Ternyata Tape Singkong Menyimpan Manfaat bagi Kesehatan!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Agustus 18, 2016


Makanan dan minuman fermentasi sejak lama sudah dikenal sebagai asupan yang kaya manfaat untuk kesehatan. Contohnya saja yoghurt, kefir, cuka apel, cuka madu, hingga kimchi. Indonesia juga punya sajian fermentasi khas yang tidak mudah Anda jumpai di negara lain, yaitu tape singkong, yang juga disebut “peyeum” di daerah asalnya. Dan siapa sangka ternyata ada sejumlah manfaat tape singkong untuk kesehatan.

Tapai singkong dibuat dari singkong yang sudah melalui proses fermentasi. Proses fermentasi membuat singkong menjadi bertekstur lunak dan lembut untuk dikonsumsi. Lengkap dengan perpaduan rasa manis dan asam yang disukai banyak orang.

Bagaimana proses pembuatan tape singkong? Apa saja manfaat tape singkong bagi kesehatan? Simak penjelasan-penjelasannya dengan membaca artikel ini sampai habis.

Bagaimana Proses Pembuatan Tape Singkong?

Tapai singkong dibuat dari proses fermentasi singkong. Fermentasi merupakan proses pengubahan zat pati menjadi glukosa dan kemudian diubah menjadi alkohol yang berlangsung secara anaerobik. Tapai singkong membutuhkan waktu selama proses fermentasi agar teksturnya menjadi lembut dan mengembang.

Sebelum melalui proses fermentasi, singkong dicuci dulu sampai bersih dan dikukus sampai matang. Kemudian singkong ditaburkan ragi. Singkong dibungkus dengan daun pisang atau ditaruh di wadah yang kedap udara selama 2 – 3 hari untuk memulai proses fermentasi. Semakin lama fermentasinya, maka semakin empuk juga tekstur tape nantinya.

Jika proses fermentasi tepat maka hasilnya adalah tapai dengan rasa manis sedikit asam dan beraroma alkohol ringan. Rasa manis tapai datang dari ragi yang memecah zat pati (karbohidrat) dalam singkong menjadi gula sederhana. Sehingga tape singkong sudah terasa manis meski tidak ditambah gula.

Untuk menghasilkan tape singkong yang baik dibutukan ragi yang mengandung mikroorganisme fermentasi. Sejumlah mikroorganisme fermentasi untuk proses pembuatan tape singkong antara lain Bacillus sp, Amylomyces rouxii, Rhizopus sp, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus.

Perilaku mikroorganisme ini akan menghasilkan sejumlah enzim amilolitik, enzim amilase, dan enzim invertase yang bekerja memecah gula dalam zat pati singkong menjadi glukosa dan alkohol. Muncul pula sejumlah senyawa asam seperti asam keto, asam asetat dan asam laktat yang menghancurkan senyawa pati menjadi partikel lebih kecil dan mendorong singkong yang keras menjad lunak. Senyawa asam ini membentuk karbohidrat menjadi lebih berserat sebagaimana jenis karbohidrat kompleks.

Apa Manfaat Tape Singkong bagi Kesehatan?

Tidak saja punya rasa manis asam yang khas, tapai singkong juga punya manfaat untuk kesehatan. Namun penting untuk diketahui bahwa literatur mengenai manfaat tape singkong masih terbatas, sehingga masih dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya.

Sebagai Sumber Karbohidrat Kompleks

Singkong memang sudah dikenal kaya akan karbohidrat. Hanya saja karbohidrat jenis ini sifatnya sederhana, sehingga mudah menyebabkan kenyang dan cepat pula memberi efek lapar kembali.

Dengan proses fermentasi, maka karakter karbohidrat dari tape singkong berubah dengan hadirnya sejumlah serat larut di dalamnya. Serat ini menjadikan tape singkong lebih efektif menahan rasa kenyang lebih lama. Ini sebabnya tape singkong justru baik Anda asup di kala diet, juga sehat dikonsumsi oleh mereka dengan keluhan diabetes.

Membantu Melancarkan Pencernaan

Kandungan enzim-enzim yang dliepas oleh bakteri mendorong pencernaan bekerja lebih efektif. Membantu memaksimalkan proses sekresi dan memudahkan makanan untuk diserap oleh usus halus.

Di sisi lain kadar asam, serat dan pelepasan enzim bakteri juga membantu meningkatkan efektifitas pembusukan makanan, memecah partikel sisa makanan menjadi lebih kecil dan lebih efektif dalam menyerap air sehingga feses menjadi lebih lunak, licin dan mudah untuk keluar. Ini sebabnya tape singkong sangat sehat untuk membantu meringankan keluhan sembelit.

Meningkatkan Fungsi Saraf dan Otot

Pelepasan enzim dan sejumlah senyawa dari bakteri dalam tape singkong memberikan manfaat tape singkong sebagai stimulan sistem saraf. Ada kaitan antara enzim dalam tape singkong dengan tiamin, sejenis asam amino yang penting untuk menjaga kinerja sistem saraf dan memberi efek pengikat bagi sel-sel jaringan otot.

Mengasup tape singkong akan membantu tubuh Anda lebih efektif menghasilkan energi, meningkatkan kinerja sistem saraf, menenangkan sejumlah ketegangan saraf dan membantu meredakan lelah dan pegal.

Mengendalikan Kolesterol

Asam organik dalam tape singkong baik untuk membantu memecah sejumlah cadangan lemak dan endapan kolesterol yang tersimpan dalam tubuh. Mengasupnya dalam jumlah wajar secara rutin sangat baik untuk mengurangi intensitas endapan kolesterol dalam sistem pencernaan dan sirkulasi darah. Sehingga juga baik untuk mengurangi resiko tekanan darah tinggi dan serangan jantung.

Kadar serat yang tinggi akan memberi manfaat tape singkong untuk menarik lebih banyak lemak dan kolesterol untuk dibuang melalui feses. Sejumlah pakar juga meyakini ada manfaat tape singkong untuk meningkatkan daya serap tubuh terhadap kolesterol dan lemak untuk kemudian diubah menjadi energi.

Mengatasi Anemia

Kebanyakan orang hanya mengira untuk mengatasi anemia Anda akan membutuhkan zat besi. Ternyata selain zat besi, sel darah merah dan hemoglobin memerlukan sejumlah vitamin B1 atau tiamin, B12 atau kobalamin dan B9 atau asam folat untuk proses pembentukannya.

Dan kabar baiknya, tape singkong memiliki kadar vitamin B1, B12 dan vitamin B9 dalam kadar yang tinggi. Sehingga meski tidak kaya zat besi, mengkonsumsi tape singkong juga baik untuk mengatasi anemia.

Menguatkan Tulang

Dalam tape singkong ditemukan sejumlah mineral penting seperti kalsium dan fosfor yang terbukti memiliki peran besar dalam membantu mengisi struktur tulang, menguatkan tulang dan membantu tulang tidak mudah keropos.

Sebagai Antioksidan

Dalam ulasan lain diungkap adanya kandungan anti oksidan dalam tape singkong yang bekerja menetralisir jenis racun tertentu dalam tubuh yakni aflatoksin. Toksin ini banyak dijumpai pada jenis makanan olahan yang rentan menjadi ekosistem kapang Aspergillus flavus. Senyawa aflatoksin ini kerap menjadi salah satu pemicu sejumlah keluhan pada persendian, otot dan tulang.

Membantu Menetralkan Sianida Singkong

Sejumlah reaksi enzim yang terjadi dalam proses fermentasi tape singkong ternyata juga bekerja menetralisir kadar sianida dalam singkong. Selama ini diketahui singkong mengandung sianida dalam batas tertentu yang memberi efek negatif terhadap fungsi hati dan memberi efek negatif terhadap fungsi sum-sum tulang belakang.

Itulah sejumlah manfaat tape singkong yang diperoleh dari kandungan nutrisi, probiotik dan senyawa anti oksidan di dalam tape singkong. Konsumsi tape singkong dalam jumlah sewajarnya, jangan sampai berlebihan, untuk mendapatkan manfaat tape singkong.

Jangan Berlebihan Mengonsumsi Tape Singkong

Meski ada manfaat tape singkong untuk kesehatan, tetapi kebanyakan mengonsumsinya justru dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan.

Karena tapai termasuk makanan fermentasi, maka berlebihan mengonsumsinya dapat menyebabkan penumpukan bakteri baik di dalam tubuh yang dapat membuat perut menjadi bergas dan kembung.

Selain itu kadar alkohol dalam tape singkong, meski hanya sedikit, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat berdampak kurang baik bagi tubuh.

Pastikan juga Anda memilih tape singkong dengan kematangan tepat, karena jenis tape singkong yang terlalu matang mengandung asam asetat terlalu tinggi. Asam jenis ini bisa cukup berbahaya untuk lambung dan ginjal.

Demikianlah artikel ini yang membahas mengenai manfaat tape singkong bagi kesehatan. Semoga informasi ini dapat berguna bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

DrHealthBenefits.com. 10 Top Health Benefits of Tapai (No.3 is Amazing). https://drhealthbenefits.com/food-bevarages/processed-food/health-benefits-tapai

Healthline. What Is Fermentation? The Lowdown on Fermented Foods. https://www.healthline.com/nutrition/fermentation#safety

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}