan insulin

Menurut sumber healthline dikatakan sebagian besar kasus PCOS pada wanita berkaitan erat dengan kasus prediabetes yang ditandai dengan keluhan kenaikan kadar gula mendekati ambang batas atas.

Kadar gula yang tinggi dalam darah memicu produksi androgen berlebihan dan menjadi pemicu Polycystic Ovary Syndrome muncul. Di sisi lain ditemukan kadar androgen yang berlebihan memberi efek resistensi sel terhadap sinyal yang diberikan oleh insulin hingga dapat menaikan kadar gula darah.

Itu sebabnya mereka dengan Polycystic Ovary Syndrome kemudian mudah mengeluhkan munculnya jerawat, keluhan gatal sampai keluhan keputihan. Ini berkaitan dengan kenaikan resiko infeksi pada mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi.

4. Obesitas berkaitan dengan Polycystic Ovary Syndrome

Tidak ada literatur pasti yang menyatakan adanya kaitan obesitas dengan Polycystic Ovary Syndrome. Malah mereka dengan kadar lemak tinggi atau obesitas justru mudah memproduksi estrogen dalam jumlah besar ketimbang mereka yang kurus. Namun adanya kaitan erat antara obesitas dengan diabetes mendorong banyaknya kasus Polycystic Ovary Syndrome yang dialami wanita dengan berat badan berlebih.

5. Polycystic Ovary Syndrome berkaitan dengan genetik

Secara umum diluar aspek Polycystic Ovary Syndrome, mereka dengan masalah diabetes, jerawat, kulit berbulu tebal cenderung memiliki keturunan dengan keluhan yang sama. Sementara ketiga tanda ini kerap kali berkaitan erat dengan kasus Polycystic Ovary Syndrome . Jadi ada beberapa pakar ginekologi yang menilai adanya aspek turunan dalam kasus Polycystic Ovary Syndrome meski secara empiris fakta ini belum sepenuhnya dibuktikan.

6. Kadang tidak disadari keberadaannya oleh dokter

Keluhan dan gejala yang muncul dari Polycystic Ovary Syndrome memang sangat beragam dan kompleks. Gejala bisa muncul dari kemunculan jerawat sampai kesulitan hamil dan haidh yang tidak lancar.

Anda bisa saja mengunjungi dokter kulit dan mengatasi keluhan kulit Anda tanpa menyadari adanya kasus Polycystic Ovary Syndrome dalam tubuh Anda. Sementara dokter kandungan Anda hanya memberi Anda obat untuk mengatur pola haid Anda.

Bahkan kini banyak obat luar untuk perawatan kecantikan yang sukses mengatasi kulit berjerawat dan berminyak meski secara natural hormon Anda mendorong produksi minyak berlebihan. Ini semakin menyamarkan kemunculan gejala sama sekali.

Pakar Polycystic Ovary Syndrome dari Penn Medicine, Anuja Dokras, MD, PhD menyarankan dokter melakukan wawancara lebih mendalam untuk mendapat fakta yang lebih lengkap.

7. Kendalikan hormon Anda

Anda yang mulai berasa tiga gejala paling umum dari keluhan Polycystic Ovary Syndrome, yakni menstruasi tidak teratur, berjerawat dan mudah berkeringat lebih, sebaiknya mulai mengendalikan sistem hormonal Anda.

Hindari makanan pemicu diabetes dan stimulan hormon testosteron seperti makanan terlalu manis, daging merah, jenis tiram dan makanan turunan susu. Perbanyak mengkonsumsi sejumlah teh herbal.

Herbal memiliki kandungan flavonoid tinggi dengan sejumlah senyawa penyeimbang hormonal seperti kenikir, oregano, kunyit, saffron, kemangi, basil, teh hijau dan sarang semut. Tambahkan sejumlah jenis buah dengan kadar vitamin C tinggi akan meningkatkan manfaat progesteron menyeimbangkan kadar hormonal

Polycystic Ovary Syndrome secara umum bukan penyakit berat, namun bisa memicu masalah serius bagi kesehatan dan fungsi tubuh. Namun mengabaikannya bisa jadi akan menimbulkan penyakit berat dengan resiko kematian yang lebih tinggi. Pada tahap awal, Polycystic Ovary Syndrome bisa dengan mudah Anda atasi dengan mengendalikan produksi hormon seksual melalui diet teratur, pengendalian stress, dan pola hidup yang sehat.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}