Inilah Manfaat Tanaman Calincing bagi Kesehatan Anda!


By Cindy Wijaya

Tanah nusantara Indonesia memang benar-benar limpah akan kekayaan alamnya. Hal ini bisa dengan mudah terlihat dari banyaknya tanaman-tanaman herbal yang kaya akan manfaat kesehatan bagi tubuh kita. Artikel kali ini akan membahas apa manfaat tanaman calincing bagi tubuh kita.

Apakah Anda tahu apa itu tanaman calincing? Mungkin Anda belum pernah mendengar nama tanaman ini. Tapi ternyata tanaman ini mempunyai banyak nama, diantaranya yaitu daun asam kecil, semanggen (di Jawa), lela (di Aceh), cembicenan (di Madura), dan mala-mala (di Ternate).

Tanaman calincing merupakan tumbuhan obat (herbal) yang dapat tumbuh liar di tempat-tempat terbuka maupun di tempat yang terlindung, seperti di pinggir jalan atau di lapangan rumput. Anda bisa dengan mudah menemukannya di berbagai tempat, dari daerah pantai sampai daerah pegunungan.

Bagaimana Rupa Tanaman Calincing?

Calincing tumbuh dengan cara merayap dan memiliki panjang sekitar 5-35 cm. Tanaman ini tergolong tumbuhan tahunan dan dapat termasuk tumbuhan hijau abadi. Calincing punya batang yang lunak dan banyak bercabang. Daun calincing merupakan daun majemuk berjari tiga dan anak daunnya berbentuk bulat, berwarna hijau muda, dan bertangkai panjang. Ada pula jenis tanaman calincing yang memiliki daun berwarna merah.

Bunga tanaman calincing bentuknya kecil dan menyerupai payung, serta berwarna kuning. Sedangkan buah calincing bentuknya lonjong, kotak, tegak, serta memiliki bagian ujung yang bentuknya seperti paruh. Apabila sudah masak, buah calincing akan berwarna cokelat kemerahan dan bisa pecah jika disentuh. Biji buah calincing rata dan memiliki rusuk melintang.

Dimana Tanaman Calincing Bisa Ditemukan?

Tanaman ini banyak tumbuh di daerah perkotaan, seringkali ditemukan di tepi jalan, padang rumput, maupun di kebun-kebun. Tumbuhan calincing dapat tumbuh subur di tempat yang agak lembap, entah itu di tempat yang terbuka ataupun tempat agak tertutup.

Di wilayah Jawa, tanaman calincing dapat tumbuh di daerah pantai sampai penggunungan yang berketinggian 3000 mdpl. Tanaman ini berasal dari daratan Eropa, namun kini bisa ditemui di seluruh dunia. Di wilayah Himalaya, calincing bahkan bisa bertumbuh di ketinggian mencapai 8000 mdpl.

Nah, setelah mengetahui informasi dasar mengenai tanaman calincing, sekarang mari kita membahas apa saja manfaat tanaman calincing bagi kesehatan tubuh. Manfaat-manfaat yang terkandung tersebut tidak lepas dari peran zat-zat yang dimiliki oleh calincing. Komposisi zat yang paling banyak dikandungnya ialah zat asam oksalat.

Manfaat calincing yang sering digunakan oleh orang-orang yakni sebagai obat penurun panas, penetralisir racun, antibiotik, anti peradangan, obat penenang, dan sebagai penurun tekanan darah.

Selain manfaat-manfaat tersebut, tanaman calincing juga dapat berkhasiat untuk mengobati flu, demam, diare, hepatitis, infeksi saluran kencing, kelemahan badan, hipertensi, dan sebagai obat pelancar haid serta sanggup membantu menghentikan pendarahan.

Bagaiman Cara Meramu dan Mengolah Tanaman Calincing Menjadi Obat Herbal?

  • Membantu pengobatan hepatitis kronis: siapkanlah sebanyak kira-kira 30 sampai 40 gram tanaman calincing, cuci sampai bersih dan rebus semua bahan tersebut bersama dengan 2 gelas air. Biarkan mendidih hingga airnya tersisa tinggal setengahnya. Lalu setelah didinginkan, minumlah air rebusan tersebut secara rutin 2 kali sehari, masing-masing dengan takaran ½ gelas.
  • Mengobati sakit perut, diare, dan sariawan: cara meramunya mirip dengan cara meramu untuk obat hepatitis kronis. Anda cukup siapkan sebanyak 30-40 gram tanaman calincing, cuci bersih, lalu direbus bersama 2 gelas air. Ketika mendidih, biarkan sampai airnya hanya tersisa setengahnya. Lalu air rebusan tersebut bisa diminum sehari 2 kali, masing-masing ½ gelas.
  • Membantu menghentikan pendarahan: siapkan secukupnya tanaman calincing segar, cuci sampai bersih, lalu ditumbuk sampai cukup halus. Kemudian hasil tumbuhkan tersebut diperas sarinya. Campurkanlah sari tanaman calincing dengan madu secukupnya, dan minumlah sampai pendarahan membaik.
  • Memperlancar menstruasi: petik daun calincing secukupnya dan diangin-anginkan sampai kering (ingat, bukan dijemur). Lalu giling daun-daun kering tersebut hingga menjadi bubuk. Campurkanlah bubuk tanaman calincing itu dengan arak putih, takarannya yakni 1 sloki arak putih untuk setiap 9 gram bubuk. Ramuan ini dapat diminum sebelum menyantap sarapan pagi.
  • Membantu mengobati penyakit batu saluran kemih atau penyakit ginjal: siapkan tanaman calincing segar sebanyak 60 gram. Kemudian tambahkan arak manis sebanyak 60 gram. Rebuslah terus sampai airnya tinggal setengahnya. Minumlah ramuan rebusan ini secara rutin sebanyak 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas.
  • Mengobati luka, koreng, eksim, bisul, dan gigitan serangga: lumatkan daun calincing segar, lalu dioleskan pada bagian kulit yang terluka.

Penting untuk Diingat!

Sebaiknya gunakan ramuan tanaman calincing secukupnya saja, karena apabila digunakan secara berlebihan, maka zat asam oksalat yang dikandungnya bisa berubah menjadi racun di dalam tubuh. Kalau kebanyakan, bukan manfaat tanaman calincing yang didapat, tapi malah kesehatan yang dibahayakan.

Apa yang Membuat Tanaman Calincing Bermanfaat?

Tanaman calincing diketahui sanggup mencegah sebanyak 14 bakteri pada manusia serta 3 pathovar bakteri Xanthomonas pada tumbuhan. Kemampuannya ini dibuktikan dengan aktivitas antibakteri yang bereaksi terhadap bakteri patogen manusia maupun tumbuhan. Selain itu, calincing pun dianggap dapat mencegah perkembangan tumor asites serta model tumor solid.

Selain mengandung zat asam oksalat, calincing mengandung 2′-O-(beta-D-glucopyranosyl)-isovitexin, karoten, asam askorbat, asam tartrat, asam malik, asam sitrat, swertsin, isovitexin, dan isoorietin. Tanaman calincing juga mengandung saponin, flavonoid, tanin, dan polifenol.

Demikianlah beragam manfaat tanaman calincing bagi kesehatan tubuh Anda. Alam sudah memberikan yang terbaik bagi manusia, salah satunya adalah obat herbal. Sekarang tinggal giliran kita, mau atau tidak untuk memanfaatkannya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}