Ciri-Ciri Anak Autis: Tanda-Tanda Awal Autisme

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Februari 11, 2015


Autisme merupakan gangguan otak yang membatasi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan memahami orang lain. Tanda pertamanya muncul di masa kanak-kanak, namun tanda-tandanya berbeda pada setiap anak. Akan tetapi melihat ciri-ciri anak autis bisa jadi sulit, karena biasanya baru terlihat jelas setelah usia 3 tahun.

Walau demikian, orang tua yang cermat bisa melihat tanda-tanda autisme bahkan sebelum anak memasuki usia ke-3. Beberapa anak mungkin akan bertumbuh secara normal sampai usia 18-24 bulan kemudian berhenti mengembangkan atau kehilangan sejumlah kemampuan normal.

Tanda-tanda awal dari autisme mencakup:

  • Melakukan gerakan yang sama berulang-ulang kali (misalnya bergoyang atau berputar)
  • Menghindari kontak mata atau sentuhan fisik
  • Lambat dalam belajar berbicara
  • Mengulangi kata-kata atau kalimat yang sama
  • Marah karena hal-hal sepele

Ingatlah bahwa ciri-ciri anak autis diatas bisa juga dialami oleh anak normal yang tidak memiliki autisme.

Ciri-Ciri Anak Autis—Tahun Pertama

Orang tua dapat mendeteksi tanda-tanda autisme pada bagaimana bayi berinteraksi dengan dunia sekitar. Pada usia pertama, anak autis mungkin:

  • Tidak bereaksi pada suara ibunya
  • Tidak respon ketika dipanggil namanya
  • Tidak melihat mata orang lain
  • Tidak mengoceh atau menunjuk-nunjuk benda seperti bayi pada umumnya
  • Tidak tersenyum atau merespon ketika diajak berinteraksi

Bayi normal juga bisa menunjukkan tanda-tanda ini, tapi ada baiknya untuk memeriksakannya ke dokter apabila Anda merasa khawatir.

Ciri-Ciri Anak Autis—Tahun Kedua

Tanda-Tanda autisme jadi lebih terlihat jelas pada tahun kedua anak. Sementara anak-anak lain belajar mengucapkan kata-kata dan tangannya menunjuk-nunjuk sesuatu yang menarik perhatian, tapi anak autis berbeda sendiri. Ciri-cirinya mencakup:

  • Tidak menguasai kata apapun sampai usia 16 bulan
  • Tidak bermain pura-pura seperti anak kebanyakan sampai usia 18 bulan
  • Kehilangan kemampuan berbahasa
  • Tidak bereaksi ketika orang dewasa menunjukkan sesuatu, misalnya pesawat terbang di langit

Penderita autisme kadang-kadang mengalami gejala-gejala fisik, termasuk masalah pencernaan (misalnya sembelit) dan gangguan tidur. Anak autis mungkin memiliki koordinasi otot besar (biasa digunakan untuk memanjat atau berlari) dan otot kecil di tangan yang buruk. Dan sekitar sepertiga penderita autisme juga sering mengalami kejang-kejang.

Bagaimana Autisme Memengaruhi Otak?

Autisme memengaruhi bagian otak yang mengatur emosi, komunikasi, dan gerakan tubuh. Pada usia balita, beberapa anak autis mungkin memiliki ukuran kepala yang lebih besar—mungkin diakibatkan pertumbuhan otak yang abnormal. Gen-gen abnormal yang diwariskan oleh orang tua diyakini menyebabkan buruknya fungsi bagian-bagian otak tertentu.

Banyak ciri-ciri anak autis tidak tampak jelas sampai si anak masuk sekolah playgroup atau TK. Mereka bisa jadi tidak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan untuk memperbaiki kemampuan otaknya. Mendapatkan perawatan dini, khususnya sebelum usia 3 tahun, dapat secara signifikan memperbaiki perkembangan anak.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}