Kanker Payudara pada Pria, Jangan Anggap Remeh!

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

Maret 27, 2019


Pria ternyata juga mengalami kanker payudara. Mungkin fakta ini sedikit mengejutkan mengingat selama ini kita memahami bahwa organ payudara ini hanya ada pada wanita. Apa sebenarnya yang memungkinkan penyakit kanker payudara pria? Bagaimana penyakit ini dapat terjadi?

Kita akan mencoba menguak apa sebenarnya yang terjadi ketika pria mengidap kanker payudara. Bagaimana pria yang selama ini kita pahami tidak memiliki fungsi payudara sebagaimana pada wanita dapat mengidap kanker payudara. Kita juga akan membahas mengenai apa gejala kanker payudara pada laki-laki dan bagaimana terapi yang direkomendasikan?

Apa Sebenarnya Kanker Payudara pada Pria?

Kanker payudara adalah salah satu kanker yang paling banyak menyerang wanita. Tetapi hal ini berbeda pada pria. Kanker payudara pada laki-laki justru termasuk jenis kanker langka. Potensi atau rasionya bahkan hanya 1 berbanding 1000. Tingkat diagnosanya bahkan dibawah 1% dari seluruh kasus kanker.

Mungkin sulit dipahami bagaimana pria bisa mengalami kanker payudara, sementara dipahami bahwa pria tidak memiliki payudara. Namun pemahaman ini tidak sepenuhnya benar, karena faktanya baik pria dan wanita memiliki organ payudara yang hampir sama.

Memahami Organ Payudara pada Pria

Pada masa anak-anak, baik anak laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki organ payudara serupa. Keduanya memilki payudara lengkap dengan jaringan kelenjar susu dan salurannya di bawah puting susu dan aerola.

payudara pria
payudara pria (anatomystructure.net)

Memasuki usia puber, anak perempuan mulai memproduksi sejumlah hormon seksual yang secara sinergi mempengaruhi jaringan payudara. Jaringan payudara memang memiliki sensitivitas terhadap sinyal dari hormon estrogen dan progesteron. Sementara kedua hormon ini tidak diproduksi optimal pada pria, sehingga jumlah tidak cukup untuk dapat direspon oleh jaringan payudara.

Sehingga pada wanita usia produktif, payudara akan membesar dan menjalankan fungsi memproduksi susu. Dan pada pria payudara tidak membesar dan sama sekali tidak memproduksi susu. Jaringan payudara pada pria sejatinya pasif karena tidak mendapatkan sinyal untuk aktif.

Bagaimana Kanker Payudara Terbentuk pada Pria?

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa sebenarnya pria juga memiliki payudara meski tidak aktif sebagaimana pada wanita. Pria juga memiliki jaringan payudara termasuk kelenjar susu dan salurannya.

Sehingga ketika pria mengalami kanker payudara, maka besar kemungkinan kanker terbentuk juga dari jaringan tersebut. Sedikit banyak menyerupai pembentukan kanker payudara pada wanita. Beberapa pria memiliki sel-sel nobular dan duktal yang lebih aktif dari seharusnya. Bila seharusnya, sel-sel tersebut pasif dan tidak responsif terhadap sinyal dari hormonal.

Maka pada sejumlah pria terdapat sistem reseptor dan gen-gen khusus yang membuat sel payudara lebih responsif terhadap sinyal hormonal, gangguan radikal bebas dan stimulasi mutasi gen. Kondisi genetik inilah yang setidaknya mempengaruhi 90% kasus kanker payudara pada laki-laki.

Perkembangan ductal carcinoma dan nobular carcinoma adalah dua jenis kanker payudara yang lazim ditemukan. Terdapat pula jenis kanker payudara yang lebih langka seperti kanker sarcoma dan kanker lymphoma.

Kanker payudara pria dikatakan memiliki tingkat kejadian lebih rendah setidaknya 100 kali dari wanita. Meski demikian risiko kematian dan efek kerusakannya dapat lebih tinggi dan cepat. ini karena sebenarnya ukuran organ payudara pada pria sangat kecil, sehingga tidak memakan waktu bagi kanker menginvasi seluruh bagian organ dan menyerang jaringan limfosit terdekat.

Bahkan kasus kanker payudara pada laki-laki juga rentan mengalami metastasis menuju organ vital lain lebih cepat dari wanita. Kasus metastasis terkerap adalah metastasis menuju paru-paru, esofagus bahkan jantung.

Apa Penyebab Kanker Payudara Pria?

Bagaimana pria dapat mengalami kanker payudara memang belum sepenuhnya dapat dipahami. Sejumlah pakar masih dalam perdebatan akan pengaruh kondisi hormonal terhadap pembentukan kanker payudara pada laki-laki. Juga masih didalami apakah efek dari sejumlah asupan karsinogen demikian mempengaruhi seseorang mengidap kanker payudara.

Rendahnya temuan penderita kanker payudara pada laki-laki di dunia menjadi alasan mengapa kanker satu ini tidak banyak dikuak dibandingkan dengan jenis kanker lain. namun sejumlah fakta menemukan beberapa kondisi diduga kuat dapat menstimulasi pembentukan kanker payudara pada pria. Sejumlah kondisi dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker payudara pada laki-laki.

Faktor Risiko Kanker Payudara pada Pria

Mereka dengan kondisi tertentu juga diduga kuat memiliki faktor risiko lebih tinggi untuk mengidap kanker payudara pada pria. Beberapa kondisi tersebut antara lain adalah :

Faktor Usia

Lebih dari 80% kasus kanker payudara pada laki-laki menyerang pria di usia lanjut, tepatnya pada usia 60 tahun ke atas. Meski tidak menutup kemungkinan kanker payudara juga menyerang pria di usia produktif,

Memiliki Sel Payudara dengan Estrogen Reseptor

Seharusnya, jaringan payudara pada pria tidak lagi efektif merespon estrogen dan progesteron. Karena sejak awal, sinyal estrogen progesteron demikian kecil hingga jaringan mulai kehilangan kemampuan untuk sensitif terhadap sinyal estrogen.

Tetapi 90% kasus kanker payudara pada laki-laki menunjukan bahwa mereka memiliki hormon reseptor pada jaringan payudara mereka. Artinya, jaringan dalam payudara akan merespon keberadaan hormon kewanitaan yang diproduksi tubuh pasien, meski dalam kadar minim.

Pria dengan organ payudara yang memiliki estrogen atau progesteron reseptor tergolong jarang. Dan sebagian temuan pria dengan estrogen reseptor ternyata lebih rentan untuk mengidap kanker payudara.

Klinefelter’s Syndrome

Ini adalah sejenis kelainan bawaan yang menyebabkan seorang anak laki-laki sudah memproduksi estrogen lebih banyak dari seharusnya. Akibatnya memasuki usia puber, produksi hormon estrogen tetap dilanjutkan. Bagaimana kondisi ini dapat terjadi belum sepenuhnya dipahami.

Dikatakan pria yang dinyatakan memiliki masalah Klinefelter’s syndrome ini memiliki tingkat risiko hingga 20 kali lipat untuk mengidap kanker payudara pria. Ini karena paparan estrogen pada payudara yang berlebihan menyebabkan respon negatif termasuk kanker payudara.

Mutasi Gen Karena Unsur Protein Pertumbuhan Tertentu

Beberapa pria memiliki karakter sel payudara yang membawa protein faktor pertumbuhan seperti HER-2. Faktor protein bawaan ini rupanya justru meningkatkan risiko seorang pria untuk mengidap kanker payudara.

Selain itu juga ditemukan adanya jenis protein lain yang mempengaruhi proses pertumbuhan kanker payudara pada laki-laki. Di antaranya adalah gen BRCA yang telah bermutasi dan beraktivitas abnormal. Normalnya, gen BRCA ini justru melindungi DNA, tetapi pada kondisi telah bermutasi justru gen ini menyebabkan kanker.

Memiliki Unsur Genetik Kanker Payudara Pria

Pria yang memiliki orang tua atau kakek menderita kanker payudara pada laki-laki, juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker payudara pula. Dikatakan faktor genetik ini mempengaruhi sel-sel dalam payudara untuk lebih sensiitif terhadap sinyal hormonal atau mendorong proses mutasi genetik.

Mengalami Masalah Obesitas

Mereka dengan masalah obesitas, cenderung lebih mudah memproduksi hormon estrogen. Dan ini menyebabkan wanita obesitas menjadi lebih rentan mengidap kanker payudara. mengingat kanker payudara pada wanita erat kaitannya dengan ekspos estrogen berlebihan dan berkepanjangan. Dan rupanya, pengaruh yang sama juga bekerja pada tubuh pria.

Kerap Mengonsumsi Alkohol

Alkohol merupakan salah satu asupan yang kadar radikal bebas di dalamnya relatif tinggi. alkohol juga memiliki efek adhesif yang dapat merusak sel sehat bila berlebihan dikonsumsi. Dan ketika konsumsi alkohol dilakukan berlebihan, efek adhesif ini dapat kemudian mendorong sel sehat bermutasi menjadi kanker.

Mengidap Keluhan Liver

Ketika seorang pria mengidap masalah liver atau hati, maka fungsi kontrol hormonal akan menurun. Kadang, ini berarti kadar hormon testosteron yang seharusnya tinggi tidak dapat mencapai kadar yang dibutuhkan. Sedang hormon estrogen meningkat. Kondisi yang dapat bermuara pada pembentukan sel kanker payudara pria.

Menjalankan Terapi Hormon Pengganti

Beberapa penyakit seperti gangguan prostat dan masalah ereksi ejakulasi perlu diterapi dengan langkah menjalankan terapi pengganti hormon untuk membantu menetralisir kadar testosteron berlebihan dengan hormon estrogen pengganti. Cara ini dianggap efektif, meski kadang menyebabkan sel payudara terekspos hormon estrogen berlebihan.

Kenali Gejala Kanker Payudara Pria Sejak Awal

Sebagaimana jenis kanker lain, sebenarnya kemungkinan sembuh dari kanker dapat relatif besar selama kanker terdiagnosa lebih awal. Semakin awal pengobatan di lakukan, semakin baik dan efektif penyembuhannya.

Hanya saja, kerap kali pasien abai dengan gejala yang muncul. Hingga kanker baru tediagnosa pada stadium akhir. Pada fase ini, kanker sudah menyerang pada area lebih luas dengan efek kerusakan lebih masif. Sehingga kanker lebih sulit diatasi.

Untuk itu penting untuk pria lebih memahami gejala dari kanker payudara pada laki-laki. Sekalipun kanker payudara bukan jenis kanker yang banyak diidap kaum pria. Tentu saja kewaspadaan akan menjadi pilihan lebih baik.

Gejala Kanker Payudara pada Laki-Laki

Adapun sejumlah gejala kanker payudara pada pria tersebut antara lain.

Muncul Benjolan pada Dada

Benjolan adalah gejala yang paling lazim muncul pada kanker payudara pada laki-laki. Benjolan lebih mudah terdeteksi, karena dada pria yang datar. Benjolan juga bisa berawal dari ukuran kecil. Kerap kali benjolan tidak disertai rasa nyeri sehingga tidak dianggap serius oleh pasien.

Keluhan pada Puting

Perubahan pada puting kadang juga menjadi tanda adanya keluhan pada payudara pria. Puting akan tampak luka, berubah bentuk atau mengeluarkan cairan. Pada beberapa kasus, gangguan pada puting kerap kali dikaitkan dengan indikasi kanker pada stadium lebih tinggi.

Rasa Nyeri

Rasa nyeri yang muncul pada dada, puting dan sekitar aerola pria bisa menjadi penanda adanya gangguan serius pada payudara pria. Wanita acapkali merasakan nyeri tanpa alasan serius karena aktivitas hormonal. Tetapi pria seharusnya tidak mengalami keluhan serupa kecuali ada masalah serius dengan payudara mereka.

Sebenarnya deteksi dini dari kanker payudara pria tak berbeda dengan wanita. Mammogram dapat pula bekerja dengan kinerja yang sama pada payudara pria. Hanya saja, tingkat kasusnya yang rendah membuat tindakan mammogram rutin tidak banyak disarankan.

Tetapi, keberadaan benjolan pada dada pria yang lebih mudah terlihat dan teraba dibandingkan pada wanita akan menjadi cara paling sederhana menemukan massa abnormal pada dada.

Tetapi Anda dengan tingkat risiko genetik tinggi mungkin bisa mengunjungi paramedis terdekat untuk konsultasi. Ini membantu Anda memutuskan perlu tidaknya Anda melakukan deteksi rutin.

kanker payudara pria
Kanker Payudara pada Pria (cloudfront)

Pengobatan Medis untuk Kanker Payudara pada Laki-Laki

Obat kanker payudara paling ampuh untuk diterapkan pada pasien pria memang sedikit banyak akan memiliki sejumlah perbedaan dibandingkan dengan kasus kanker payudara pada wanita. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, organ payudara pada pria secara harfiah memang tidak fungsional sebagaimana pada organ payudara wanita.

Ciri fisiologi ini menjadi dasar bagaimana menentukan obat kanker payudara paling ampuh yang efektif untuk pria. Terapi diterapkan dengan berdasar pada kondisi spesifik pasien. Ada yang khas dari bagaimana kanker payudara itu sendiri berkembang.

Kanker payudara dapat berkembang karena efek respons sel terhadap sinyal hormonal. Kanker payudara juga dapat berkembang dari sejumlah perilaku tidak normal gen, enzim atau protein pertumbuhan yang mendorong proses regenerasi sel masif. Itu sebabnya, sebelum menentukan obat kanker payudara paling ampuh, pasien akan menjalankan rangkaian tes untuk menentukan kategori dari kanker payudara yang mereka idap.

Tes yang dijalankan adalah tes untuk melihat apakah sel payudara pria memiliki estrogen reseptor, progesteron reseptor dan HER2 reseptor. Dan penentuan obat kanker payudara paling ampuh dapat diterapkan berdasarkan kategori sebagai berikut:

Penentuan Pengobatan untuk Kanker Payudara Pria

Hormon Reseptor Positif

Ini menandakan sel kanker payudara memiliki reseptor terhadap progesteron atau estrogen. Dapat pula artinya keduanya. Sehingga aktivitas sel kanker terstimulasi oleh tinggi rendahnya kadar estrogen dan progesteron.

Untuk catatan, bahkan pria secara alami juga tetap memproduksi estrogen dan progesteron, meski dalam kadar rendah. Namun sejumlah pria memiliki sel payudara yang relatif sensitif. Atau memproduksi hormon wanita lebih banyak dari seharusnya.

Kasus kanker payudara dengan hormon reseptor positif ini cenderung berkembang lebih lambat dari kanker payudara dengan hormon reseptor negatif. Pada kasus ini terapi hormonal akan menjadi pilihan obat kanker payudara paling ampuh.

Terapi bisa dijalankan dengan dengan terapi estrogen blocker atau dengan terapi penghambat aromatase. Aromatase sendiri adalah enzim yang bekerja mengubah kelebihan hormon androgen dalam tubuh untuk menjadi estrogen. Dengan menghambat kinerja aromatase, maka produksi estrogen dapat dikendalikan.

Hormon Reseptor Negatif

Karena dinyatakan negatif, maka sel kanker payudara tidak bekerja karena efek dari perubahan hormonal. Ini karena sel dalam payudara tidak memiliki reseptor terhadap estrogen atau progesteron.

Karena itu, tindakan medis dengan terapi hormonal dianggap tidak efektif. Pasien biasanya akan menjalankan terapi lain seperti dengan kemoterapi atau dengan radiasi. Tindakan terapi modern juga belakangan lazim diberikan. Seperti targeted therapy sebagai pengembangan dari kemoterapi atau brachitherapy sebagai pengembangan dari radioterapi konvensional.

HER-2 Positif

Dengan kategori ini, berarti sel kanker memiliki gen khusus dengan kadar protein HER-2 tinggi. HER-2 ini bekerja sebagai protein yang menstimulasi pertumbuhan masif. Sehingga lebih efektif mendorong pembentukan sel ganas seperti kanker.

Biasanya obat kanker payudara paling ampuh untuk kasus ini dengan pemberian targeted therapy menggunakan senyawa kimia khusus yang secara khusus menyerang protein HER-2. Cara ini akan efektif mereduksi kadar HER-2 dan menghambat perkembangan kanker payudara dengan signifikan

HER-2 Negatif

Kanker payudara pada laki-laki dikatakan negatif bila sel payudara tidak mengandung protein HER-2. Bila demikian, maka sel kanker tentu tidak akan merespon terapi yang khusus menyasar pada protein HER-2. Sehingga langkah terapi perlu dilakukan dengan pendekatan berbeda.

Tindakan kemoterapi dan radiasi lain dapat diberikan sebagai alternatif. Terapi tertarget yang membidik untuk menghambat kinerja protein pertumbuhan atau mutasi gen tertentu juga dapat dilakukan untuk menghambat dan melemahkan sel kanker. Tentu sebelumnya perlu dilakukan tes awal untuk menentukan karakter protein dalam sel kanker. Ini dapat menjadi pilihan terapi kanker payudara yang tidak kalah ampuh.

Triple Negatif

Kanker payudara pria dikatakan triple negatif bila hasil tes menunjukan bahwa pasien sama sekali tidak memiliki hormon reseptor dan HER-2 protein dalam sel payudaranya. Artinya pertumbuhan sel kanker tidak berkaitan dengan aspek hormonal dan protein pertumbuhan HER-2.

Pada kasus demikian, terapi dengan kemoterapi dan radiasi kerap dianggap sebagai pilihan paling membantu. Tentu saja pasien perlu waspada, karena umumnya, jenis kanker semacam ini lebih agresif. Beberapa jenis protein pertumbuhan lain mungkin tetap relevan dengan sel kanker dan dapat menjadi dasar terapi.

Triple Positif

Beberapa kasus kanker payudara pada laki-laki memiliki seluruh aspek pendorong artinya sel payudara sekaligus memiliki hormon reseptor dan HER-2 protein. Mereka dengan kondisi ini cenderung lebih rentan mengidap kanker payudara. namun juga memiliki percepatan pertumbuhan kanker lebih rendah.

Obat kanker payudara paling ampuh dalam kasus semacam ini adalah dengan menjalankan terapi tertarget secara ganda. Yakni dengan terapi hormonal dan terapi khusus penghambat HER-2 protein sekaligus.

obat kanker payudara paling ampuh
Kemoterapi untuk Kanker Payudara (healthline/shutterstock)

Selain dipertimbangkan berdasar jenis reseptor dan protein yang menjadi stimulan pertumbuhan kanker, tindakan medis terhadap kanker payudara pria juga bergantung pada stadium kanker. Biasanya stadium akan menjadi acuan medis untuk menentukan tindakan pembedahan dan pengangkatan yang tepat, sekaligus dosis dan durasi terapi yang perlu diberikan.

Stadium Kanker Payudara pada Laki-Laki

Stadium 0

Pada stadium ini, ukuran kanker masih relatif kecil, benjolan atau perubahan pada payudara kadang tidak kentara karena massa kanker belum terbentuk. Belum ada kelenjar limfa yang terserang dan belum terjadi metastasis.

Stadium I

Pada stadium ini, sel kanker mulai membentuk massa kanker berukuran kecil, sekitar 1 – 2 cm saja. Sehingga keberadaan kanker tidak terlihat jelas, namun dapat teraba. Pada kanker payudara pria, persebaran kanker menuju kelenjar limfa lebih cepat terjadi. pada stadium I setidaknya ada 3 buah kelenjar limfa sudah terserang kanker, tetapi belum ada metastasis.

Stadium II

Pada stadium ini, massa kanker lebih jelas terbentuk. Benjolan atau perubahan pada payudara mudah dikenali secara kasat mata. Setidaknya terdapat 4 – 9 jaringan limfa yang yang terserang namun belum terjadi metastasis.

Stadium III

Pada stadium ini, massa kanker bisa mencapai ukuran lebih dari 5 cm. Jaringan limfa yang terserang bisa mencapai di atas 10 buah. Persebaran akar dari sel kanker lebih luas dan mungkin sudah mulai terjadi metastasis tahap awal.

Stadium IV

Stadium 4 dapat dikategorikan sebagai kondisi kanker yang serius. Pada fase ini persebaran kanker sudah masif, bahkan dengan agresif merusak seluruh jaringan payudara pada pria. Jaringan limfa yang terserang juga lebih banyak dan menyebar dengan kondisi kanker yang telah bermetastasis ke organ dan bagian lain tubuh sekitar.

Operasi Kanker Payudara pada Pria

Tindakan medis yang juga paling kerap dijalankan baik secara konvensional maupun modern adalah operasi kanker payudara. Operasi kanker payudara dilakukan untuk mengangkat jaringan payudara pria yang sudah terserang kanker.

Tindakan operasi kanker payudara ini secara medis disebut dengan masektomi. Operasi kanker payudara dapat dilakukan secara parsial untuk mengangkat sebagian jaringan yang terserang kanker saja berikut dengan sejumlah jaringan sehat di sekitarnya.

Dapat pula dilakukan operasi kanker payudara radikal masektomi untuk mengangkat seluruh payudara pria berikut dengan jaringan sekitarnya yang ditengarai sudah terinvasi kanker. Ini menjadi langkah konvensional untuk mengatasi kanker payudara stadium lebih tinggi.

Selain dengan tindakan operasi kanker payudara masektomi, tindakan pembedahan kecil atau lebih kerap disebut non bedah juga banyak diterapkan. Ini dianggap sebagai operasi kanker payudara yang lebih ringan tetapi efektif. Biasanya diterapkan pada kasus kanker payudara yang lebih ringan.

Prosedur Alternatif Non Pembedahan

Biasanya terdapat dua prosedur alternatif yang lazim digunakan menggantikan pembedahan Prosedur terapi laser dengan menembakan massa kanker dengan sinar laser berintensitas spesifik untuk membakar massa kanker atau dengan menggunakan chyrotherapy dengan melakukan pengangkatan jaringan menggunakan metode pembekuan jaringan.

Demikian sejumlah info seputar kanker payudara pria. Meski pria lebih jarang untuk mengidap kanker payudara. Tetapi risiko tetap saja mungkin terjadi, dengan risiko kematian yang lebih tinggi daripada kanker payudara pada wanita.

Semoga informasi di artikel ini membantu Anda lebih waspada pada kondisi penyakit kanker ini. Temukan juga informasi-informasi penting lain seputar penyakit kanker maupun masalah kesehatan lainnya hanya di Deherba.com

Sumber

Sy Kraft B.A. Medical News Today. What’s to know about male breast cancer?. URL: https://www.medicalnewstoday.com/articles/179457.php. Accessed: 2019-03-27. (Archived by WebCite®)

Cancer.org. Breast Cancer in Men. URL: https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer-in-men.html. Accessed: 2019-03-27. (Archived by WebCite®)

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}