Kedutan Otot: Gejala, Penyebab, & Cara Mengatasinya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

November 25, 2019


Hampir semua orang pernah mengalami otot berkedut, entah secara sadar atau tidak. Kedutan otot ini biasanya terjadi saat bagian tertentu di tubuh kita tiba-tiba menegang atau bergerak sendiri. Kedutan ini punya istilah medis “fasikulasi otot”. Apakah Anda sering mengalaminya? Mungkin Anda merasa terganggu olehnya dan bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab kedutan di tubuh itu.

Artikel ini akan membahas apa sebenarnya penyebab tubuh mengalami kedutan di otot dan apakah gejala berkedut itu merupakan tanda adanya penyakit yang berbahaya. Pertama-tama mari kita kenali dulu bagaimana gejala kedutan di tubuh.

Bagaimana Gejala Kedutan Otot di Tubuh?

Kedutan di tubuh dicirikan dengan kontraksi singkat pada otot yang dapat terjadi berulang kali. Meski kadang bisa membuat kita merasa tidak nyaman, tetapi gejala ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Kedutan berbeda dengan kejang otot. Kejang otot adalah kontraksi berkepanjangan pada otot yang dapat menimbulkan rasa sakit. Kejang otot juga disebut kram otot. Gejala ini sering terjadi setelah seseorang melakukan olahraga atau kegiatan fisik tertentu.

Bagian tubuh yang paling sering dapat berkedut yaitu kelopak mata, ibu jari, jempol kaki, dan betis. Kedutan-kedutan ini biasanya akan hilang sendiri setelah beberapa hari. Namun apabila gejala otot berkedut tetap ada dalam waktu cukup lama, itu bisa jadi ada penyebab dibaliknya yang perlu mendapat perhatian.

Apa Penyebab Kedutan Otot di Tubuh?

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab kedutan di tubuh. Kedutan yang ringan sering kali hanya disebabkan oleh masalah yang sepele dan berhubungan dengan gaya hidup. Namun jika gejala otot berkedut cukup parah, ada kemungkinan penyebabnya juga cukup serius.

Penyebab Kedutan di Tubuh yang Ringan:

  • Kedutan dapat terjadi setelah olahraga atau kegiatan fisik, karena asam laktat menumpuk di otot. Kedutan ini paling sering muncul di lengan, kaki, atau punggung.
  • Stres dan kecemasan dapat menyebabkan gejala berkedut di bagian otot manapun pada tubuh.
  • Mengonsumsi terlalu banyak kafein dan zat stimulan lainnya dapat menyebabkan gejala berkedut di bagian otot manapun.
  • Kekurangan nutrisi tertentu dapat menimbulkan fasikulasi otot, terutama di kelopak mata, betis, dan tangan. Jenis nutrisi itu umumnya vitamin D, vitamin B, dan kalsium.
  • Dehidrasi dapat menyebabkan kontraksi dan gejala berkedut, terutama pada otot-otot tubuh yang lebih besar seperti kaki, lengan, dan dada.
  • Nikotin pada rokok dan produk olahan tembakau lainnya dapat menimbulkan fasikulasi otot, terutama di kaki.
  • Iritasi pada kelopak mata atau pada permukaan mata juga bisa mengakibatkan kedutan di kelopak mata atau area di sekitar mata.
  • Efek samping obat-obatan tertentu, contohnya obat kortikosteroid dan estrogen, dapat memicu otot berkedut. Kedutan akibat obat dapat terjadi di tangan, lengan, atau kaki.
Ilustrasi Penyebab Kedutan di Tubuh
Kebanyakan Kafein, Salah Satu Penyebab Kedutan (Photo by Jason Briscoe on Unsplash)

Penyebab-penyebab umum dari kedutan di tubuh seperti di atas adalah kondisi ringan yang mudah diatasi. Jika penyebabnya seperti di atas, maka gejala otot berkedut biasanya akan mereda setelah beberapa hari.

Namun jika penyebabnya kemungkinan adalah efek samping obat tertentu, ada baiknya Anda beritahukan pada dokter yang meresepkan obat itu. Dokter mungkin bisa menurunkan dosis obat atau menggantikan ke obat lain yang tidak menimbulkan efek samping kedutan. Anda juga harus periksa ke dokter jika merasa penyebabnya adalah masalah kekurangan gizi.

Penyebab Kedutan di Tubuh yang Serius:

Meski kebanyakan penyebab kedutan di tubuh hanya ringan dan berkaitan dengan kebiasaan gaya hidup, tapi gejala berkedut juga bisa dipicu oleh penyebab-penyebab yang serius. Penyebab ini sering berkaitan dengan masalah pada sistem saraf, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.

Bisa jadi ada kerusakan pada saraf yang terhubung ke otot-otot Anda, yang menyebabkan gejala fasikulasi atau kedutan. Berikut adalah beberapa masalah serius yang dapat memicu gejala otot berkedut:

  • Distrofi otot: Penyakit bawaan yang seiring waktu akan merusak dan melemahkan otot-otot. Penyakit ini dapat menyebabkan fasikulasi otot di wajah dan leher, atau di pinggul dan bahu.
  • Penyakit Lou Gehrig (sklerosis lateral amiotrofik): Penyakit yang menyebabkan sel-sel saraf mati. Kedutan akibat penyakit Lou Gehrig dapat terjadi di otot-otot bagian tubuh manapun, tetapi umumnya dimulai di lengan dan kaki.
  • Atrofi otot tulang belakang: Penyakit yang merusak sel-sel saraf motorik di sumsum tulang belakang, sehingga berdampak pada kontrol gerakan otot. Penyakit ini bisa menyebabkan gejala fasikulasi di lidah.
  • Sindrom Isaac: Sindrom ini memengaruhi saraf yang menstimulasi serat-serat otot, sehingga menyebabkan otot sering berkedut. Gejala berkedut paling sering terjadi di otot lengan dan kaki.

Masalah-masalah di atas tergolong langka, jadi jarang sekali gejala otot berkedut disebabkan oleh masalah-masalah tersebut. Walaupun begitu Anda tetap perlu waspada terutama jika kedutan di otot berkembang menjadi cukup parah atau terus terjadi dalam waktu lama. Segeralah ke dokter untuk memastikan apa penyebabnya.

Bagaimana Cara Mengatasi Kedutan Otot di Tubuh?

Gejala otot berkedut biasanya tidak perlu diobati. Kedutan yang ringan akan menghilang sendiri dalam waktu beberapa hari. Akan tetapi gejala ini mungkin perlu diobati apabila penyebab kedutan di tubuh adalah masalah yang cukup serius. Dan jika kedutannya parah, dokter dapat meresepkan obat tertentu untuk meringankannya.

Namun sering kali Anda tidak perlu obat apapun untuk mengatasi otot berkedut. Anda juga bisa membantu menghilangkan dan mencegahnya hanya dengan melakukan sejumlah upaya sederhana berikut ini:

  • Pola makan sehat: Perbanyak makan sayur, buah, serealia utuh, dan sumber protein secukupnya.
  • Tidur yang cukup: Upayakan tidur malam setidaknya 6 – 8 jam. Tidur membantu tubuh untuk memulihkan diri.
  • Kelola stres: Kurangi stres dengan melakukan kegiatan yang membuat Anda rileks, misalnya olahraga, mendengarkan musik, menulis, curhat dengan teman, dan lain sebagainya.
  • Kurangi kafein: Kurangi konsumsi minuman atau makanan yang mengandung kafein, seperti kopi dan cokelat hitam.
  • Ganti obat yang sedang dikonsumsi: Beritahukan ke dokter jika obat yang diresepkannya menjadi penyebab kedutan di tubuh Anda. Dokter dapat meresepkan obat lain yang tidak menyebabkan kedutan.
Cara Mengatasi Otot Berkedut
Tidur yang Cukup, Cara untuk Mengatasi Otot Berkedut (Photo by Jason Briscoe on Unsplash)

Karena penyebab kedutan di tubuh sering kali tidaklah serius, maka Anda bisa mengatasinya sendiri di rumah dan mencegahnya hanya dengan mengubah kebiasaan gaya hidup. Memang ada beberapa penyebab kedutan yang lebih serius, tetapi itu jarang sekali terjadi.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang kedutan otot. Semoga informasi ini dapat membantu Anda memahami apa sebenarnya penyebab dari gejala yang pernah dialami oleh hampir semua orang ini. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar masalah kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Burgess, Lana. Causes of muscle twitches and how to relieve them. Reviewed: 2019-03-07. URL: https://www.medicalnewstoday.com/articles/324641.php. Accessed: 2019-11-25

Allen, Suzanne & Cirino, Erica. What You Need to Know About Muscle Twitching. Reviewed: 2016-04-15. URL: https://www.healthline.com/health/muscle-twitching. Accessed: 2019-11-25

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}