Tidur: Solusi Praktis Bagi Penderita Bruksisme!


By Fery Irawan

Pernahkah Anda melihat seseorang yang tidur sambil menggertakkan gigi tanpa ia sadari? Kondisi ini disebut juga bruksisme, apa penyebabnya? Apa akibat yang ditimbulkan dari gangguan ini? Bagaimana Anda dapat mengantisipasi bila hal semacam ini timbul?

Gejala, Penyebab, dan Akibat Bruksisme

Sampai saat ini masih belum diketahui apakah penyebabnya karena kondisi fisik atau psikologi seseorang, namun tak menutup kemungkinan jika kedua hal ini turut memicu terjadinya bruksisme. Hal ini bisa saja menimpa orang yang mudah cemas, stres, tegang, marah, tertekan, frustasi, agresif, kompetitif, ataupun hiperaktif—khususnya pada anak-anak dan hilang dengan sendirinya saat menginjak usia remaja.

Hal ini bisa juga terjadi karena komplikasi penyakit Hutington maupun Parkinson, atau karena menahan sakit pada telinga dan gigi. Walau tergolong jenis penyakit ringan, gangguan ini tak dapat dianggap remeh. Mengapa? Karena dapat menimbulkan gangguan pada rahang, sakit kepala, kerusakan gigi, dan problem kesehatan lainnya.

Beberapa orang yang dewasa juga dapat mengalaminya jika ia menyalahgunakan tembakau, minuman beralkohol atau kafein, bahkan konsumsi obat-obatan terlarang. Pada kasus bruksisme yang parah, seseorang dapat mengalami nyeri wajah dan gangguan yang dikenal dengan istilah temporomandibular sendi yang berada di depan telinga—dapat Anda rasakan dengan gerakan membuka ataupun menutup mulut.

Pemeriksaan, Pencegahan, dan Pengobatan Bruksisme

Untuk dapat mengatasinya dibutuhkan pemeriksaan gigi secara rutin, khususnya yang berkaitan dengan fraktur gigi dan sensitivitas gigi. Pada tingkatan yang lebih parah, dokter biasanya memeriksa jika terdapat nyeri pada otot rahang dan kondisi gigi yang patah, hilang, atau memiliki bentuk yang tidak sesuai. Untuk memeriksa bagian dalam rahang biasanya digunakan bantuan sinar X.

Jika dokter mencurigai adanya gangguan psikologis maupun gangguan tidur, mereka akan menganjurkan Anda untuk menemui terapis atau spesialis tidur. Prosedur tambahan seperti pengukuran intensitas terhadap kontraksi rahang otot juga dilakukan dengan pantauan video.

Bila Anda memilih untuk melakukan terapi, beberapa hal berikut ini dapat membantu; Pertama mengontrol tingkat stres yang Anda miliki dengan cara berolahraga, meditasi, relaksasi, membaca buku yang disukai, dan menceritakan masalah Anda pada orang lain. Kedua gunakanlah pelindung ataupun penyangga gigi sehingga kerusakan dapat dicegah. Ketiga konsentrasilah untuk meletakkan rahang gigi pada posisi yang tepat

Ingatlah bahwa bruksisme tidak dapat diatasi dengan obat-obatan, sampai saat ini pengobatan demikian dirasa kurang efektif, karena hanya meringankan gejala yang timbul. Walaupun beberapa obat anti depresan atau obat yang dapat menenangkan saraf sering diberikan berdasarkan petunjuk dokter, efek samping dari obat-obat tersebut masih tidak dapat dihindari.

Maka tak heran jika kebanyakan pakar menganjurkan Anda untuk memperbaiki pola hidup sebagai cara terbaik dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan psikologi (kondisi mental maupun emosi).

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}