• Home
  • Blog
  • Urin
  • Kenali Urin Anda untuk Mengetahui Penyakit Yang Diderita

Kenali Urin Anda untuk Mengetahui Penyakit Yang Diderita

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Agustus 15, 2016


Ternyata urin atau air seni bisa menjadi salah satu barometer akan kesehatan tubuh Anda. Itu sebabnya, bila selama ini Anda tergolong acuh dengan kondisi air seni Anda, kini saatnya Anda mulai memperhatikan karakter air seni Anda dan memahami lebih baik setiap gejala yang mungkin akan merujuk pada satu penyakit di dalam tubuh.

Salah satu indikator termudah dari air seni adalah melihat karakter cairan yang Anda keluarkan setiap harinya. Kondisi warna, aroma yang keluar dan kekerapan Anda melakukan Buang Air Kecil bisa menjadi indikasi awal kesehatan Anda, terutama terkait dengan fungsi saluran kencing, kondisi liver dan ginjal juga kondisi kesehatan jantung, komposisi darah dan sejumlah kondisi lain.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sejumlah indikasi yang kami sadur dari informasi WebMd terkait dengan karakter air seni Anda.

Indikasi pada Warna Air Seni

Mari kita melihat indikasi pertama yang bisa Anda lihat dari air seni Anda, yakni warna. Dalam kondisi normal dan sehat, seharusnya urin Anda menampakan warna kuning pucat. Warna kuning selama masih dalam kadar pucat sepenuhnya normal karena memang air seni mengandung sejenis pigmen kuning bernama urochrome atau dalam sejumlah sumber juga disebut dengan urobilin.

Pigmen ini merupakan zat sisa akhir dari proses metabolisme haemoglobin lama yang telah melalui proses netralisir oleh mekanisme liver. Kadar pigmen ini sendiri kerap menjadi salah satu indikator efektifitas kerja dari sistem liver dan ginjal.

Bila urin Anda menampakan warna bening, secara normal ini menandakan Anda minum dalam jumlah lebih dari yang tubuh Anda butuhkan. Namun bisa pula menandakan Anda sedang mengonsumsi asupan yang memiliki sifat diuretik, sehingga menyebabkan sistem produksi kencing Anda menyerap lebih banyak air dari dalam tubuh dan mendorong produksi air seni dalam jumlah lebih banyak.

Kadang urin juga menampakan warna yang lebih kuat. Kadang kondisi urin dalam warna kuning lebih tua hingga jingga bisa jadi hanya menandakan Anda kekurangan minum atau bahkan dehidrasi. Bisa pula hanya penanda liver Anda baru saja mendapatkan sejumlah papara bahan tertentu yang menghasilkan residu berpigmen kuning lebih kuat seperti jenis vitamin B2 dan B12 dalam dosis tinggi, sejumlah anti biotik atau beberapa jenis minuman dengan pewarna buatan berkadar pigmen kuning yang kuat.

Namun dalam beberapa kondisi, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Terutama bila urin yang terus menampakan warna kuning pekat, jingga terang dan cenderung keruh. Kondisi bertahan dalam beberapa hari sementara Anda sudah menjaga asupan Anda dengan menghindari sumber asupan pembawa pigmen yang kuat pada air seni. Anda juga patut waspada bila keluhan air seni ini diiringi dengan rasa nyeri pada area pinggang belakang atau perut bawah.

Urin juga bisa menampakan warna rona merah atau merah muda. Anda bisa tenang bila sebelumnya Anda memang mengonsumsi sejumlah asupan dengan kadar pigmen merah yang kuat seperti jenis ubi ungu, akar bit, buah naga merah atau sejumlah jenis berry . Anda juga tidak perlu khawatir bila sebelumnya Anda mengonsumsi beberapa jenis antibiotik dan sejumlah jenis obat.

Namun, air seni dalam warna merah muda bisa jadi berbahaya bila warna ini tidak memudar setelah beberapa hari, bahkan setelah Anda tidak lagi mengasup makanan dengan kadar pigmen merah yang kuat. Karena bisa jadi warna kemerahan ini datang dari masuknya darah dalam urin.

Darah pada air seni bisa menjadi penanda adanya iritasi atau peradangan baik pada ginjal, prostat atau saluran kencing. Kadang beberapa kasus kista, tumor atau kanker bisa pula menunjukan keluarnya darah pada urin.

Kadang urin juga menampakan warna seperti kebiruan samar. Meski biasanya warna biru berawal dari sejumlah pengobatan, namun ada baiknya Anda waspada ketika warna biru muncul dalam kepekatan tinggi atau dalam tempo yang lama. Warna biru juga bisa menjadi indikasi adanya toksin tertentu yang mengganggu kesehatan liver Anda.

Yang perlu segera Anda tidak lanjuti bila warna urin berubah seperti teh cair. Warna tua semacam ini bisa menjadi penanda adanya masalah serius dengan kondisi liver, ginjal, prostat atau saluran kencing Anda.

Warna semacam ini bisa merupakan perpaduan antara darah terlarut, kandungan bilirubin dan urobilinogen yang seharusnya tidak bisa berada dalam air seni. Dalam kondisi nornal, hemaglobin harus diubah dulu menjadi bilirubin, kemudian urobilinogen baru kemudian urobilin untuk akhirnya bisa terlarut dalam urin.

Indikator lain yang perlu Anda waspadai dari penampilan air seni Anda selain warna adalah bentuk. Bila air seni tampak berbusa, Busa bisa menjadi penanda adanya kadar protein dalam air seni. Seharusnya protein tidak boleh terlarut dalam urin.

Indikasi pada Aroma Air Seni

Pada dasarnya kandungan dari air seni terdiri dari air, urea, asam urea, amonia, sejumlah garam mineral dan kandungan senyawa lain yang tidak lagi dibutuhkan tubuh. Aroma air seni yang khas berasal dari perpaduan antara aroma asam urea dan amonia. Kadang ketika Anda dehidrasi atau baru bangun tidur, kadar amonia dalam air seni cukup tinggi, sehingga aroma yang dihasilkan menjadi cukup kuat.

Kadang beberapa jenis makanan dengan kadar sulfur tinggi seperti asparagus, jengkol, petai, jamur shitake atau brokoli bisa membuat urin Anda beraroma lebih tajam yang khas. Aroma khas sulfur tidak dapat dinetralisir oleh ginjal sehingga aroma amonia menjadi lebih kuat lengkap dengan aroma asam yang dihasilkan oleh reaksi kimiawi sulfur.

Selain itu, mengasup suplemen dengan kadar flavonoid tinggi dan vitamin B tinggi juga bisa memicu air seni terasa lebih kuat beraroma. Meski masih prematur, sejumlah pakar meyakini, flavonoid mendorong sejumlah toksin keluar dari dalam tubuh sehingga mendorong keluarnya aroma kuat dari air seni.

Sedang vitamin B dosis tinggi biasanya akan menyisakan kelebihan vitamin yang secara alami dikeluarkan oleh tubuh melalui mekanisme urin. Kelebihan vitamin B inilah yang membawa aroma kuat pada air seni.

Namun kadang beberapa aroma kuat yang tidak biasa bisa jadi menjadi penanda adanya keluhan infeksi saluran kencing, prostat, ginjal hingga liver. Beberapa keluhan seperti over toksin, keluhan kolesterol tinggi, diabetes, jantung bisa menyebabkan air seni menghasilkan aroma tajam. Jadi ada baiknya tingkatkan kewaspadaan ketika Anda mencium aroma berbeda pada air seni.

Indikasi pada Frekuensi Berkemih

Dalam kondisi normal, seseorang dewasa akan berkemih setidaknya sekitar 6 – 8 kali dalam sehari. Bila Anda berkemih dalam jumlah lebih sedikit bisa berarti Anda kurang minum. Sedang bila kencing Anda lakukan lebih dari 8 kali dalam sehari, bisa jadi Anda mengalami keluhan kesehatan yang perlu Anda waspadai.

Tidak setiap keluhan kencing yang terlalu sering berarti masalah serius. Kadang ini hanya diakibatkan oleh asupan Anda yang mengandung diuretik termasuk kopi dan teh. Juga bisa disebabkan efek kondisi beser yang merupakan gejala penurunan fungsi otot sekitar pelvis yang menyebabkan Anda menjadi terlalu sering merasa ingin kencing.

Mereka yang hamil juga biasa mengalami masalah kencing yang terlalu sering karena efek saluran kencing yang tertekan oleh rahim yang membesar. Sejumlah obat penurun tekanan darah dan pengobatan jangka panjang asam urat juga bisa membuat Anda mengalami efek kencing yang terlalu sering semacam ini.

Namun bila rasa ingin kencing berlebihan atau justru sulit kencing datang tanpa ada sebab yang realistis, ada baiknya Anda waspada. Kencing berlebih bisa menandakan adanya masalah dengan ginjal, saluran kencing, prostat hingga keluhan vaginitis. Penurunan fungsi oto pelvis juga sebaiknya segera diatasi sebelum menjadi berkelanjutan.

Menjadi jarang kencing juga bisa berbahaya, karena bisa jadi menjadi indikasi adanya sumbatan pada saluran kencing, sistem sirkulasi air seni pada ginjal atau pada ureter dan uretra Anda. Bisa jadi Anda juga sedang mengidap batu ginjal. Waspadai bila sulit atau jarang kencing ini disertai rasa nyeri acapkali Anda berkemih.

Tingkatkan pula kewaspadaan ketika keluhan dari air seni Anda juga disertai dengan demam, rasa nyeri baik itu pada saat Anda mengeluarkan kencing atau saat tidak berkemih di sekitar perut bawah. Perhatikan pula bila muncul nyeri tepat di punggung samping kanan dan kiri. Ini bisa menguatkan indikasi yang diperlihatkan dari air seni Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}