Banyak orang Indonesia mengonsumsi petai sebagai lalapan, memasaknya untuk dimakan bersama sambal atau bumbu, serta dijadikan bahan campuran untuk masakan tertentu. Meski aromanya kurang bersahabat, tapi rasa petai yang khas menjadi favorit banyak orang.
Siapa yang menyangka bahwa di balik aroma dan rasa petai yang khas tersebut, terdapat berbagai manfaat petai untuk kesehatan tubuh kita. Bahkan secara tradisional, petai sudah digunakan untuk pengobatan diabetes, darah tinggi, dan masalah ginjal.
Dalam artikel ini akan dikupas berbagai manfaat makan petai untuk kesehatan yang telah dibuktikan melalui penelitian secara ilmiah. Juga akan dibahas mengenai efek samping makan petai yang perlu diwaspadai, terutama jika memakannya secara berlebihan.
Apa Manfaat Petai untuk Kesehatan?
Bagian dari tanaman petai (Parkia speciosa) yang paling sering dikonsumsi adalah bagian bijinya, yang berwarna hijau saat masih muda dan dilapisi selaput agak tebal berwarna cokelat terang. Bagian biji tanaman petai ini jugalah yang digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit dan masalah kesehatan.
Biji petai mengandung banyak kandungan bergizi, seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Mereka juga mengandung cukup banyak mineral serta vitamin C dan alfa-tokoferol (vitamin E).
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki manfaat petai untuk kesehatan. Berikut adalah sejumlah manfaat yang telah diselidiki secara ilmiah.
Bermanfaat sebagai Antioksidan
Stres oksidatif punya peran penting dalam banyak masalah kesehatan, seperti darah tinggi, diabetes, aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), kondisi peradangan, penyakit jantung, hingga kanker. Karena itu banyak orang berminat untuk mengonsumsi antioksidan dengan tujuan untuk mengurangi dampak stres oksidatif tersebut.
Tanaman petai mengandung antioksidan yang relatif sangat tinggi pada bagian kulit polong dan bijinya. Kandungan antioksidan dari petai dianggap tinggi di antara tanaman-tanaman lain yang dapat dimakan. Mengonsumsi petai yang tinggi antioksidan dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda. Antioksidan bermanfaat untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah
Diabetes terjadi saat kadar gula darah naik di atas batas normal, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memetabolisme gula darah dengan baik. Banyak tanaman sudah diteliti untuk dimanfaatkan kemampuannya sebagai hipoglikemik (penurun gula darah). Salah satu tanaman yang diketahui bermanfaat sebagai hipoglikemik adalah petai.
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas hipoglikemik dari tanaman petai lebih tinggi pada bagian bijinya daripada pada bagian kulit polongnya. Juga ditunjukkan bahwa pemberian ekstrak petai secara oral dapat secara signifikan menurunkan kadar gula darah 2 jam setelahnya, dan efeknya bertahan hingga setidaknya 24 jam.
Dua kandungan fitosterol utama dalam biji petai yang bertanggung jawab atas aktivitas hipoglikemiknya adalah beta-sitosterol dan stigmasterol. Kedua kandungan itu bertindak secara sinergis untuk membantu menurunkan kadar gula darah.
Membantu Mencegah dan Menghambat Kanker
Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Para ahli terus meneliti tanaman-tanaman yang berpotensi sebagai anti-tumor untuk menghambat dan mengatasi pertumbuhan kanker pada tubuh manusia.
Di antara banyak tanaman yang mereka teliti, biji petai ditunjukkan memiliki aktivitas anti-tumor serat antimutagenik. Telah dilaporkan bahwa mengonsumsi biji petai mentah dapat mengurangi kejadian kanker kerongkongan di suatu populasi. Ekstrak metanol dari kulit biji petai menunjukkan sitotoksisistas selektif pada sel kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker hati.
Membantu Mengatasi Infeksi Penyakit
Penelitian menunjukkan bahwa ada manfaat makan petai untuk mencegah dan mengatasi infeksi penyakit, karena biji petai memiliki aktivitas anti-mikroba. Anti-mikroba dapat bermanfaat untuk mengatasi infeksi mikroba penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Ekstrak dari biji petai diketahui menunjukkan aktivitas anti-mikroba terhadap bakteri-bakteri seperti Helicobacter pylori, Escherichia coli, Aeromonas hydrophila, Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, Streptococcus anginosus, dan Vibrio parahaemolyticus.
Aktivitas anti-bakteri tersebut dimungkinkan karena adanya kandungan dua senyawa polisufida siklik, yaitu hexathionine dan trithiolane, di dalam biji petai.
Mencegah Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko aterosklerosis, proses penyumbatan arteri yang menyebabkan serangan jantung dan stroke. Angiogenesis berperan penting dalam aterosklerosis. Penelitian menunjukkan bahwa kulit polong petai memiliki sifat anti-antiogenik. Diduga bahwa ekstrak petai dapat menghambat atau mengurangi perekmbangan aterosklerosis.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGFaktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF) adalah faktor yang terlibat dalam angiogenesis patologis atau hipervaskularisasi, yang juga berperan penting dalam aterosklerosis. Ekstrak petai terbukti dapat menghambat ekspresi VEGF dan neovaskularisasi.
Karena memiliki aktivitas yang dapat menghambat proses aterosklerosis, dapat disimpulkan bahwa ada manfaat makan petai untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Waspadai Efek Samping Makan Petai
Memang ada berbagai manfaat makan petai untuk kesehatan, tapi Anda juga perlu waspada dengan efek samping makan petai.
Efek samping makan petai yang langsung bisa dirasakan adalah aroma tajamnya. Aroma tersebut juga akan ada pada urin yang Anda keluarkan. Aroma ini sangat meresap dan dapat bertahan dalam sistem ekskresi tubuh dan di mulut selama dua hingga tiga hari.
Selain itu, efek samping makan petai yang paling umum adalah susah buang air kecil. Salah satu kandungan yang bisa menyebabkan efek samping banyak makan petai adalah asam jengkolat.
Asam jengkolat berpotensi untuk mengkristal menjadi batu oksalat atau batu ginjal. Kristal dari asam jengkolat itu kemudian dapat membuat urin jadi susah untuk dikeluarkan.
Selain dapat menyebabkan susah buang air kecil dan bisa memicu terbentuknya batu ginjal, efek samping banyak makan petai lainnya adalah rasa sakit pada persendian. Nyeri persendian ini disebabkan karena petai mengandung purin yang tinggi.
Berbagai efek samping makan petai tersebut umumnya terjadi jika mengonsumsi terlalu banyak. Karena itu ada baiknya untuk membatasi konsumsi petai dalam jumlah sewajarnya, misalnya tidak lebih dari 1 – 2 lembar polong petai, dan sebaiknya tidak dimakan setiap hari.
Kesimpulan tentang Manfaat Petai untuk Kesehatan
Penelitian menunjukkan bahwa ada berbagai manfaat makan petai untuk kesehatan. Antara lain dapat bermanfaat sebagai antioksidan, membantu menurunkan kadar gula darah, membantu mencegah dan menghambat kanker, membantu mengatasi infeksi penyakit, serta mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah.
Namun hati-hati jangan berlebihan memakannya, karena ada efek samping makan banyak petai. Antara lain aroma tajamnya yang susah hilang, susah buang air kecil, berpotensi memicu batu ginjal, serta rasa sakit pada persendian.
Agar bisa mendapat manfaat petai untuk kesehatan tanpa khawatir dengan efek sampingnya, konsumsilah dalam jumlah sewajarnya saja.
Demikianlah artikel ini yang membahas mengenai berbagai manfaat makan petai untuk kesehatan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.