Apa Sebenarnya Panas Dalam Itu?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Oktober 2, 2017


Ketika kita mengeluhkan rasa panas dan kering di tenggorokan dengan disertai gejala semacam sariawan dan bibir pecah-pecah, kebanyakan dari kita kemudian segera mengatakan bahwa kita sedang terserang panas dalam.

Di musim-musim kemarau atau panca roba, panas dalam adalah keluhan yang demikian banyak terjadi. Tak pandang bulu, keluhan ini bisa muncul pada anak-anak hingga usia lanjut. Dan uniknya, tidak ada terapi medis yang secara khusus menjadi rujukan untuk menangani keluhan panas dalam.

Masalahnya panas dalam sendiri memang sebenarnya tidak ada dalam istilah medis modern. Pemahaman panas dalam hanyalah pengertian yang lazim digunakan dalam pengobatan tradisional dan kemudian dipopulerkan dalam sejumlah iklan yang tersiar di sejumlah media massa.

Lalu apa sebenarnya panas dalam itu? Dan bagaimana sebenarnya cara aman dan efektif untuk atasi panas dalam secara alami?

Apa Itu Panas Dalam?

Untuk memahami dengan tepat apa sebenarnya yang dimaksud dengan panas dalam, kita perlu memahami terlebih dulu apa kondisi tubuh yang kemudian diterjemahkan sebagai panas dalam oleh masyarakat awam.

Masyarakat awam, percaya panas dalam adalah reaksi tubuh akibat efek suhu panas yang datang dari luar. Atau reaksi tubuh akibat perubahan suhu yang berubah-ubah seperti pada musim pancaroba.

Sedang dalam pemahaman lain yang berasal dari metode pengobatan Tiongkok, panas dalam berkaitan dengan naiknya suhu Qi dalam beberapa bagian tubuh. Kenaikan suhu ini tidak berimbang sehingga menimbulkan reaksi negatif sebagaimana kemudian kita kenal dengan gejala panas dalam.

Kondisi ini merujuk pada sejumlah gejala seperti rasa kering, perih dan gatal pada tenggorokan. Disertai rasa kering di mulut yang kemudian bisa disusul dengan masalah bibir kering yang cenderung berat dan sariawan. Pasien juga bisa mengeluhkan rasa demam sangat ringan bila kondisi sariawan sudah memburuk.

Pada dasarnya, secara medis kondisi panas dalam adalah gejala atau indikasi dari serangan virus atau bakteri pada area saluran pernafasan dan mulut. Ini merupakan himpunan dari sejumlah kondisi seperti asupan minum yang kurang, kurangnya asupan serat dan kekurangan nutrisi yang bekerja mengoptimalkan daya tahan tubuh.

Ketika seseorang kurang minum, sejumlah sel-sel tepi dalam tubuh akan kekurangan kadar elektrolit. Ini dapat mendorong sejumlah sel mengalami kerentanan untuk rusak lebih cepat dari sel-sel yang mendapat cukup elektrolit.

Sementara di udara panas dan bersuhu tinggi, tubuh lebih cepat mengeluarkan cairan melalui keringat sehingga juga lebih mudah kekurangan cairan. Itu yang membuat seseorang lebih mudah mengalami keluhan mulut kering saat kemarau.

Bila di saat yang sama seseorang juga tidak menjaga pola makan yang sehat, sehingga asupan serat dan vitamin mineral ke dalam tubuhnya tidak mencukupi maka tubuh akan menjadi lebih rentan mengalami peradangan.

Terbukti bahwa mengasup serat dengan cukup termasuk di dalamnya serat larut air dan serat tak larut air, akan meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah terjadinya infeksi. Sebagaimana dijelaskan dalam ulasan pada .

Selain itu, dijelaskan pula bahwa untuk menjaga kualitas daya tahan tubuh yang optimal, tubuh juga butuh asupan vitamin dan mineral. Sebut saja seperti vitamin C, vitamin B, vitamin K juga sejumlah elemen mineral seperti yodium, zink dan.

Perlu dipahami pula bahwa sejumlah komponen asam amino, vitamin C dan E juga bekerja dalam proses regenerasi sel yang menjadi tumpuan pembentukan sel baru untuk menggantikan sel lama yang rusak.

Bila di saat yang sama, tubuh mengalami keluhan kekurangan cairan yang disertai dengan kurangnya kemampuan tubuh untuk membentuk imunitas dan proses regenerasi sel, di saat itulah kemudian tubuh menjadi rentan infeksi, termasuk di antaranya sariawan dan radang tenggorokan.

Selain berkaitan dengan masalah elektrolit, masalah panas dalam juga berkaitan dengan keluhan pada sistem pencernaan dimana kadar asam lambung yang tinggi menimbulkan efek kering, panas dan rentannya permukaan dinding tenggorokan dan mulut untuk terluka dan meradang.

Keluhan panas dalam seperti sariawan dan radang tenggorokan juga bisa terjadi tatkala kadar asam lambung tinggi dan gas dari asam naik ke arah mulut. Gas asam ini menimbulkan reaksi negatif pada dinding mulut dan tenggorokan sehingga memicunya rentan mengalami iritasi.

Bila di saat yang sama, seseorang juga tidak cukup mendapatkan asupan vitamin C, B dan sejumlah asupan mineral terutama zink dan yodium, maka daya tahan tubuh mereka akan menurun. Permukaan dinding mulut dan tenggorokan yang sudah rentan mengalami iritasi akan dengan cepat berkembang menjadi infeksi karena pertahanan tubuh melawan serangan bakteri menurun.

Merujuk pada fakta tersebut, maka sebenarnya secara medis, maka keluhan panas dalam sebenarnya lebih mengarah pada keluhan acid reflux dan keluhan radang tenggorokan dan mulut. Sebagaimana dijelaskan dalam ulasan medis ALODOKTER.

Kenapa Muncul Sariawan dan Radang Tenggorokan?

Yang kemudian banyak menjadi pertanyaan adalah kenapa sejumlah orang kemudian mengeluhkan munculnya sariawan dan radang tenggorokan? Apa yang menyebabkan mereka yang mengalami panas dalam juga mudah mengalami sariawan dan radang tenggorokan?

Beberapa orang tidak menyadari bahwa tubuhnya sedang mengalami masalah dengan kadar hidrasi atau tengah mengalami keluhan acid reflux. Kadang mereka tanpa sengaja melukai permukaan dinding dalam mulut mereka seperti ketika terbentur sikat gigi atau alat makan. Hanya karena luka kecil di saat yang tidak tepat, iritasi ini akan berkembang menjadi sariawan.

Selain itu, sariawan dan radang tenggorokan juga bisa muncul karena seseorang mengonsumsi makanan yang memberi efek korotif. Seperti ketika Anda mengonsumsi makanan terlalu manis atau terlalu pedas.

Gula dan sejumlah jenis pemanis buatan sendiri adalah agen inflamasi yang dengan cepat justru memicu terjadinya infeksi. Sedang kapsaicin pada makanan pedas kadang menimbulkan reaksi iritasi pada beberapa orang. Sejumlah makanan dengan kadar alkohol tinggi, bergetah dan mengandung santan juga memiliki efek yang hampir serupa.

Itu sebabnya, ketika Anda merasa tubuh Anda mengalami masalah panas dalam seperti keluhan bibir yang pecah-pecah dengan mulut dan tenggorokan yang terasa lebih kering, segera hindari untuk mengonsumsi makanan yang memiliki rasa manis dan pedas berlebihan. Hindari pula minuman alkohol dan bergetah.

Apa yang Terkandung dalam Obat Panas Dalam?

Kebanyakan obat panas dalam yang dijual muncul dalam bentuk minuman larutan. Larutan untuk atasi panas dalam ini sendiri mengandung sejumlah komponen mineral yang bekerja membantu meningkatkan kadar elektrolit pada tubuh sekaligus sebagai astringent (pelega peradangan) dan anti inflamasi ringan.

Beberapa jenis mineral yang lazim digunakan adalah Gipsum fibrosum dan calcitium. Gipsum sendiri adalah salah satu formula mineral yang di dalamnya terlarut komponen kalsium. Setidaknya terdapat kandungan kalsium hingga kisaran 30% menurut sumber LIVESTRONG.COM.

Namun ketika kadarnya berlebihan, gipsum bisa membahayakan sistem pernafasan. Beruntungnya, Anda tidak akan kelebihan gipsum bahkan dengan mengonsumsi 6 botol larutan panas dalam dalam sehari.

Selain dengan komponen gipsum, beberapa jenis larutan menambahkan komponen vitamin C yang bekerja membantu menstimulasi daya tahan tubuh untuk meningkatkan perlawanan terhadap serangan bakteri dan virus.

Secara umum, obat panas dalam ini aman dalam kadar moderat. Hanya saja komponen pemanis buatan seperti aspartam dan gula kerap ditambahkan. Dan kedua komponen ini justru bekerja kontradiktif dengan mendorong memburuknya inflamasi.

Secara umum, panas dalam adalah sebagai gejala batuk pilek, gejala acid reflux dan gejala peradangan mulut dan tenggorokan. Secara medis, terapi untuk mengatasi masalah panas dalam akan dilakukan sesuai dengan penyebab gejala muncul.

Tetapi, pihak medis cenderung menyarankan pasien untuk mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah serta lebih banyak minum. Ini dengan asumsi keluhan nyeri mulut dan tenggorokan ringan macam ini cenderung disebabkan oleh aspek dehidrasi dan turunnya imunitas.

Pengobatan intensif hanya akan diberikan bilamana pasien tampak tidak menunjukan perkembangan pasca 5 hari dengan terapi sederhana dan obat panas dalam rumahan. Apa saja terapi rumahan yang bisa Anda berikan pada penderita panas dalam? Kami akan membahasnya di artikel selanjutnya. 

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}