Saat Susu Menyebabkan Pengeroposan Tulang!

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 


Pengeroposan tulang disebut juga osteoporosis ini biasanya menimpa lansia yang sudah melewati menopause pada wanita ataupun pria yang berusia lebih dari 50 tahun, penyakit ini memengaruhi kepadatan tulang penderitanya. Seseorang yang mengalami pengeroposan tulang, sangat riskan mengalami patah tulang jika mendapat tekanan ataupun mengalami cedera. Area yang rawan terhadap osteoporosis adalah, pergelangan tangan, tulang belakang, dan pinggul. Hal ini ditandai dengan nyeri punggung dan postur tubuh yang terlihat bungkuk, pendek, dan rapuh.

Pertumbuhan tulang sebenarnya mencapai usia maksimal di tahun ke 20, maka dari itu sebelum usia ini banyak orang tua yang berupaya mempertahankan gizi dan nutrisi bagi pertumbuhan tulang mereka, guna mencegah terjadinya osteoporosis dimasa mendatang. Namun banyak orang memiliki pemikiran yang keliru dengan minum susu walaupun usia mereka telah melewati batas tersebut. Apakah ini memang kebiasaan yang baik atau buruk?

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Memang kalsium adalah unsur yang dibutuhkan dalam pembentukkan tulang dan kepadatan tulang, tapi ini hanya berlangsung maksimal hingga usia 20 tahun. Seraya waktu berlalu dan Anda menjadi tua, jumlah kalsium dalam tulang akan semakin menurun. Minum susu hanya menyebabkan terjadinya pengeroposan tulang. Bagaimana mungkin? Ketahuilah kadar kalsium dalam darah memiliki standar yaitu 9-10 mg, pada saat Anda minum susu – jumlah kalsium dalam darah akan meningkat dengan tiba-tiba. Hal ini bukanlah pertanda baik, mengingat kalsium tidak segera diserap tulang. Secara otomatis tubuh berupaya menormalkan kalsium dalam darah kebatas normal.

Hal ini dilakukan dengan membuang kalsium yang berada di ginjal melalui urin. Ya, upaya meningkatkan kalsium dengan cara instan justru mengurangi kalsium yang ada dalam tubuh. Misalnya saja di beberapa negara penghasil susu, seperti; Amerika, Denmark, Finlandia, dan Swedia. Penduduk di keempat negara ini tentu rajin mengonsumsi susu, namun kenyataannya masih ada yang mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis. Lalu, bagaimana caranya agar Anda mendapat asupan kalsium yang cukup, sehingga dapat mencegah terjadinya osteoporosis?

Walaupun tampaknya ikan kecil ataupun rumput laut memiliki kadar kalsium yang sangat sedikit, justru inilah jenis makanan yang tidak akan terbuang begitu saja. Jumlah kalsium yang sedikit justru dapat disimpan dalam tubuh. Ajaib bukan? Itulah rahasia yang menakjubkan dari tubuh Anda. Anda juga dapat memperoleh asupan kalsium dari udang kecil. Mengonsumsi jenis makanan ini serupa dengan prinsip menabung yang mengatakan, ‘sedikit demi sedikit; lama-lama menjadi bukit’. Maka dari itu, sedikit sekali ditemukannya kasus osteoporosis di Jepang, saat kebanyakan penduduknya lebih banyak mengonsumsi ikan dari pada minum susu, atau makan produk olahan susu. Setelah mengetahui fakta ini, apa yang Anda lakukan? Manakah yang akan menjadi pilihan Anda, ikan atau susu?

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}