• Home
  • Blog
  • Analgesik
  • Nyeri Berkepanjangan? Manfaatkan 6 Tumbuhan Analgesik di Sekitar Kita

Nyeri Berkepanjangan? Manfaatkan 6 Tumbuhan Analgesik di Sekitar Kita

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Oktober 3, 2023


Hampir semua orang pernah merasakan nyeri atau rasa sakit, dan semua ingin cepat menghilangkan rasa yang tidak menyenangkan itu. Salah satu caranya dengan memakai obat penghilang nyeri atau analgesik. Sayangnya obat analgesik kimiawi punya efek samping, terutama kalau digunakan terus-menerus. Beruntung kita tinggal di Indonesia yang memiliki banyak tumbuhan analgesik alami.

Tumbuhan tersebut mempunyai khasiat untuk meredakan rasa nyeri, mulai dari nyeri otot dan sendi hingga rasa sakit yang lebih berat seperti sakit sehabis operasi atau akibat penyakit kronis. Dalam artikel ini akan dikupas sejumlah tanaman obat herbal penghilang rasa nyeri yang mudah diperoleh di sekitar kita.

6 Tumbuhan Analgesik Alami

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki khasiat analgesik pada tanaman-tanaman obat yang ada di Indonesia. Berikut adalah beberapa diantaranya. (Sumber: Jurnal Farmaka Vol. 17 No. 1)

Daun Kelor (Moringa oleifera)

Daun kelor sering digunakan sebagai bahan masakan di Indonesia. Pengujian daya analgesik dari infusa daun kelor terhadap hewan uji memberikan respons penurunan nyeri dengan dosis terbaik pada 400 mg/kgBB.

Kandungan kholkisin di dalamnya bersifat anti-inflamasi dengan cara menghambat sintesis asam urat dan juga alkaloid morigin yang mampu meredakan nyeri. Manfaatnya tersebut cocok digunakan sebagai tanaman herbal untuk nyeri otot dan sendi ataupun nyeri lainnya.

Selain itu, dari berbagai bagian tanaman kelor juga dapat digunakan sebagai agen anti-diabetes, anti-mikroba, anti-kanker, dan antioksidan. Kandungannya seperti asam linoleate dan alfa-tokoferol berperan sebagai antioksidan.

Lidah Buaya (Aloe vera)

Lidah buaya banyak tumbuh khususnya di tempat-tempat yang terkena cukup panas. Pengujian terhadap tanaman lidah buaya pada hewan uji menggunakan ekstrak airnya menunjukkan efek analgesik dan anti-inflamasi berupa berkurangnya edema (pembengkakan) dan jumlah geliat (respons rasa sakit) hewan pada terbaik 100 mg/kgBB.

Lidah buaya mengandung lupeol yang dapat mengurangi rasa nyeri. Di Indonesia, lidah buaya sudah sangat dikenal di banyak daerah. Tanaman ini juga dapat digunakan sebagai bahan perawatan kulit, salah satunya untuk pelembap kulit dan penyembuh luka bakar. Selain itu, kandungan antrakuinon di dalamnya berfungsi sebagai anti-bakteri.

Daun Melinjo (Gnetum gnemon)

Tanaman melinjo juga banyak digunakan di Indonesia. Daun, bunga, hingga bijinya biasa digunakan sebagai bahan masakan. Tanaman ini dipercaya dapat digunakan sebagai antioksidan dan anti-mikroba. Tanaman ini juga diteliti dan didapati mengandung senyawa fenol dan kuersetin.

Daun melinjo juga ditemukan memiliki manfaat analgesik alami. Dalam penelitian menggunakan ekstrak etanol 70% daun melinjo. Didapati hasil bahwa tanaman ini memiliki efek analgesik pada dosis 51,84 mg/kg BB. Sehingga daun tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal penghilang rasa nyeri.

Buah Noni (Morinda citrifolia)

Buah Noni dikenal juga dengan nama mengkudu. Sejak zaman dulu buah ini sudah dikenal sebagai tanaman herbal untuk nyeri otot dan sendi, nyeri haid, sakit perut, dan lain sebagainya. Beragam penelitian sudah menguji khasiat analgesiknya.

Sebuah penelitian mendapati bahwa Noni punya efek pereda nyeri yang sebanding dengan obat tramadol, yang biasa diresepkan untuk nyeri taraf sedang hingga berat. Penelitian yang sama juga mendapati bahwa efek Noni sebanding dengan obat hydrocortisone, yang digunakan untuk mengatasi peradangan berlebih. (Sumber: Phytotherapy Research Vol. 24 No. 1)

Ulasan penelitian lain menunjukkan keampuhan Noni sebagai obat herbal penghilang rasa nyeri karena khasiat analgesiknya 75% sekuat morfin, tapi tanpa risiko kecanduan dan efek samping berbahaya lain. (Sumber: Acta Pharmacologica Sinica Vol. 23 No. 12)

Lada Hitam (Piper nigrum)

Ladah hitam telah digunakan sebagai tumbuhan analgesik, anti-inflamasi, dan dalam pengobatan epilepsi dan racun ular. Telah dibuktikan bahwa zat piperin di dalam lada hitam memiliki aktivitas penghambatan in vitro terhadap COX-1.

Selain itu, efeknya juga terbukti bermanfaat pada penyakit seperti rheumatoid artritis atau peradangan yang disertai nyeri hebat. Lada hitam bekerja sebagai anti-inflamasi dan analgesik pada dosis terbaik 70mg/kg BB hewan uji. Selain itu, tanaman ini juga sudah diuji efeknya sebagai antikonvulsan atau anti-kejang.

Buah Pare (Momordica charantia)

Buah pare terkenal dengan rasa pahitnya yang khas dan sering diolah menjadi masakan. Tanaman ini dipercaya dapat digunakan sebagai analgesik alami. Ekstrak etanol buah pare dengan dosis 250 dan 500 mg/kg BB hewan uji menunjukkan aktivitas analgesik dan antipiretik secara signifikian lebih tinggi daripada obat aspirin.

Selain itu, pare juga dipercaya dapat digunakan sebagai agen anti-diabetes. Kandungan dalam tanaman ini antara lain beta-karoten, vitamin A, vitamin B, dan polipeptida.

Kesimpulan tentang Obat Herbal Penghilang Rasa Nyeri

Apa saja tanaman herbal untuk nyeri otot dan sendi serta rasa sakit lainnya? Beberapa yang sudah diteliti secara ilmiah yaitu daun kelor, lidah buaya, daun melinjo, buah Noni, lada hitam, dan buah pare.

Dan tanaman-tanaman obat tersebut bukan hanya mampu meredakan rasa sakit, tapi juga memiliki khasiat lainnya. Misalnya berkhasiat anti-inflamasi untuk redakan bengkak yang sering menyertai rasa nyeri serta anti-diabetes untuk bantu atasi diabetes yang juga berkaitan dengan rasa nyeri.

Namun perlu diingat bahwa ada kemungkinan konsumsi herbal dapat berinteraksi dan mengganggu kinerja dari obat-obatan lain. Jadi sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter jika Anda sedang minum obat-obatan tertentu sebelum mencoba herbal apapun.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang 6 tumbuhan analgesik alami. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar pemanfaatan tanaman obat hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}