Ringworm: Penyakit Kulit Menular Pada Anak-Anak


By Cindy Wijaya

Sekilas ketika kita mendengar sebutan ringworm, maka pikiran kita akan mengarah pada masalah cacingan, mengingat worm diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai cacing.

Tetapi keluhan penyakit ringworm sendiri adalah sebuah penyakit kulit yang berbentuk lingkaran merah di permukaan kulit yang menimbulkan rasa gatal dan sedikit panas. Dan satu catatan pentingnya, penyakit ini sama sekali tidak berkaitan dengan cacing dan parasit sejenis.

Apa sebenarnya penyakit ringworm ini? apa penyebabnya dan bagaimana penyakit ini menyerang? Sejumlah pertanyaan seputar penyakit yang masih banyak belum dikenali orang ini akan kami coba kupas di sini.

Apa Itu Ringworm?

Tak sulit mengenali keluhan ringworm, karena bentuk inflamasi yang terbentuk cukup khas. Memiliki pola lingkaran pada permukaan kulit yang relatif simetris. Berwarna merah dengan permukaan yang berbintik dan kadang tampak seperti bersisik tipis.

Bila Anda perhatikan lingkaran merah yang terbentuk seolah berlapis, dengan pusat lingkaran di sisi dalam cenderung akan tampak lebih tebal dari sisi luarnya. Permukaan kulit juga kadang tampak sedikit membengkak. Pada prosesnya lapisan terluar akan bertambah seiring dengan melebarnya ukuran luka.

Berdasar catatan MedicineNet.com, ringworm merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Jenis fungi atau jamur yang memicu ringworm adalah jenis dermatophytes sehingga secara medis, keluhan ringworm disebut pula dengan penyakit dermatophytosis.

Beberapa macam jamur yang masuk golongan dermatophytes antara lain Trichophyton rubrum, Trichophyton tonsurans, Trichophyton interdigitale, and/or Trichophyton mentagrophytes, Microsporum canis, dan Epidermophyton floccosum.

Penyakit yang juga kerap disebut dengan penyakit tinea ini sebenarnya juga lazim disebut dalam bahasa lokal dengan istilah kurap. Hanya saja belakangan sebutan kurap sengaja jarang lagi digunakan karena kerap dianggap memberi efek konotasi negatif.

Bagaimana Bisa Terserang Ringworm?

Penyakit ringworm ini termasuk penyakit kulit menular. Mereka dengan kulit yang terinfeksi jamur penyebab ringworm ini dapat dengan mudah menularkan keluhan ini pada mereka yang berinteraksi langsung dengan mereka. Terutama bila telah terjadi kontak fisik dengan area luka berada.

Yang menarik, penularan ringworm juga bisa terjadi antara binatang dan manusia. Sejumlah hewan seperti kucing, anjing, burung, kelinci dan beberapa jenis hewan lain bisa mengalami masalah ringworm. Dan karenanya juga rentan untuk menularkannya pada manusia.

Beberapa kasus penularan bisa terjadi karena sentuhan antara mereka yang sehat dengan bagian luka ringworm terbentuk. Sentuhan ini membuat sejumlah elemen jamur akan tersisa pada tubuh mereka yang sehat dan memicu tertularnya penyakit.

Kadang jamur ringworm juga bisa muncul pada area pemandian umum, kolam renang, arena olahraga umum dan lain sebagainya. Selain itu, sejumlah kasus ringworm juga bisa terjadi karena inkubasi jamur dari tanah. Biasanya terjadi ketika seseorang menyentuh tanah yang sudah terkontaminasi jamur penyebab ringworm.

Pada dasarnya, jamur penyebab ringworm membutuhkan udara yang lembab dan kulit yang cenderung basah seperti berkeringat banyak untuk bisa menginfeksi kulit. Itu sebabnya banyak olahragawan jug lebih rentan mengalami ringworm.

Daya tahan tubuh juga berperan besar untuk mencegah infeksi jamur ini terjadi. Pada mereka dengan daya tahan tubuh lebih baik, akan lebih efektif untuk melawan serangan jamur sebelum menginfeksi permukaan kulit.

Secara umum prosentasi ringworm lebih sering terjadi pada anak-anak. Ini karena kebanyakan anak memiliki daya tahan yang tidak sebaik kalangan dewasa. Kulit mereka yang lebih sensitif dan tipis lebih mudah terinfeksi jamur dari kulit orang dewasa yang lebih tebal.

Selain itu, ini juga karena aspek kebiasaan seperti anak-anak yang gemar bermain tanah dan air kotor, sangat gemar berenang dan terbiasa berinteraksi bebas dengan rekan seumurannya baik di sekolah atau dalam keseharian. 

Apa Saja Jenis Ringworm?

Ringworm bisa menyerang banyak bagian dari tubuh. Mulai dari kulit kepala hingga pada area kaki. Dan sesuai dengan letak serta bentuk ringworm yang terbentuk, berikut adalah jenis-jenis dari penyakit ringworm.

  • Tinea corporis

    Jenis ringworm satu ini termasuk yang sering menyerang anak-anak dan biasanya terjadi akibat kebiasaan mereka bermain kotor dan berinteraksi dengan hewan-hewan yang tidak terpelihara dengan baik.

    Bentuknya sangat khas dan klasik sebagaimana ringworm di kenal, seperti melingkar simetris dengan lapisan-lapisan merah yang seolah tumbuh meluas. Berbintik kecil dan bersisik halus dan sedikit timbul. Biasanya tumbuh di area terbuka.

  • Tinea cruris

    Jenis ringworm yang satu ini timbul di area yang lebih privat. Penyakit kulit ini cenderung muncul di area lipatan yang tersembunyi dan jarang terpapar sinar matahari dan cenderung lebih lembab dari area lain.

    Biasanya muncul di area pangkal paha hingga area dekat pantat dan selangkangan. Berbentuk awal sebagaimana kebanyakan ringworm, tetapi bila tidak ditangani segera bisa meluas dengan tepi merah merona. Kadang beberapa kasus yang jarang  menunjukan adanya keluhan semacam ini juga muncul di area ketiak.

  • Tinea barbae

    Tinea barbae lebih diketahui sebagai ringworm wajah. Biasanya muncul pada area dagu hingga leher atas dari  pria yang berjanggut dan menyebabkan munculnya lingkaran merah membengkak dengan permukaan berbintik dan bersisik.

    Biasanya disertai dengan rontoknya rambut pada area janggut.  Kebanyakan kasus ringworm macam ini terjadi karena penularan dari  penggunaan pisau cukur bersama.

  • Tinea faciale

    Sebutan tinea faciale tentu dengan mudah membuat Anda menyimpulkan penyakit kulit ini terjadi pada wajah. Ringworm pada wajah ini menyebar lebih luas dari sekedar tinea barbare karena pembentukan ringworm bisa terjadi hingga sekitar pipi, dahi hingga pelipis dan bibir.

    Menyesuaikan dengan bentuk wajah yang berkontur, kadang ringworm pada jenis ini tidak muncul melingkar simetris. Anda bisa menandai keluhan yang muncul adalah ringworm dari tepian merah berlapis yang muncul.

  • Tinea capitis

    Adalah jenis tinea atau ringworm yang terjadi pada kulit kepala. Sekilas akan mirip dengan ketombe, sampai kemudian tampak kulit memerah dan sedikit timbul. Permukaan kasar dengan beberapa sisik kulit mengelupas.

    Ciri khas yang membedakan jenis ringworm kulit kepala ini dengan ketombe adalah rontoknya rambut tepat di area infeksi. Kadang kerontokan bisa menyebabkan area infeksi sepenuhnya botak.

  • Tinea manus

    Jenis ringworm ini dikenal pula dengan sebutan ringworm jari. Memiliki bentuk khas karena muncul dalam lingkaran lebih kecil pada buku-buku jari dan biasanya berpusat pada tepi kuku. Dalam sejumlah kasus ringworm juga bisa terjadi di sela-sela jari tangan.

    Kemunculan ringworm jenis ini akan menyebabkan penebalan membulat kecil pada permukaan kulit pada area tepi kuku yang lazim disebut dengan istilah hiperkeratosis.

  • Tinea unguium

    Hampir serupa dengan jenis tinea pada jari, hanya saja serangan penyakit kulit yang muncul bukan terpusat di sekitar kuku tetapi justru pada area kulit di bawah kuku. Infeksi ini kerap muncul pada petani yang sangat kerap berinteraksi dengan tanah.

    Mereka dengan keluhan ini tidak akan melihat adanya ringworm atau lingkaran kecil pada permukaan kulit. Sampai kuku akan tampak naik serta menjadi kaku dan lebih keras. Area bawah kuku akan terasa gatal dan perih dan pada akhirnya kuku akan tampak menguning dan berkerut.

  • Tinea pedis

    Sementara tinea manus terjadi pada area jari tangan, tinea pedis akan terjadi pada area jari kaki. Biasanya ditandai dengan lingkaran berlapis merah atau luka inflamasi lembab dengan tepian merah yang sangat gatal dan perih.

    Kadang muncul pada sela-sela jari, atau malah pada buku-buku jari sisi dalam. Beberapa keluhan lain yang masih dianggap tinea pedis adalah pembentukan ringworm pada area tumit. Biasanya pasca keluhan ini muncul akan terbentuk lapisan tebal di permukaan kulit seperti kapalan kekuningan yang gatal dan perih.

Sejumlah orang memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi penyakit ringworm ini. Ini karena mereka memiliki aktivitas dengan interaksi lebih tinggi terhadap sumber-sumber penularan. Siapa saja orang-orang tersebut? Mereka adalah anak-anak, olahragawan, yang berhijab, penyuka hewan, petani, dan perenang.

Anda ingin tahu lebih jauh mengenai bagaimana cara mengatasi baik secara medis maupun secara tadisional ala rumahan? Atau ingin tahu lebih jauh soal bagaimana cara efektif mencegah keluarga Anda terserang penyakit ringworm ini? Nantikan ulasan lebih jauh mengenai penyakit ringworm ini di artikel berikutnya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}