Penyebab dan Cara Pengobatan Penyakit Gondok

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Mei 26, 2015


Organ yang berbentuk mirip kupu-kupu yang berada di bawah jakun dinamakan kelenjar tiroid. Kelenjar tersebut mempunyai fungsi sangat penting, yakni guna menghasilkan hormon tiroid yang berfungsi dalam beragam proses kimia di dalam tubuh. Dalam keadaan normal, kinerja dari kelenjar tiroid itu tidak bisa dirasakan, sama halnya dengan organ tubuh bagian dalam lainnya. Sayangnya kalau mengalami pembengkakan, maka kelenjar tiroid akan ditumbuhi benjolan di bagian leher. Kondisi tersebut dinamakan dengan penyakit gondok.

Apa Saja Jenis dan Gejala Penyakit Gondok?

Terdapat dua kategori gondok yakni gondok nodul dan gondok difus. Perbedaan kategori penyakit ini ditentukan oleh tekstur benjolannya. Benjolan yang terjadi pada jenis gondok difus akan terasa mulus ketika disentuh. Sedangkan saat mengalami gondok nodul, benjolannya terasa bergumpal dan tidak rata. Permukaan yang tidak rata itu diakibatkan karena terdapat satu hingga lebih bintil kecil yang berisi cairan di dalam benjolan.

Sedangkan gejala penyakit ini tidak semuanya dialami oleh penderitanya. Ukuran dari benjolan gondok berlainan pada setiap pasien. Kalau benjolannya relatif kecil, biasanya tidak akan mengakibatkan gejala apapun. Walaupun begitu, benjolan yang kecil itu bisa berpengaruh terhadap sistem pernafasan dan mengakibatkan kesulitan dalam menelan makanan.

Berbagai gejala penyakit gondok lain yang biasanya menyertai pembengkakan itu adalah batuk-batuk, suara menjadi lebih serak dan tenggorokan terasa sesak. Kalau berbagai gejala itu sudah muncul dan sangat mengganggu, segeralah lakukan pemeriksaan medis. Apalagi kalau benjolan terus membesar dan mengakibatkan kesulitan dalam menelan makanan dan saat bernafas.

Apa Penyebab dan Faktor Risiko Serangan Penyakit Gondok?

Penyebab serangan penyakit gondok cenderung sulit untuk ditemukan, karena bentuknya sangat beragam. Namun terdapat sejumlah faktor yang bisa menyebabkan serangan penyakit ini, apa sajakah itu?

  • Hipotirodisme dan Hipertiroidisme. Penyebab dari penyakit ini bisa diakibatkan kinerja dari kelenjar tiroid yang sangat berlebihan (Hipertiroidisme), atau bahkan berkekurangan (Hipotirodisme). Kedua kondisi itu akan mengakibatkan pembengkakan pada kelenjar tiroid. Hipertiroidisme biasanya diakibatkan oleh serangan penyakit Graves. Sedangkan kondisi Hipotirodisme biasanya diakibatkan karena penyakit Hashinoto atau kekurangan iodin. Panyakit Graves dan penyakit Hashimoto adalah kondisi dari autoimun.
  • Defisiensi iodin. Keberadaan iodin sangat diperlukan oleh kelenjar tiroid dalam produksi hormon tiroid. Zat tersebut bisa dijumpai pada sejumlah makanan, seperti susu sapi, gandum, sereal, rumput laut, tiram dan ikan. Kondisi kekurangan iodin menyebabkan kelenjar tiroid semakin menurun dan mengakibatkan pembengkakan.
  • Kebiasaan merokok. Asap dari tembakau di dalam rokok mengandung zat tiosianat yang bisa mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menggunakan iodin. Sehingga sangat penting untuk menghentikan kebiasaan merokok, termasuk menghindari lingkungan perokok. Karena perokok pasif juga memiliki risiko yang sama dengan perokok aktif, terhadap serangan penyakit gondok.

Selain berbagai penyebab umum di atas berbagai kondisi lain juga bisa mencetus sakit gondok. Seperti efek samping dari obat litium yang biasanya dimanfaatkan dalam mengatasi gangguan bipolar dan depresi. Selain itu, penyebabnya adalah paparan radiasi karena radioterapi, perubahan hormon karena menopause, kehamilan, pubertas, kadar iodin terlalu tinggi di dalam tubuh, inflamasi kelenjar tiroid karena obat-obatan tertentu, serangan bakteri dan virus, pengaruh dari kanker tiroid dan keberadaan nodul di dalam kelenjar tiroid.

Penyakit gondok bisa menyerang siapapun, tapi sejumlah faktor terbukti bisa meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit ini. Sejumlah faktor pemicu serangan penyakit ini adalah sebagai berikut.

  • Usia. Risiko serangan penyakit ini akan semakin meningkat dengan pertambahan usia.
  • Jenis kelamin. Kaum wanita terbukti lebih rentan mengalami gondok, daripada kaum wanita.
  • Faktor genetika. Riwayat keluarga yang pernah menderita kanker tiroid dan penyakit autoimun bisa meningkatkan risiko serangan penyakit ini,
  • Konsumsi obat-obatan tertentu. Obat itu seperti imunosupresan dan amiodarone.
  • Kehamilan dan masa menopause. Kondisi tertentu mengakibatkan kaum wanita lebih rentan terserang gondok. Mereka adalah ibu hamil dan wanita yang telah memasuki fase menopause. Tapi penyebab faktor tersebut belum diketahui secara akurat.

Bagaimana Cara Pengobatan Penyakit Gondok?

Penyakit gondok bisa diatasi dengan berbagai metode pengobatan. Penanganan tersebut berdasarkan pada sejumlah faktor yang menyertainya, seperti penyebab dasar, gejala yang dirasakan dan ukuran benjolannya. Benjolan kecil yang tidak mengakibatkan gejala umum biasanya tidak langsung ditangani oleh dokter.

Karena akan dilakukan pemantauan terhadap perkembangan keadaan pasien sebelumnya. Karena kemungkinan bisa saja gondok bisa disembuhkan tanpa penanganan tertentu. Tapi kalau benjolan semakin besar dan mengganggu kesehatan penderita secara menyeluruh, sejumlah metode pengobatan bisa diterapkan.

  • Terapi pergantian hormon. Metode ini diterapkan dalam penanganan hipotirodisme. Caranya dengan mengganti hormon tiroid dan biasanya pasien harus menjalaninya seumur hidup. Seperti penggunaan obat levothyroxine. Sayangnya obat tersebut bisa mengakibatkan efek samping, seperti detak jantung tidak teratur, kram otot dan mual.
  • Obat untuk menurunkan hormon tiroid. Thionamide  bisa menurunkan jumlah hormon tiroid dengan cara melakukan penghambatan pada proses produksinya. Obat tersebut bisa     dimanfaatkan dalam menangani hipertiroidisme. Sayangnya obat ini bisa menderita efek samping, seperti menurunnya kadar sel darah putih dengan tiba-tiba, ruam ringan, nyeri pada persendian dan mual.
  • Terapi iodin radioaktif. Penerapan terapi ini juga bisa dilakukan dalam penanganan hipertiroidisme. Cara pengobatan ini terbukti efektif bisa mengecilkan ukuran dari benjolan, sayangnya juga bisa menyebabkan hipotiroidisme.

Mengingat efek samping pada obat kimia bisa berbahaya bagi pasien. Sangat penting menyembuhkan penyakit gondok dengan metode pengobatan herbal. Karena terbukti bisa menyembuhkan dan tidak menimbulkan efek samping negatif. Segera periksakan kondisi kesehatan dan mintalah resep obat herbal yang sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}