Madu Sebagai Antihistamin Alami: Benarkah?


By Cindy Wijaya

Alergi bisa diatasi dengan efektif menggunakan anti histamin. Meski secara medis beberapa terapi antihistamin bukanlah terapi yang direkomendasikan dalam jangka panjang. Mengingat adanya beberapa efek samping yang perlu menjadi perhatian. Namun, madu dapat menjadi rekomendasi yang bisa menjadi alternatif antihistamin alami.

Sejumlah sumber memastikan bahwa dalam madu tidak terdapat komposisi apapun yang dapat bekerja sebagai anti histamin. Ini memastikan bahwa madu bukanlah jenis terapi antihistamin alami. Bagaimana mungkin? Cari tahu lebih banyak dalam artikel berikut ini!

Madu Sebagai Antihistamin Alami

Dalam ulasan kami sebelumnya kami telah mengulas adanya kemungkinan untuk mengatasi alergi dengan menggunakan sejumlah asupan yang mengandung komponen anti histamin alami. Di sini, kami telah ungkap apa saja yang termasuk dalam komponen anti histamin alami dan bagaimana cara kerjanya dalam mengobati alergi.

Namun, dalam sejumlah literasi juga diungkap bahwa madu dapat pula bekerja membantu mengobati alergi.  Bila memang demikian, kenapa madu tidak dimasukan dalam kategori anti histamin alami? Dan apakah sebenarnya kinerja madu dalam proses penyembuhan alergi?

Kami akan mencoba sedikit mengupas peran madu dalam membantu proses penyembuhan pasien alergi. Melihat lebih jauh bagaimana cara kerja madu pada sistem imunitas tubuh.

Apakah Madu Adalah Antihistamin Alami?

Sesuatu senyawa atau enzim dikatakan memberi efek anti histamin bila dapat bekerja mencegah dan menghambat proses produksi senyawa protein histamin. Yakni senyawa yang diproduksi tubuh ketika sistem reseptor tubuh mendapatkan stimulan dari agen penyebab alergi.

Senyawa inilah yang menimbulkan reaksi belebihan dari tubuh atas faktor alergi. Seperti permukaan kulit yang gatal dan bentol-bentol karena paparan dingin, hidung yang gatal dan dorongan bersin-bersin karena serbuk sari bunga atau efek batuk-batuk karena menghirup udara berdebu.

Ada dua mekanisme kerja anti histamin dalam membantu mengatasi gejala alergi. Pertama dengan membantu mencegah produksi histamin sekaligus menurunkan kadar histamin dalam tubuh.

Dan kedua dengan membantu mengurangi gejala yang muncul karena reaksi histamin. Seperti dengan mengurangi rasa gatal, produksi lendir atau dengan mengurangi pembengkakan.

Dalam madu memang terkandung komponen vitamin C, yang telah diungkap sebelumnya memiliki manfaat anti histamin. Akan tetapi kadar vitamin C dalam madu tidak terlalu dominan dan karenanya efeknya cenderung sama mikro. Karenanya secara keseluruhan madu tidak terbukti memiliki kemampuan anti histamin.

Peranan Madu Sebagai Antihistamin Alami

Bila tidak bekerja seagai anti histamin, lalu apakah sebenarnya peran dari madu dalam proses penyembuhan alergi?

Madu memiliki komponen fitokimia yang akan membantu memperbaiki fungsi imunitas. Pada kasus mereka dengan masalah kekurangan imunitas, terapi dengan madu akan membantu meningkatkan kualitas daya tahan tubuh.

Lalu bagaimana dengan peran madu pada kasus alergi? Sementara alergi justru terjadi ketika imunitas bekerja dengan lebih aktif dari seharusnya dan menunjukan aktivitas berlebihan.

Sebuah studi yang dirilis dalam Official Publication of the American College of the Allgery, Asthma and Immunology tahun 2002 membuktikan bahwa memiliki efek positif dalam meregulasi fungsi imunitas. Tetapi tidak memberi efek langsung pada kasus alergi, dalam arti tidak secara langsung membantu mencegah dan mengatasi gejala muncul.

Sedang dalam riset lain yang dilaporkan pada Annals of Saudi Medicine tahun 2013 melihat bahwa madu tetap memberi manfaat positif untuk mengurangi intensitas alergi secara bertahap.

Penggunaan Madu Turunkan Gejala Alergi

Setelah seorang pasien mengonsumsi 3 sendok makan madu secara rutin setiap hari dalam tempo 8 pekan menunjukan penurunan signifikan munculnya gejala alergi. Di sisi lain pasien justru tampak lebih sehat dan jarang terserang infeksi oleh bakteri dan virus.

Dalam ulasan lain menurut healthline.com, madu sendiri secara khusus memiliki pengaruh baik untuk mereka dengan alergi serbuk bunga. Ini karena pada madu terdapat komponen serbuk bunga. Dengan mengonsumsi madu secara bertahap tubuh akan beradaptasi dengan serbuk sari untuk kemudian menghilangkan kecenderungan untuk alergi pada serbuk bunga.

Itu sebabnya untuk mengatasi masalah alergi terhadap serbuk bunga, diperlukan jenis madu lokal yang berasal dari lingkungan tempat tinggal . ini karena pada jenis madu lokal terdapat elemen serbuk bunga yang juga tumbuh lokal di sekitar pasien. Cara ini lebih efektif dibandingkan dengan memberikan madu yang bersumber dari lokasi yang anonim.

Pandangan Pakar Sehubungan Antihistamin Alami

Sedang menurut pandangan sejumlah pakar dari University of Maryland, keutamaan madu terletak pada komponen vitamin C, vitamin D, vitamin B, vitamin E dan komponen mineral yang tinggi. secara umum, madu merawat keseluruhan fungsi tubuh, termasuk metabolisme dan imun tubuh.

Mengonsumsi madu dengan teratur membantu tubuh membentuk sistem imun yang normal dan efektif. Sehingga cenderung terbebas dari alergi dan gangguan autoimun lain.

Sebagaimana dijelaskan bahwa vitamin C adalah komponen nutrisi penting yang berperan besar sebagai anti histamin. Jadi dalam skala kecil ada kemampuan madu untuk menurunkan produksi histamin.

Selain itu dalam madu terdapat komponen senyawa yang membantu menurunkan intensitas batuk. Dikenal dengan istilah cough repressant, madu membantu meredakan batuk dan mengurangi dorongan untuk batuk. Biasanya efektif untuk meredakan keluhan batuk kering.

Riset Antihistamin Alami Dalam Madu

Dalam webmd.com, dijelaskan mengenai riset yang melibatkan 270 anak penderita batuk dengan rentang usia 1 – 5 tahun. Pada pasien yang mendapatkan terapi madu sekitar 30 menit sebelum tidur akan menunjukan penurunan intensitas batuk malam yang akan mengganggu tidur mereka.

Selain kemampuan sebagai pereda batuk, madu juga diperkaya dengan anti inflamasi yang efektif. Bahkan sejak lama masyarakat tradisional memanfaatkan madu untuk mengatasi luka bakar dan luka gores pada kulit.

Madu mempercepat proses keringnya luka, melumasi luka sehingga tidak terasa kaku dan perih dan membantu mempercepat proses regenerasi sel. Madu juga bekerja mencegah pembentukan infeksi pada luka.

Dan kemampuan madu sebagai anti inflamasi dipertegas dengan sejumlah riset seperti pada laporan Journal of Metabolic Brain Disease tahun 2014. Pada kasus alergi, anti inflamasi diperlukan untuk mencegah gejala yang muncul berkembang menjadi iritasi dan peradangan serius.

Meski sejumlah bukti mengarah pada adanya kemampuan madu untuk membantu mengatasi alergi dalam jangka panjang, rupanya sejumlah pakar belum mencapai kata sepakat mengenai kemampuan madu untuk mengobati alergi.

Dalam mayoclinic.org, kemampuan madu untuk mengatasi alergi dinyatakan belum sepenuhnya bisa dibuktikan. Adapun laporan-laporan yang muncul lebih sebagai situasi kondisional.

Efektivitas Madu Sebagai Antihistamin Alami

Pada dasarnya, sejumlah pakar herbal dan kesehatan belum melihat bahwa madu memang memiliki pengaruh secara langsung dalam mengatasi alergi. Dalam madu tidak ada pengaruh signifikan sebagai anti histamin. Sehingga mengonsumsi madu tidak akan bekerja secara khusus menurunkan intensitas gejala alergi.

Hanya saja, ada pengaruh madu dalam membantu meregulasi sistem daya tahan tubuh. Memperbaiki sejumlah elemen yang lemah dan membantu proses regulasi kondisi autoimun.

Sehingga dalam jangka panjang terapi madu akan membantu mengurangi kecenderungan pasien alergi untuk kambuh kembali.  Pasien secara bertahap akan semakin jarang terserang alergi sampai pada akhirnya memiliki intensitas kambuh yang sangat jarang. Salah satu jenis obat antihistamin ialah cetrizine.

Terapi dengan madu juga bisa menjadi pilihan untuk membantu Anda lebih nyaman mengonsumsi terapi herbal lain. Beberapa jenis terapi alergi seperti pada terapi dengan noni atau terapi dengan lemon yang asam membuat proses terapi berjalan tidak nyaman. Madu dengan rasa manisnya akan membantu Anda menikmati terapi dengan lebih nyaman.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}