Gangguan Kepribadian Ganda: Apa Benar Ada?


By Cindy Wijaya

Ada film yang menceritakan ada seorang perempuan yang kepribadiannya bisa berubah drastis dari yang baik menjadi sangat beringas. Beberapa saat kemudian kepribadiannya berubah lagi menjadi seperti biasa. Ini adalah salah satu ciri yang digambarkan oleh film mengenai gangguan kepribadian ganda.

Dahulu gangguan mental ini dikenal sebagai gangguan kepribadian ganda, namun sekarang diketahui sebagai gangguan disosiatif identitas. Gangguan kepribadian ganda diduga merupakan dampak dari trauma berat selama masa kanak-kanak, biasanya akibat kekerasan fisik, seksual, atau emosional yang ekstrim dan berulang.

Apa Itu Gangguan Kepribadian Ganda?

Kebanyakan dari kita pernah mengalami “disosiasi” ringan, misalnya melamun atau tiba-tiba lupa arah. Gangguan kepribadian ganda (gangguan disosiatif identitas) merupakan wujud disosiasi yang parah—suatu proses mental yang menyebabkan kurangnya koneksi antara pikiran, ingatan, perasaan, tindakan, dan jati diri dari seseorang.

Gangguan kepbriadian ganda diduga diakibatkan oleh trauma parah yang dialami oleh penderitanya. Gejala-gejala disosiatif yang dideritanya mungkin merupakan suatu cara mentalnya mengatasi trauma tersebut. Orang ini secara harfiah memisahkan diri dari situasi atau pengalaman yang terlalu kejam, traumatik, atau menyakitkan yang tidak sanggup diterima oleh dirinya yang sebenarnya sehingga timbul kepribadian yang sama sekali berbeda.

Apakah Gangguan Kepribadian Ganda Benar-Benar Nyata?

Banyak orang ragu jika gangguan mental ini benar-benar ada. Kenyataannya, memahami perkembangan dari kepribadian ganda memang sulit, bahkan bagi para ahli yang sangat terlatih sekalipun. Diagnosis gangguan kepribadian ganda itu sendiri masih kontroversial di kalangan pakar kesehatan mental. Beberapa pakar memercayai bahwa gangguan ini benar-benar merupakan suatu kategori penyakit kejiwaan yang tersendiri.

Apa Perbedaan antara Gangguan Kepribadian Ganda dengan Skizofrenia?

Skizofrenia dan gangguan disosiatif identitas seringkali dianggap sama, namun nyatanya mereka adalah 2 penyakit yang sangat berbeda. Skizofrenia adalah penyakit mental yang mencakup kondisi psikosis kronis—dicirikan dengan mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata (halusinasi) dan berpikir/percaya sesuatu yang tidak berdasar (delusi).

Bertentangan dengan pandangan orang-orang, penderita skizofrenia tidak memiliki kepribadian ganda. Delusi adalah gejala psikotik yang umum terjadi, dan halusinasi—khususnya mendengar suara-suara—dialami oleh sekitar separuh penderita skizofrenia. Tetapi ada satu kesamaan diantara dua penyakit ini, yakni risiko bunuh diri yang lebih tinggi dibandingkan penyakit-penyakit mental lainnya.

Bagaimana Gangguan Kepribadian Ganda Memengaruhi Kehidupan Penderitanya?

Ada sejumlah cara utama dimana proses psikologis gangguan disosiatif identitas mengubah cara seseorang menjalani hidupnya, diantaranya termasuk:

  • Depersonalisasi. Ini adalah perasaan seperti terpisah dari tubuh dan sering disebut sebagai pengalaman “keluar-dari-tubuh”.
  • Derealisasi. Ini adalah perasaan seperti dunia sekitar itu tidak nyata atau tampak berkabut atau sangat jauh.
  • Amnesia. Ini adalah kegagalan untuk mengingat informasi pribadi yang begitu signifikan sehingga tidak bisa dibilang sekadar lupa. Ada juga mikro-amnesia dimana penderitanya bisa tidak ingat percakapan penting yang baru saja terjadi beberapa detik lalu.
  • Kebingunan identitas atau perubahan identitas. Keduanya mencakup kebingungan mengenai siapa dirinya. Contohnya adalah ketika seseorang sulit menentukan (selalu berubah-ubah) apa yang menarik perhatian mereka dalam kehidupan, pandangan politik/agama/sosial, orientasi seksual, atau ambisi mereka. Selain itu, orang tersebut juga kesulitan mengenali waktu, tempat, dan situasi dimana ia berada.

Gangguan kepribadan ganda yang disertai amnesia dapat menimbukan adanya kepribadian baru dengan informasi pribadi yang berbeda. Biasanya terdapat kepribadian “tuan rumah” yang mengidentifikasi dirinya dengan nama sebenarnya. Ironisnya, kepribadian “tuan rumah” seringkali tidak menyadari adanya kehadiran kepribadian-kepribadian lain pada dirinya.

Apa Peran yang Dimainkan oleh Kepribadian-Kepribadian Lain?

Kepribadian-kepribadian yang berbeda mungkin memiliki beragam peran yang bertujuan untuk membantu orang tersebut untuk menghadapi kesulitan hidup. Sebagai contoh, ada sekitar 2-4 kepribadian baru yang hadir di awal diagnosa seorang pasien. Kemudian ada sekitar 13-15 kepribadian yang muncul selama masa pengobatan. Bahkan ada pasien yang memiliki lebih dari 100 kepribadian. Faktor lingkungan dan peristiwa dalam hidupnya menyebabkan pergeseran tiba-tiba dari satu kepribadian ke kepribadian lainnya.

Meskipun belum ada cara untuk menyembuhkan gangguan kepribadian ganda, namun ada metode pengobatan yang bisa membantu mengendalikannya. Pengobatan yang efektif biasanya mencakup psikoterapi, hipnoterapi, dan terapi ajuvan.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}