Mengenal Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Penyakit Pseudogout

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 8, 2017


Dalam bahasa Inggris, gout adalah penyebutan untuk penyakit asam urat. Gout sendiri menurut sumber webmd.com, merupakan keluhan terkait arthritis yakni inflamasi sendi yang disebabkan oleh pembentukan kristal yang berasal dari terkonsentrasinya asam urat pada area sendi tertentu dalam tubuh. Konsentrasi asam urat pada sendi berawal dari meningkatnya kadar asam urat dalam darah dalam jangka waktu tertentu.

Lalu bagaimana dengan penyakit pseudogout? Adakah perbedaan dan kesamaan dari penyakit pseudogout dengan gout? Mari kita menilik dari sumber yang sama, webmd.com, yang menyatakan bahwa pseudogout adalah keluhan arthritis yang menyebabkan terbentuknya rasa nyeri, rasa kaku, pembengkakan dan inflamasi serius pada area sendi sekitar lutut dan siku. Sekilas keluhan yang muncul hampir serupa dengan keluhan pada gout.

Apa Itu Penyakit Pseudogout?

Sebelum membahas mengenai apa itu pseudogout, kita pahami dulu apa yang menyebabkan keluhan nyeri dan inflamasi sendi pad pseudogout muncul. Ternyata penyebabnya adalah terbentuknya kristal pada area persendian yang menyebabkan efek iritasi dan berkembang menjadi inflamasi setelah jangka panjang.

Yang membuatnya berbeda dari gout atau keluhan asam urat adalah karena kristal yang terbentuk pada kasus pseudogout adalah efek dari terkonsentrasinya senyawa calcium pyrophosphate (CPP). Menurut sumber healthline.com, Senyawa ini terlarut dalam cairan synovial yang merupakan cairan yang melubrikasi area tulang rawan dan persendian tulang.

Penyakit ini cenderung terjadi pada kalangan manula sebagai efek luruhnya elemen CPP ke dalam cairan lubrikasi sendi. Pada kondisi normal, seharusnya elemen ini tidak ditemukan atau berada pada level sangat rendah hingga tidak membahayakan tubuh.

Tingginya konsentrasi CPP pada area persendian kemudian menyebabkan terjadinya pembentukan kristal yang mengendap pada area sendi. Dengan efek yang hampir serupa dengan efek kristal yang berasal dari asam urat, terbentuklah inflamasi yang menyakitkan pada area sendi. Efek nyeri dan pembengkakannya bisa muncul beberapa hari hingga beberapa pekan.

Bagaimana Gejala Pseudogout?

Pada dasarnya keluhan yang muncul hampir serupa dengan keluhan asam urat. Pasien juga mengeluhkan efek nyeri sendi dengan pembengkakan, efek merah dan kesulitan dalam bergerak. Keluhan cenderung terjadi pada area sendi besar seperti siku, lutut, meski dalam sejumlah kasus kecil rasa nyeri muncul pada area pinggang dan tumit.

Pada sejumlah kasus pseudogout, pasien juga mengeluhkan efek tidak bingkas pada area lekukan sendi, yakni ketika ditekan tidak segera kembali. Ini karena terbentuk endapan cairan lubrikasi pada area sendi yang tinggi.

Banyak kasus pseudogout disalahartikan dengan asam urat atau reumatik karena kesamaan gejala. Bahkan lokasi serangan pada kasus pseudogout dan reumatik juga cenderung sama. Dan seperti halnya reumatik, keluhan dalam skala ringan bisa hilang setelah serangan sekitar 10 – 12 hari.

Apa Penyebab Pseudogout?

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa penyebab nyeri sendi pada kasus pseudogout adalah terbentuknya inflamasi pada area sendi besar yang disebabkan oleh efek abrasi area sendi dengan kristal yang terendap pada area sendi. Kristal ini berbeda dengan kristal pada asam urat, melainkan dibentuk dari konsentrasi tinggi elemen calcium pyrophosphate (CPP) yang terlarut dalam cairan synovial yang merupakan cairan lubrikasi dari sendi.

Bagaimana elemen CPP ini bisa terlarut dalam cairan lubrikasi sendi belum sepenuhnya dipahami. Sejumlah pakar masih bersilang pendapat mengenai bagaimana elemen ini bisa muncul dalam cairan lubrikasi. Sejumlah pakar melihat ini adalah efek dari proses penuaan seseorang, karenanya sulit untuk mencegah seseorang untuk terhindar dari keluhan ini.

Namun sebenarnya, mereka dengan kondisi tertentu memiliki kerentanan lebih tinggi untuk mengidap pseudogout. Dan beberapa kondisi tersebut menurut sumber healthline.com antara lain adalah sebagai berikut :

  • Memiliki masalah hipotiroidisme
  • Kelebihan kadar zat besi
  • Kekurangan kadar magnesium
  • Kelenjar tiroid yang berlebihan atau hiperaktif
  • Hipercalcemia (kelebihan kadar kalsium

Menarik ditemukan bahwa, mereka di atas usia 50 tahun sebaiknya waspada dalam mengonsumsi kalsium dan suplemen kalsium. Kadang beberapa propaganda justru menjerumuskan pasien dalam kondisi buruk yang sulit di atasi.

Mereka dengan usia 50 tahun memang mengalami kerentanan untuk mengalami pengeroposan tulang bahkan osteoporosis. Dengan alasan ini, kemudian mereka menjadi giat dalam mengonsumsi suplemen bahkan susu kaya kalsium.

Padahal justru daya serap tulang terhadap kalsium pada usia ini sudah menurun drastis. Alih-alih bermanfaat pada tulang, sebenarnya asupan kalsium ini hanya akan terlarut dalam darah. Ini menyebabkan kadar kalsium dalam darah menjadi berlebihan dan memungkinkan terjadinya masalah pseudogout.

Untuk menghindari masalah pengeroposan tulang pada usia lanjut, seharusnya Anda mengasup kalsium dengan kadar cukup sejak usia dini. Ini akan lebih efektif dalam membantu menjaga kepadatan tulang hingga usia lanjut ketimbang mengasup kalsium di usia lanjut yang sebenarnya tak akan banyak memberi efek positif terhadap kepadatan tulang.

Bagaimana Pengobatan untuk Pseudogout?

Sebagaimana kebanyakan keluhan arthritis lainnya, terapi untuk keluhan ini biasanya menggunakan pengobatan NSAID atau Non Steroidal Anti-Inflammatory Drugs. Terapi ini akan sangat efektif membantu menekan efek pembengkakan dan nyeri.

Akan tetapi, Anda dengan masalah ginjal, sedang dalam terapi anti pembekuan darah atau memiliki histori dengan keluhan pencernaan terutama radang pencernaan dan asam lambung sebaiknya menghindari terapi dengan NSAID. Untuk itu, pasien bisa memilih terapi pereda inflamasi lain seperti hydroxychloroquine, methotrexate atau interleukin 1 beta-antagonist.

Pada beberapa kasus terbatas, efek pseudogout bisa cukup berat hingga merusak kondisi persendian Anda. Pada level ini pasien akan disarankan untuk menjalankan tindakan pembedahan untuk memperbaiki kerusakan atau membantu mengatasi penimbunan kristal yang terlalu berlebihan pada sendi.

Kasus lain yang kerap muncul karena efek pseudogout yang tidak segera tertangani adalah penimbunan cairan lubrikasi pada sendi. Kristal akan menyebabkan aliran cairan lubrikasi tidak berjalan lancar dan memungkinkan terjadinya penimbunan cairan pada area sendi. Pada taraf tertentu, pasien bisa mengalami keluhan kerusakan tulang dan sendi yang lebih serius.

Apa Perbedaan antara Pseudogout dan Artritis Lain?

Meski menunjukan gejala yang serupa, pseudogout jelas bukan reumatik ataupun gout. Dan karenanya penting untuk menyadari dengan lebih baik untuk menghindari penanganan yang tidak tepat sasaran.

Kasus gout dan pseudogout memang sama-sama menunjukan efek inflamasi karena pembentukan kristal. Hanya saja keduanya jelas memiliki perbedaan. Sedang pada kasus reumatik, penyebab dari keluhan juga cukup berbeda. Dan perbedaan mendasar antara pseudogout, reumatik dan gout bersumber dari arthritis-health.com dan webmd.com adalah sebagai berikut :

  • Lokasi serangan

    Lokasi dari serangan gout bisa terjadi pada banyak titik persendian, termasuk pada buku-buku jari tangan atau kaki, tumit dan panggul. Sedang pada pseudogout serangan cenderung terjadi pada siku dan lutut, juga pada bahu dan pergelangan kaki.Pasien gout juga bisa mengalami serangan pada lutut, namun jarang pada area siku, bahu atau pergelangan kaki. Sedang pseudogout justru tidak terjadi pada area jari-jari tangan dan kaki.

    Sedang pada kasus reumatik, serangan memang kerap terjadi pada titik persendian yang sama dengan pseudogout, tetapi serangan hanya terjadi dengan simetris pada sisi kiri dan kanan tubuh sekaligus.

  • Penyebab keluhan

    Meski keduanya sama-sama terjadi pada persendian tetapi penyebabnya jelas berbeda. Pada gout dan pseudogout, keluhan sama-sama terjadi akibat efek abrasi area persendian dengan kristal yang terbentuk pada area sendi. Tetapi penyebab pembentukan kristal pada gout adalah tingginya kadar asam urat pada darah sedang pada pseudogout adalah tingginya konsentrasi calcium pyrophosphate (CPP) pada cairan lubrikasi sendi.

    Pada sisi lain, reumatik adalah keluhan autoimun. Kerusakan sendi disebabkan oleh efek imunitas tubuh yang menyerang persendian tubuh dan membentuk inflamasi. Meski belum dipahami bagaimana imunitas kemudian bekerja merusak sendi dan tulang rawan.

  • Faktor resiko

    Mereka dengan beberapa aspek bawaan bisa memiliki resiko lebih tinggi untuk mengidap asam urat. Sebut saja seperti masalah gender dan masalah ras. Mereka dengan gender wanita dan memiliki garis keturunan Afrika dan Asia memiliki faktor resiko lebih tinggi mengidap asam urat atau gout lebih tinggi dari yang lain.

    Sedang pada pseudogout, aspek resiko terbesar adalah unsur masalah kesehatan yang berkaitan dan faktor usia. Jadi tidak ada secara umum aspek gender dan ras yang bekaitan langsung dengan peningkatan resiko menderita pseudogout.

    Pada kasus reumatik, kerusakan persendian akibat serangan imunitas lebih kerap terjadi pada wanita. Belum dipahami adakah kaitan hormonal dengan masalah reumatik. Mereka yang merokok dan minum-minuman keras juga ditengarai memiliki faktor resiko lebih besar. Kemungkinan karena efek gangguan hati dan ginjal.

  • Pencegahan

    Sementara penderita gout atau asam urat bisa mencegah kumatnya penyakit dengan menghindari makanan yang mengandung purin. Sebagaimana dipahami purin adalah pemicu naiknya kadar asam urat dalam darah dan dengan mengurangi kadar purin akan otomatis akan menekan level asam urat untuk tetap rendah.

    Hal berbeda pada pseudogout, karena tidak ada aspek penyebab yang berkaitan dengan gaya hidup dan bisa memberi pengaruh signifikan terhadap penyakit. Anda tidak bisa membantu mengurangi dan mencegah serangan dengan mengubah gaya hidup. Terapi untuk kelenjar tiroid, mengendalikan kadar zat besi, magnesium dan kalsium dalam darah bisa bekerja namun hanya bila keluhan pseudogout yang terjadi memang berkaitan dengan keluhan tersebut.

    Pada kasus reumatik, pencegahan sifatnya adalah dengan menjaga otot dan sendi tetap bergerak dan aktif. Semakin baik Anda menjaga aktivitas fisik tubuh Anda semakin efektif Anda dapat mengurangi faktor resiko pada tubuh Anda.

Itulah sejumlah informasi berkaitan dengan penyakit pseudogout, termasuk perbedaannya yang cukup signifikan dengan keluhan arthritis lain seperti reumatik dan gout.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}