Akupuntur: Alternatif Anestesi dari Negeri Tiongkok


By Fery Irawan

Jika negara-negara di wilayah barat menggunakan anestesi dari bahan-bahan kimia, lain cerita dengan salah satu negara di wilayah timur. Ya, Tiongkok kuno memiliki anestesi alternatif dengan menerapkan metode akupuntur yang dikenal dapat meredakan rasa nyeri. Bagaimana cara kerjanya?

Untuk melakukan metode pengobatan ini dibutuhkan beberapa jarum yang akan di tancapkan pada titik-titik tertentu tubuh pasien. Lalu jarum tersebut di putar atau dialiri listrik bertegangan rendah. Metode demikian sudah umum dalam menangani kasus pembedahan di Cina.

Pada pasien yang setuju menggunakan metode ini, mereka sepenuhnya sadar sewaktu di anestesi, karena anestesi tidak bersifat total hanya pada bagian tubuh tertentu. Namun, metode demikian bukanlah suatu hal yang tidak menimbulkan resiko.

Praktek alternatif anestesi ini dapat memberikan dampak yang cukup berbahaya seperti kecelakaan serius sewaktu menerapkan metode ini pada jantung maupun paru, beresiko menularkan hepatitis, infeksi lokal, juga komplikasi serius lainnya jika sang terapis lupa mensterilkan jarumnya.

Oleh karena itu, akupuntur hanya boleh dilakukan oleh ahli terapi yang sudah terlatih secara medis dan terampil dalam menangani kasus demikian.

    • Bagaimana terlahirnya metode akupuntur ini?

Metode ini sudah di praktekkan sejak tahun 1960 di Cina. Lalu pada tahun 1972 di Jepang, Masayoshi Hyodo menerapkan metode ini pada 30 kasus yang membutuhkan penggunaan alternatif tersebut. Ia pun dikenal sebagai salah satu orang yang berpengalaman dalam bidang akupuntur.

Untuk penggunaan aliran listrik bertegangan rendah muncul dalam surat kabar Jepang pada tahun 1971 dan dilaporkan bahwa metode ini berhasil diterapkan dalam kasus operasi usus buntu, pasien berada dalam keadaan sadar selama tindakan medis ini dilakukan.

        • Apakah manfaat yang diperoleh dari metode ini?

Dilihat dari segi teknis, metode ini cukup praktis dan mudah tanpa menggunakan peralatan yang rumit. Dari segi efek samping, hanya timbul jika dilakukan bukan oleh ahli yang benar-benar paham metode ini. Pengaruh anestesi juga hilang setelah proses medis ini berlangsung dan luka yang timbul seringkali lebih cepat sembuh.

Dibalik semua itu ada beberapa hal yang juga perlu di perhatikan, metode anestesi dengan akupuntur ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan reaksi anestesi yang dihasilkan melalui proses ini tidaklah sama untuk setiap orang. Di Cina, beberapa pakar anestesi melarang metode ini dalam pembedahan leher dan kepala.

Begitu pula dengan penanganan kasus bedah saraf dan bedah jantung. Mengingat kondisi seseorang masih berada dalam keadaan sadar sekalipun sedang menjalani proses akupuntur, seringkali istilah lain yang cocok adalah akupuntur analgesia.

            • Siapa saja yang boleh menerima metode perawatan akupuntur sebagai anestesi?

Hampir semua orang dapat melakukan perawatan medis tersebut termasuk anak-anak dan bayi prematur. Pada kasus bayi prematur rasa stres atau nyeri dapat di identifikasi melalui tes air liur (Saliva Cortisol).

Dan tahukah Anda pembedahan pertama apa yang dicoba untuk menguji kelayakan metode ini? Tidak lain ini adalah tonsillectomy atau operasi amandel.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}