• Home
  • Blog
  • Melanoma
  • Kanker Melanoma: Kenali Tanda-Tandanya di Kulit Sebelum Terlambat!

Kanker Melanoma: Kenali Tanda-Tandanya di Kulit Sebelum Terlambat!


By Cindy Wijaya

Kanker melanoma merupakan salah satu jenis penyakit kanker kulit. Meski rata-rata hanya 10% dari seluruh kasus kanker kulit, kanker ini sangat mematikan. Apalagi, gejala awalnya cukup sulit terdeteksi; hanya berawal dari tahi lalat yang acap kali diabaikan.

Meski mematikan, sebenarnya prognosis dari kanker melanoma tidak terlalu buruk. Malah pada stadium awal kanker ini, persentase kemungkinan bertahan hidup hingga 5 tahun ke depan dari kanker ini mencapai kisaran 90%.

Apabila melanoma berhasil dideteksi dan ditangani sejak stadium awal, kanker ini hampir selalu dapat disembuhkan. Tetapi jika terlambat ditangani, kanker dapat berkembang dan menyebar ke bagian tubuh lain, sehingga menjadi sulit diobati dan bisa berakibat fatal.

Apa Itu Kanker Melanoma?

Kanker melanoma adalah kanker yang berkembang pada sel-sel melanosit. Ini adalah sel penghasil pigmen yang berada pada kulit. Sel melanosit menghasilkan pigmen melanin, yang berfungsi menyerap efek radiasi dari sinar utra violet dan mencegah kerusakan pada kulit akibat paparan sinar matahari.

Melanin bertanggung jawab menentukan warna kulit seseorang. Mereka yang berwarna kulit gelap sejatinya memiliki sel melanosit yang lebih aktif dalam memproduksi melanin. Dan mereka yang berkulit cerah memiliki kadar melanin lebih rendah pada kulit mereka.

Mereka yang memiliki kadar melanin lebih rendah inilah yang rentan mengidap kanker melanoma. Karena ini artinya sel kulit lebih rentan mengalami kerusakan. Termasuk menyebabkan sel melanosit berperilaku menyimpang dengan memproduksi melanin secara berlebihan dan tidak terkontrol.

Itulah sebabnya pada kondisi awal melanoma lazim ditandai dengan munculnya tahi lalat. Tentu saja tahi lalat melanoma berbeda dengan tahi lalat yang normal. Dalam kasus yang relatif jarang, tahi lalat kanker kulit ini juga dapat muncul pada mata dan organ lain.

Apa yang Menyebabkan Melanoma?

Terbentuknya kanker kulit pada umumnya dikaitkan dengan efek toksin (zat racun), polutan (bahan penyebab polusi), dan paparan sinar matahari berlebihan. Efek dari paparan toksin atau sinar UV dari cahaya matahari yang berlebihan diasumsikan sebagai penyebab kanker kulit yang paling utama.

Ketika kulit terus-menerus terpapar toksin atau sinar UV, perilaku regenerasi sel kulit yang tadinya normal berubah menjadi tidak normal (abnormal). Sel kulit juga bekerja dengan cara yang tidak semestinya. Inilah penyebab kanker kulit melanoma.

Perilaku abnormal itu memicu sel-sel melakukan pembelahan diri berlebihan, sementara sel-sel lama tidak kunjung mati. Akibatnya sel-sel bertumpuk, membentuk benjolan kecil. Pada kanker melanoma, sel yang bertumpuk ini merupakan sel melanosit aktif yang seluruhnya dapat menghasilkan melanin.

Inilah penyebab kanker kulit melanoma membentuk tahi lalat yang khas; dengan bentuknya yang tidak teratur dan berwarna gelap gradasi. Bahkan secara kasatmata pun, bentuk dan warna dari tahi lalat kanker kulit tampak berbeda dari tahi lalat biasa.

Ilustrasi Sel Kanker Melanoma
Ilustrasi Sel Kanker Melanoma (Photo by ALIOUI Mohammed Elamine from Getty Images via Canva)

Melanoma dapat berkembang di seluruh tubuh. Beberapa pria mengalami melanoma pada punggung. Sedangkan wanita lebih mudah terkena melanoma di tangan dan jari. Selain itu, kanker melanoma juga dapat tumbuh pada organ lain seperti organ dalam, mata, lidah, dan organ kelamin.

Melanoma bisa terbentuk pada organ di luar kulit karena sel melanosit juga terdapat di seluruh tubuh, termasuk di organ dalam, meski dalam jumlah kecil. Tersebarnya sel melanosit pada seluruh tubuh inilah yang membuat melanoma dapat berkembang langsung di organ dalam, tanpa harus diawali oleh kanker di kulit.

Faktor Lain yang Meningkatkan Risiko Melanoma

Selain faktor toksin dan sinar UV sebagai penyebab kanker melanoma, sejumlah faktor berikut juga turut meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap kanker ini.

  • Memiliki banyak tahi lalat atau bintik-bintik pada kulit.
  • Memiliki kulit yang cenderung pucat dan sulit menjadi gelap.
  • Pernah mengalami luka bakar, termasuk karena efek radiasi atau paparan sinar matahari.
  • Memiliki mata biru dan berambut pirang atau merah alami.
  • Menginjak usia di atas 60 tahun.
  • Memiliki riwayat keluarga penderita kanker kulit, terutama kanker melanoma.
  • Mengalami masalah kekebalan tubuh, seperti infeksi HIV dan lupus.
  • Mengonsumsi obat yang menurunkan daya tahan tubuh.
  • Pernah melakukan tanning untuk menggelapkan warna kulit.
  • Menggunakan krim pemutih dengan cara tidak sehat.

Seperti Apa Ciri-Ciri Kanker Melanoma?

Pada dasarnya, Anda disarankan untuk periksa ke dokter kulit ketika permukaan kulit tampak mengalami perubahan, baik itu pada tekstur, warna, atau tampilan. Meski tidak semua perubahan ini merujuk pada kanker kulit, tetapi akan lebih baik untuk wawas diri. Sebab jika melanoma terdeteksi sejak awal, potensi kesembuhannya lebih besar.

Lalu perubahan kulit seperti apa yang sebaiknya dicurigai sebagai gejala kanker melanoma? Beberapa tanda berikut dapat menjadi petunjuk untuk Anda.

Munculnya Bercak Noda atau Tahi Lalat Baru

Penyebab kanker melanoma adalah pertumbuhan abnormal dari sel kulit penghasil pigmen kulit. Jadi gejala yang paling umum terjadi adalah terbentuknya bercak atau tahi lalat yang abnormal. Itu sebabnya perlu mewaspadai perubahan warna atau terbentuknya tanda hitam baru pada kulit.

Yang kadang menyulitkan, beberapa tanda atau tahi lalat kanker terbentuk pada tahi lalat lama yang mungkin sudah Anda miliki sejak kecil. Karena terbentuk pada area tahi lalat lama, jadi sulit mengenali ketidak normalan yang terjadi.

Tetapi waspadalah bila tahi lalat lama Anda tampak berkembang lebih besar, menjadi lebih benjol. Anda patut waspada. Perhatikan juga bila tahi lalat atau tanda hitam pada kulit terasa perih, gatal, lembut, membengkak, benjol tidak merata, atau berair.

Perubahan Tekstur

Perubahan pada tekstur permukaan kulit juga bisa menjadi gejala awal dari kanker kulit, termasuk melanoma. Meski pada kasus melanoma tanda utamanya tetaplah pigmentasi abnormal pada permukaan kulit. Perubahan tekstur yang tidak lazim perlu dicurigai sebagai gejala melanoma.

Perubahan tekstur tersebut misalnya permukaan kulit menjadi lebih bersisik, bergelombang, lebih lembut, tampak pucat, terasa lebih licin sampai berkilau, terasa lembut seperti beludru, dan perubahan tekstur lainnya.

Pembengkakan

Adakalanya melanoma ditandai dengan noda pigmen yang disertai pembengkakan berwarna kemerahan. Biasanya pembengkakan terlihat seperti peradangan ringan. Besar kemungkinan gejala semacam ini menandakan kondisi kanker sudah berkembang lebih serius. Tidak jarang pembengkakan juga mengeluarkan cairan, semacam cairan lilin hingga cairan menyerupai darah.

Tahi Lalat Abnormal
Tahi Lalat yang Mencurigakan (Photo by 4FR from Getty Images Signature via Canva)

Cara Mudah Mengenali Tahi Lalat Melanoma

Secara sederhana, dunia medis mengenalkan kita dengan trik ABCDE untuk mendeteksi dini keberadaan kanker kulit, termasuk melanoma. Dan adapun trik ABCDE tersebut adalah:

  • A – Asymmetric (Asimetris)

    Tahi lalat normal bentuknya cenderung simetris, artinya sama bentuknya pada kedua sisinya. Tetapi pada tahi lalat melanoma, bentuknya tidak simetris atau tidak sama pada kedua sisinya.

  • B – Border (Tepian)

    Tepian dari tahi lalat normal biasanya mulus dan rata. Tetapi pada tahi lalat kanker melanoma stadium awal, tepiannya cenderung tidak rata. Tepiannnya juga mungkin bergerigi atau berlekuk.

  • C – Color (Warna)

    Tahi lalat normal umumnya hanya punya satu warna, biasanya cokelat. Tetapi pada tahi lalat melanoma, kemungkinan ada beberapa warna sekaligus. Pada satu tahi lalat dapat muncul beberapa gradasi warna cokelat, sawo matang, atau hitam. Tahi lalat melanoma juga bisa menjadi merah, putih, atau biru.

  • D – Diameter (Diameter)

    Tahi lalat normal biasanya punya diameter yang lebih kecil daripada tahi lalat melanoma. Melanoma sering kali diameternya lebih besar daripada diameter penghapus di ujung pensil (sekitar 6 mm). Tapi kadang diameter tahi lalat melanoma juga bisa lebih kecil daripada itu.

  • E – Evolving (Berkembang)

    Pada umumnya tahi lalat normal akan tetap terlihat sama meski sudah bertahun-tahun. Tetapi waspadalah jika sebuah tahi lalat mulai berkembang atau berubah dalam cara apapun. Periksakan ke dokter jika terlihat ada perubahan pada suatu tahi lalat. Waspadalah terhadap perubahan apapun pada ukuran, bentuk, warna, permukaan, atau gejala lain seperti keluarnya darah, terasa gatal, atau pengerasan kulit.

Apa Saja Jenis-Jenis Melanoma?

Menurut ulasan dalam The Ulster Medical Journal tahun 2014 tentang Malignant Melanoma: Pictorial Review, melanoma juga dapat dikenali dengan melihat pada jenis melanomanya. Setidaknya terdapat 4 jenis kanker melanoma dan masing-masing menunjukkan gejala atau ciri-ciri berbeda. Apa saja jenis-jenis melanoma tersebut?

Superficial Spreading Melanoma

Ini merupakan jenis melanoma yang paling sering terjadi. Biasanya muncul pada area kulit terbuka seperti pada kaki, tangan, lengan, dada, dan punggung. Gejala utama yang paling mudah dikenali adalah bentuk tahi lalat kanker yang khas.

Bentuknya seperti noda hitam menyebar, rona hitam yang tidak merata, dan tidak simetris. Tahi lalat itu juga memiliki tepian yang tidak beraturan dan kadang tampak membentuk rona di tepian.

Nodular Melanoma

Ini merupakan jenis melanoma kedua yang paling sering diderita dan termasuk jenis melanoma yang paling membahayakan. Dapat menyebar dengan cepat dan memengaruhi sel-sel melanosit pada organ dalam tubuh.

Efek peradangan (inflamasi) yang dihasilkan juga dapat lebih serius. Akibatnya noda pada kulit yang dihasilkan oleh nodular melanoma akan tampak lebih merah dan lebih meradang. Kadang disertai pembengkakan dan lesi atau luka.

Lentigo Maligna Melanoma

Lentigo pada dasarnya merupakan jenis melanoma yang paling sering terjadi pada pekerja lapangan, seperti nelayan dan petani. Lentigo merupakan jenis kanker kulit yang terutama disebabkan oleh efek radiasi sinar UVA dan UVB berlebihan.

Kadang masyarakat awam menganggapnya sebagai kerusakan kulit akibat efek penuaan. Karena bentuknya lebih seperti noda kehitaman atau kelabu coklat yang biasa, tidak timbul, tidak bertekstur yang cukup menonjol, dan tidak memiliki lesi (luka) sama sekali. Sering kali muncul pada wajah atau area tangan yang terbuka.

Jenis ini dianggap tidak terlalu berbahaya dan rendah risiko, tetapi mengabaikannya juga bisa berakibat fatal. Karena noda kanker bisa menyebar, tumbuh semakin dalam, dan akhirnya menimbulkan peradangan. Penyebarannya juga dapat dengan cepat memengaruhi organ lain di sekitarnya.

Acral Lentiginous Melanoma

Jenis melanoma yang paling jarang ditemukan. Biasanya jenis melanoma ini terbentuk pada permukaan telapak tangan dan telapak kaki. Dan kerap muncul pada mereka yang memiliki warna kulit gelap.

Pada awalnya noda kanker tidak akan tampak serius bahkan sekilas hanya tampak seperti noda kulit biasa yang punya tekstur sedikit mengeras. Tetapi lama-lama akan muncul lesi (luka) yang nyeri pada permukaan noda itu.

Apa Pengobatan Medis untuk Kanker Melanoma?

Merujuk pada ulasan mengenai Melanoma Treatment menurut National Cancer Institute tahun 2019, dijelaskan setidaknya ada sejumlah pengobatan medis yang direkomendasikan oleh dokter untuk menangani kanker kulit melanoma.

Kemoterapi dan Radioterapi

Kemoterapi dan radioterapi (terapi radiasi) dapat diberikan secara terpisah maupun bersamaan. Kemoterapi berpusat pada pemberian obat-obatan khusus yang sifatnya melemahkan, merusak, dan mendorong sel kanker untuk mati.

Sedangkan terapi radiasi diberikan dengan memberikan paparan radiasi khusus pada sel kanker untuk mematikannya dengan efektif. Pada kasus kanker kulit, selama stadiumnya masih rendah, efek samping radiasi dapat dikendalikan dibandingkan jenis kanker lain.

Terapi Biologi

Terapi biologi dilakukan dengan memberikan sejumlah obat atau stimulan yang berfungsi memancing sistem imun untuk bekerja lebih agresif menyerang sel kanker melanoma. Terapi dapat menggunakan stimulan berupa obat, jenis virus atau bakteri tertentu, atau dengan rekayasa genetik tertentu pada imunitas (kekebalan) buatan.

Terapi Tertarget

Ini adalah perkembangan lebih modern dari kemoterapi. Terapi ini dilakukan dengan memberikan obat kimia khusus yang tidak menyerang sel kanker secara spesifik. Sebelumnya, akan diteliti terlebih dulu karakter gen khas dari sel kanker pada pasien untuk menentukan obat spesifik yang cocok untuk melemahkan gen bersangkutan.

Terapi Fotodinamik

Fotodinamik adalah perkembangan modern dari terapi radiasi konvensional. Di sini dipercaya cahaya dan radiasi dapat bekerja sama melumpuhkan sel-sel kanker. Dengan pemberikan obat khusus, sel kanker akan menjadi sangat sensitif terhadap cahaya dan radiasi tertentu sehingga lebih mudah dilumpuhkan.

Operasi Pembedahan

Tindakan medis ini dilakukan dengan mengangkat jaringan kanker pada permukaan kulit. Operasi pengangkatan kerap menjadi pilihan andalan karena dianggap paling efektif menyingkirkan jaringan kanker utama. Meski kadang tindakan ini menyisakan bekas luka, karena pada banyak kasus sel kanker telah menjalar cukup dalam sehingga pengangkatan perlu dilakukan cukup dalam.

Apa Herbal yang Dapat Membantu Pengobatan Melanoma?

Selain dengan menggunakan terapi medis, pada tahap awal melanoma atau pra-melanoma dapat dibantu proses pengobatannya dengan sejumlah terapi alternatif. Beberapa herbal yang terbukti empiris dapat membantu pengobatan melanoma antara lain adalah:

Kunyit

Kunyit dapat dikonsumsi sebagai obat minum, tetapi juga dijadikan obat luar sebagai kompres dan obat oles. Dalam riset yang dilaporkan pada jurnal Oncotarget tahun 2017 dijelaskan bahwa senyawa curcumin (yang banyak terkandung dalam kunyit) memiliki efek anti-melanoma.

Kunyit akan membantu melemahkan sel kanker dan mengatasi peradangan pada kulit yang diakibatkan oleh serangan kanker. Kunyit juga terbukti bersifat anti-proliferasi yang artinya mampu menghambat perkembangan kanker. Hal tersebut dijelaskan dalam International Journal of clinical and Experimental Pathology tahun 2015.

Akar Bit

Akar bit diketahui kaya akan antioksidan, seperti antosianin, lutein, likopen, dan masih banyak lagi. Mengonsumsi akar bit dapat membantu menghambat perkembangan sel kanker kulit. Akar bit meningkatkan kinerja imun tubuh dan membantu memperbaiki fungsi hati untuk mengatasi radikal bebas.

Namun, untuk kasus kanker kulit, penggunaan akar bit tidak hanya untuk dikonsumsi. Akar bit juga bisa dipakai sebagai obat luar untuk mengompres area lesi (luka), noda, atau tahi lalat untuk membantu proses penyembuhan.

Dalam laporan Australian School of Herbs Medicine ditemukan bahwa akar bit memiliki sejumlah komponen anti-proliferasi dan anti-angiogenesis yang membantu menghambat perkembangan kanker dan membantu melemahkan pertahanan sel-sel kanker.

Terong

Bagi kebanyakan dari kita, terong lebih lazim dimakan sebagai sayuran ketimbang sebagai herbal. Tetapi dalam sejumlah penerapan pengobatan alternatif, penggunaan terong dikatakan baik untuk kasus melanoma.

Dalam terong terkandung senyawa solasodine yang bereaksi terhadap sel melanoma. Senyawa ini bekerja melemahkan sel kanker melanoma dan membantu mematikan sel.

Pada International Journal of Clinical Medicine tahun 2011 dijelaskan bahwa solasodine memiliki kemampuan melemahkan pertahanan sel kanker, sebagai anti-inflamasi, dan membantu memperbaiki sel kulit yang rusak akibat serangan kanker.

Minyak Tea Tree

Minyak tea tree memiliki kemampuan antiseptik sehingga sering dimanfaatkan untuk mengatasi infeksi pada permukaan kulit. Kemampuan antiseptik ini banyak dimanfaatkan termasuk untuk infeksi jamur dan jerawat, cukup dengan mengoleskan minyak tea tree pada area infeksi secara rutin.

Namun dalam riset yang dilaporkan tahun 2011 pada jurnal Planta Medica dijelaskan bahwa minyak tea tree memiliki potensi kuat sebagai terapi melanoma secara topikal. Minyak tea tree terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker melanoma. Juga baik untuk proses penyembuhan inflamasi akibat serangan kanker serta menjadi stimulan pertumbuhan sel sehat baru.

Buah Noni

Buah Noni juga terbukti secara empiris dapat bekerja sebagai anti-kanker kulit termasuk juga melanoma. Dalam Biological and Pharmaceutical Bulletin tahun 2012 diungkapkan adanya senyawa dalam buah Noni yang bekerja melawan pekembangan sel melanoma.

Mengonsumsi Noni juga dapat membantu meredam efek samping dari paparan sinar UVA dan UVB yang menjadi penyebab utama masalah kanker kulit. Juga mencegah terbentuknya perkembangan abnormal pada sel kulit dan membantu mempercepat perbaikan sel kulit.

Kunci utama untuk menghindari kanker melanoma, juga kanker kulit jenis lainnya, adalah dengan berhati-hati saat beraktivitas di bawah sinar matahari. Dan imbangi dengan pola makan yang sehat untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit kanker.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang kanker melanoma. Semoga informasi ini dapat menambah kewaspadaan Anda terhadap penyakit kanker kulit yang mematikan ini. Nantikan juga info-info lain seputar penyakit kanker dan informasi kesehatan lainnya hanya di Deherba.com.

Sumber

Shaheen Naser. Stylecraze.com. What Is Melanoma? Types, Stages, Symptoms, Causes, And Treatment. URL: https://www.stylecraze.com/articles/effective-home-remedies-to-treat-melanoma-cancer/

Pamela Kaufman. Everydayhealth.com. Melanoma Signs, Symptoms, Treatment, and More. URL: https://www.everydayhealth.com/melanoma/

Livealittlelonger.com. 10 Best Home Remedies For Melanoma. URL: https://www.livealittlelonger.com/home-remedies-for-melanoma/

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}