Gegar Otak: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya


By Cindy Wijaya

Pasti Anda sudah sering mendengar tentang gegar otak, mungkin karena suka mengikuti berita seputar olahraga. Memang ini adalah salah satu jenis cedera yang umum dialami oleh para olahragawan, tetapi kita orang awam pun bisa saja mengalaminya.

Gegar otak adalah jenis cedera trauma pada otak yang disebabkan oleh benturan ke kepala atau tubuh, akibat terjatuh, atau kecelakaan lain. Hal-hal itu menggetarkan atau menggoncangkan otak dalam tengkorak. Walaupun ada luka atau memar di kepala atau wajah, tetapi kadang tidak ada gejala-gejala jelas dari cedera otak ini.

Penyebab Gegar Otak

Otak adalah organ lunak yang dikelilingi oleh cairan spinal dan dilindungi oleh tengkorak yang keras. Normalnya, cairan di sekeliling otak bertindak sebagai bantalan yang menjaga otak tidak terbentur ke tengkorak. Tapi kalau kepala atau tubuh terbentur keras, bisa saja otak akan terbentur ke tenggorak dan terluka.

Ada banyak penyebab gegar otak. Beberapa yang umum adalah akibat berkelahi, terjatuh, cedera saat bermain, dan kecelakaan mobil atau motor. Cedera pada otak ini juga bisa terjadi saat Anda mengikuti aktivitas olahraga, misalnya sepak bola, basket, tinju, dan skating.

Gejala Gegar Otak

Tidak selalu mudah untuk tahu saat seseorang mengalami cedera otak ini. Gegar otak tidak selalu mengakibatkan orang hilang kesadaran.

Gejala-gejala gegar otak dapat bervariasi mulai dari yang ringan hingga parah, dan bisa berlangsung dalam hitungan jam, hari, minggu, atau bahkan bulan. Kalau Anda merasakan gejala-gejala gegar otak berikut ini, cepatlah pergi ke dokter.

Kemampuan Berpikir dan Mengingat

  • Tidak bisa berpikir dengan jelas
  • Merasa ‘lemot’ atau lamban berpikir
  • Tidak mampu konsentrasi
  • Tidak sanggup mengingat informasi-informasi baru

Fisik

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Penglihatan buram atau kabur
  • Pusing
  • Sensitif terhadap cahaya atau suara
  • Masalah pada keseimbangan tubuh
  • Merasa lelah atau tidak punya tenaga

Emosi dan Suasana Hati

  • Gampang marah atau tersinggung
  • Sedih
  • Cemas atau khawatir
  • Lebih emosional

Tidur

  • Tidur lebih banyak dari biasanya
  • Tidur lebih sedikit dari biasanya
  • Susah untuk tertidur

Anak-anak bisa mengalami gejala gegar otak yang sama seperti orang dewasa. Memang adakalanya sulit untuk mengetahui apakah seorang anak kecil mengalaminya. Akan tetapi kadang anak kecil menunjukkan tanda-tanda berikut sewaktu gegar otak.

  • Lebih sering menangis
  • Sakit kepala yang tidak sembuh-sembuh
  • Kebiasaan bermain atau tingkah lakunya berubah
  • Kebiasaan makan atau tidurnya berubah
  • Gampang marah atau ‘ngambek’
  • Murung
  • Kurang suka dengan kegiatan atau mainan yang tadinya disukai
  • Kehilangan kemampuan barunya, misalnya kemampuan untuk buang air sendiri
  • Kehilangan keseimbangan dan sulit berjalan
  • Tidak bisa memperhatikan orang atau sesuatu

Gegar otak pada lansia juga bisa berbahaya. Ini karena cedera otak pada lansia sering tidak terdeteksi. Kalau Anda merawat lansia yang pernah jatuh, periksalah apakah beliau menunjukkan tanda-tanda gegar otak. Tanda-tanda serius dari cedera otak ini misalnya rasa sakit kepala atau kebingungan yang terus memburuk. Segeralah bawa beliau ke dokter jika terlihat tanda-tanda seperti itu.

Kalau Anda merawat lansia yang mengonsumsi obat pengencer darah, contohnya warfarin, dan pernah jatuh, sebaiknya langsung bawa beliau ke dokter, bahkan meskipun Anda tidak melihat tanda-tanda gegar otak padanya.

Sindrom Post-Concussion

Kadang beberapa waktu setelah cedera Anda mungkin merasa seperti tidak bisa ‘berfungsi’ sebaik yang Anda mampu sebelum cedera. Kondisi ini disebut sindrom post-concussion. Jika mengalaminya, mungkin akan berkembang gejala-gejala baru, atau Anda mungkin akan terus mengalami gejala-gejala lama, misalnya:

  • Berubahnya kemampuan untuk berpikir, konsentrasi, atau mengingat
  • Sakit kepala atau penglihatan buram
  • Berubahnya pola tidur, misalnya susah tidur atau terus-terusan tidur
  • Berubahnya kepribadian, misalnya jadi gampang marah atau khawatir tanpa sebab
  • Kurang suka melakukan kegiatan yang biasa dilakukan
  • Berubahnya gairah seksual
  • Pusing, kliyengan, atau ketidakseimbangan yang membuat susah untuk berdiri dan berjalan

Jika Anda merasakan gejala-gejala dari sindrom post-concussion seperti di atas, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter.

Penanganan Gegar Otak

Ingatlah Anda harus segera ke dokter apabila merasakan tanda-tanda gegar otak, tidak soal apa pun penyebab gegar otak yang terjadi. Setelah diperiksa dokter, beberapa orang diminta untuk tetap di rumah sakit untuk dirawat. Orang-orang yang diperbolehkan pulang pun harus tetap waspada terhadap tanda-tanda atau perubahan-perubahan yang mereka alami.

Segera hubungi atau cari bantuan medis jika Anda atau orang yang Anda rawat setelah cedera otak menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Sakit kepala yang terus memburuk atau tidak sembuh-sembuh
  • Tubuh terasa lema, kebas, atau kurang koordinasi
  • Terus-terusan mual atau muntah
  • Bicaranya tidak jelas
  • Merasa sangat mengantuk atau tidak bisa dibangunkan dari tidur
  • Salah satu pupil mata lebih besar
  • Kejang-kejang
  • Sulit mengenali orang atau tempat
  • Sering bingung, gelisah, atau tidak bisa diam
  • Hilang kesadaran

Pada anak-anak, tanda-tandanya sama seperti di atas. Tetapi sebagai orang tua, Anda harus lebih waspada, karena bisa saja anak-anak menunjukkan gejala-gejala tambahan, misalnya terus-terusan rewel atau menangis dan tidak mau makan.

Penanganan Beberapa Hari Setelah Gegar Otak

Beberapa orang merasa normal lagi hanya dalam waktu beberapa jam. Sedangkan yang lain mungkin butuh berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk pulih. Yang pasti, Anda harus membiarkan diri Anda beristirahat agar tubuh mendapat cukup waktu untuk memulihkan diri. Anda perlu perlahan-lahan saat hendak kembali beraktivitas normal.

Kalau gejala gegar otak kambuh lagi ketika sedang melakukan suatu aktivitas, berhentilah dan istirahatlah sepanjang hari itu. Penting juga untuk menghubungi dokter jika Anda tidak membaik sebagaimana mestinya, atau jika Anda merasa jadi memburuk bukannya membaik.

Istirahat adalah cara terbaik untuk pulih dari gegar otak. Anda harus mengistirahatkan tubuh dan otak. Berikut adalah beberapa tips untuk penanganan gegar otak supaya cepat sembuh:

  • Perbanyak tidur malam, dan jangan paksa diri untuk beraktivitas di siang harinya.
  • Hindari penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang.
  • Jangan minum obat lain apa pun, kecuali atas petunjuk dokter.
  • Hindari aktivitas atau kegiatan yang menguras secara fisik maupun mental—termasuk pekerjaan rumah tangga, olahraga, tugas sekolah, bermain video game, berkirim pesan singkat, atau menggunakan komputer.
  • Tanya kepada dokter apakah boleh mengemudi mobil, mengendarai motor, atau mengoperasikan mesin.
  • Gunakan kompres dingin atau es untuk bengkak apa pun yang terjadi selama 10 – 20 menit. Taruh kain tipis di antara es dan kulit.
  • Gunakan obat pereda rasa sakit sesuai petunjuk dokter. Dokter mungkin memberi resep untuk obat pereda rasa sakit, atau menyarankan Anda membeli obat tersebut tanpa resep, misalnya obat asetaminofen.

Gegar Otak dan Olahraga

Seseorang yang dicurigai mengalami gegar otak selama olahraga harus langsung berhenti olahraga. Dan jangan langsung kembali aktif setelah mulai pulih. Kalau terlalu cepat beraktivitas, itu akan meningkatkan risikonya untuk mengalami cedera otak yang serius. Ada baiknya periksa dulu ke dokter sebelum kembali berolahraga.

Mencegah Gegar Otak

Kurangi risiko Anda untuk mengalami cedera pada otak dengan cara-cara berikut:

  • Kenakan seat belt setiap kali mengemudi mobil, dan pakai helm setiap kali mengendarai motor.
  • Jangan pernah mengendarai kendaraan sewaktu sedang di bawah pengaruh alkohol atau obat.
  • Pastikan setiap sudut rumah Anda aman dan tidak gampang membuat orang terjatuh.

Juga gunakan pelindung kepala saat melakukan aktivitas apa pun yang dapat membuat Anda terjatuh atau terbentur di kepala atau leher. Contohnya adalah saat bersepeda, bermain skateboard, bermain ski, snowboarding, skating, atau berkuda. Pelindung kepala melindungi tengkorak Anda dari cedera. Tetapi cedera otak tetap bisa terjadi meski sudah memakainya.

Cedera yang dialami tidak perlu sampai mengakibatkan Anda hilang kesadaran (pingsan) untuk bisa menimbulkan gegar otak. Beberapa orang akan langsung menunjukkan gejala gegar otak, misalnya pingsan atau lupa ingatan dari apa yang terjadi tepat sebelum cedera. Tapi tidak semua orang mengalaminya.

Biasanya untuk pulih dari gegar otak, orang hanya butuh istirahat. Beberapa orang bisa pulih hanya dalam waktu beberapa jam, sedangkan yang lain butuh berminggu-minggu. Adakalanya gegar otak dapat menimbulkan masalah serius. Sebab itu, ada baiknya untuk periksa ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala gegar otak.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}