Adakah Efek Samping Kedelai pada Vitalitas Pria?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juli 28, 2017


Kontroversi seputar kedelai memang tak ada habisnya. Perbedaan pendapat mengenai kedelai terus menerus bermunculan dan sedikit memberi efek dilema. Apakah kedelai baik untuk dikonsumsi atau justru ada bahaya kedelai yang perlu Anda waspadai?

Diakui bahwa kedelai memiliki manfaat kesehatan untuk tubuh. Komponen kalsiumnya cukup baik disertai kandungan protein dan senyawa saponin yang tinggi. Tidak dipungkiri bahwa ini membuatnya sangat cocok sebagai pilihan asupan bagi mereka yang memilih hidup sebagai vegetarian atau mereka yang tidak bisa mengonsumsi produk hewani, termasuk mereka yang alergi laktosa susu sapi.

Tetapi sejumlah informasi terkait efek samping kedelai juga bermunculan. Sejumlah riset juga menguatkan bagaimana kedelai tidak bisa sepenuhnya dikatakan aman untuk dikonsumsi. Dan beberapa fakta juga memperlihatkan bahwa ada komponen dalam kedelai yang perlu Anda batasi asupannya.

Salah satu pandangan mengenai bahaya kedelai adalah ketika produk nabati ini dikonsumsi oleh pria. Komponen nutrisi dalam kedelai ditengarai justru memberi efek melemahkan vitalitas dan kesuburan pria.

Bagaimana kebenaran mengenai informasi ini? Apakah benar pria sebaiknya menghindari asupan kedelai sama sekali? Apakah sebenarnya bahaya kedelai untuk kesehatan pria? Ataukah sebenarnya kedelai justru memberi beberapa manfaat bagi pria?

Mengapa Ada Efek Samping Kedelai untuk Pria?

Alasan utama kenapa dianggap ada efek samping kedelai bagi kesehatan pria adalah karena kedelai mengandung komponen isoflavon. Bisa dikatakan kandungan isoflavon dalam kedelai relatif tinggi sehingga perlu menjadi perhatian.

Masalahnya, isoflavon adalah sejenis senyawa nabati yang memiliki karakter serupa dengan estrogen. Senyawa ini bisa menjadi mimik estrogen atau pengganti estrogen dalam tubuh.

Dan karenanya mengonsumsi produk makanan berbahan kedelai dalam jumlah besar bisa menyebabkan kadar estrogen dalam tubuh meningkat.

Dan ini menjadi masalah bagi pria, karena pria pada dasarnya tidak mentoleransi peningkatan estrogen berlebihan dalam tubuh mereka. Ketidak seimbangan rasio hormonal ini akan memicu gangguan pada fungsi vitalitas, kesuburan dan seksual.

Seburuk Apa Efek Samping Kedelai pada Pria?

Riset pada Harvard University mengenai reproduksi manusia menemukan fakta bahwa diet yang terlalu kaya akan kedelai menunjukan efek negatif pada kesehatan dan kesuburan pria. Kedelai menyebabkan kualitas seksual dan fungsi kesuburan terganggu, termasuk menurunkan kualitas sperma pria.

Riset lain terkait pengaruh kedelai pada vitalitas pria juga ditunjukan oleh International Journal of Andrology tahun 2010. Riset ini membuktikan adanya pengaruh buruk diet pada kedelai ada fungsi ereksi dan kesehatan penis. Juga pada kualitas dan kekentalan semen yang dihasilkan oleh prostat.

Penelitian lain masih banyak berbicara soal bagaimana pengaruh buruk mengenai kedelai pada pria. Riset yang diungkap International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences tahun 2014 juga membuka fakta bahwa konsumsi makanan padat kedelai pada pria menurunkan kadar testosteron pada pria.

Ini memberi efek buruk pada pria normal ditandai dengan menurunnya kualitas sperma dan pengecilan ukuran testis. Tetapi pada kondisi hipertestosteron, justru kedelai membantu mengendalikan rasio keseimbangan hormonal pada pria.

Dan di sanalah sebenarnya kunci dari apakah kedelai berbahaya bagi pria. Letak masalahnya adalah beberapa kasus dan riset menggunakan porsi kedelai yang cukup besar hingga menyebabkan kenaikan estrogen yang signifikan.

Di sisi lain, beberapa kasus hipertestosteron justru mengalami manfaat dari konsumsi kedelai dalam jumlah besar. Karena ini mengendalikan kenaikan testosteron berlebihan yang mereka alami.

Amankah Kedelai Dikonsumsi oleh Pria?

Sebenarnya menurut sumber American Cancer Society tahun 2011 isoflavon tidak bisa sepenuhnya disamakan dengan karakter estrogen alami pada tubuh manusia. Ini hanya bentuk mimik estrogen yang lemah. Bahkan dikatakan hanya memiliki 1/1000 sampai 1/500 kekuatan dari estrogen asli.

Dalam Environmental Health Perspective yang mengulas mengenai The Science of Soy tahun 2006 mengatakan bahwa tubuh bisa mendapatkan manfaat terbaik isoflavon dalam kadar 40 – 80 mg isoflavon. Sedang dalam 25 gram kedelai mentah tersimpan 2,5 mg isoflavon. 25 gram adalah syarat kebutuhan kedelai tubuh setiap harinya.

Jadi sebenarnya pada batas normal asupan kedelai, mengonsumsi kedelai seharusnya tidak berbahaya bagi tubuh, termasuk apabila kedelai dikonsumsi oleh pria.

Pada dasarnya, kedelai dengan komponen isoflavon di dalamnya memberi manfaat membantu perbaikan sistem sirkulasi darah, menjaga kadar HDL kolesterol tetap tinggi dan memberi manfaat dalam merawat kesehatan jantung.

Ini jelas memberi manfaat bagi kesehatan, termasuk bagi pria. Apalagi mengingat kedelai mengandung asam emak sehat termasuk ALA dan LA yang baik untuk sejumlah fungsi saraf dan otak. Juga memiliki komponen protein dengan kadar indeks glikemik yang rendah sehingga juga baik dikonsumsi bagi mereka dengan masalah diabetes.

Mimik estrogen dalam kedelai sendiri bukan tidak bermanfaat bagi pria. Karena sebenarnya  untuk menjaga kondisi normal pria tetap membutuhkan estrogen dalam rasio terbatas. Dan karenanya mengasup kedelai secara terbatas justru membantu menjaga keseimbangan rasio tersebut.

Bila rasio normal antara testosteron dan estrogen tidak tercapai dan testosteron tumbuh berlebihan, kadang akan terjadi efek kontradiktif yang berpengaruh buruk pada pria. Ini karena tubuh membentuk enzim aromatase yang menyebabkan sintesis hormon testosteron menjadi estrogen.

Kadang produksi enzim aromatase berjalan berlebihan hingga pembentukan estrogen juga tidak terkendali. Kadang inilah yang menyebabkan kemudian beberapa pria yang terlalu giat dengan pembentukan tubuh dan mengonsumsi terapi testosteron justru mengalami masalah kesuburan.

Maka seharusnya dalam skala terbatas, pria tetap perlu memiliki kadar estrogen dalam tubuh mereka. Justru bila rasio normal antara testosteron dan estrogen tercapai tidak akan ada stimulasi yang mendorong produksi enzim aromatase.

Jadi sebenarnya, yang patut menjadi perhatian hanyalah sebanyak apa Anda boleh mengonsumsi kedelai. Bahkan wanita juga tidak disarankan mengonsumsi kedelai berlebihan karena bisa menyebabkan hiperestrogen. Dan hiperestrogen adalah kondisi yang dapat memicu masalah kanker payudara dan endometriosis.

Pastikan Anda mengonsumsi kedelai dalam kadar yang wajar dan moderat untuk memastikan Anda mendapatkan manfaat kesehatan darinya tanpa khawatir akan efek samping kedelai.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}