Sindrom Down—apakah Anda pernah mendengar jenis gangguan ini? Bagaimana perasaan orang tua yang anaknya menyandang sindrom down? Dua orang ibu mengatakan bahwa pengalaman membesarkan anak dengan kebutuhan khusus sangat mendebarkan, perasaan seperti kecewa dan bahagia karena berhasil membesarkan mereka benar-benar menarik.
Apa sebenarnya Sindrom Down itu?
Sindrom Down merupakan salah satu dari kelainan genetika yang menurut survei di Amerika Serikat sering dialami oleh 1 dari 730 bayi yang lahir. Sindrom ini sering kali memengaruhi kemampuan belajar, berbahasa, keterampilan motorik, perkembangan yang lambat secara emosi, sosial, bahkan intelektual. Namun, bukan berarti mereka bodoh atau memiliki keterbelakangan mental.
Ingatlah bahwa tak ada yang bisa mencegah kelainan genetika dan ini bukanlah kesalahan siapapun, jadi Anda tak perlu merasa bersalah ataupun menyalahkan sang anak. Nama sindrom ini sebenarnya berasal dari John Langdon Down, seorang dokter di Inggris yang berhasil memberikan penjelasan yang akurat pertama kali mengenai sindrom tersebut pada tahun 1866.
Pada 1959 seorang pakar genetika di Prancis bernama Jerome Lejeune menemukan bahwa bayi yang mengidap sindrom down memiliki kromosom ekstra dalam sel mereka, sehingga jumlah kromosomnya bukanlah 46 melainkan 47 dan belakangan diketahui bahwa kromosom ekstra itu merupakan kembaran dari kromosom 21.
Apa ciri-ciri anak penyandang Sindrom Down?
Seorang penulis buku Count Us In—Growing Up With Down Syndrome dan juga penyandang Sindrom Down bernama Jason mengatakan bahwa, ini bukanlah suatu cacat melainkan keterbatasan atau lambat belajar dan tidak terlalu buruk, karena seringkali penyandang sindrom ini memiliki bakat yang berbeda juga unik. Beberapa penyandangnya bahkan aktif dalam kegiatan sosial dan mampu menikmati kehidupan yang bahagia.
Memiliki ekpresi wajah yang terlihat datar, bentuk kepala yang kecil, leher pendek, tangan dan kaki kecil, lidah yang menonjol, mata yang miring ke atas, bentuk telinga yang tidak biasa dan kecil, muncul bintik putih pada iris yang disebut brushfield spot, serta memiliki fleksibilitas yang berlebihan.
Bagaimana cara mengatasi Sindrom Down?
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGSebenarnya kunci utama agar dapat membantu anak yang menyandang sindrom down adalah perhatian. Seorang profesor bernama Sue Bluckley mengatakan bahwa setiap penyandang sindrom down serupa dengan orang pada umumnya. Perkembangan mereka bergantung pada mutu perhatian, pendidikan, dan pengalaman sosial yang diterima.
Kebanyakan terapis juga menyarankan agar orang tua selalu menyertakan mereka dalam setiap kegiatan keluarga. Bantuan lainnya dapat dilakukan melalui permainan atau program pendidikan khusus sejak dini guna mengembangkan keterampilan mereka. Berbagai metode perawatan dapat berupa fisioterapi, terapi bicara, dan memberikan perhatian ekstra secara pribadi yang disertai dengan dukungan emosi.
Walau demikian, penting sekali agar Anda memperlakukannya seperti anak-anak normal lainnya, sembari mempertimbangkan keterbatasannya. Ada baiknya mengajarkannya suatu metode isyarat yang sederhana disertai gerakan maupun alat bantu visual, sehingga sang anak dapat mengutarakan keinginannya.
Sewaktu berinteraksi dengan mereka pastikan agar selalu membuat kontak mata, gunakan bahasa yang sederhana dan kalimat pendek, perlihatkan ekspresi wajah, gerak tubuh atau isyarat, berikan waktu kepada mereka untuk merespon, dengarkan baik-baik, dan minta mereka untuk mengulang permintaan Anda.
Dapatkah Penyandang Sindrom Down Menikmati Hidup?
Mereka bisa menikmati hidup normal, misalnya Nuel yang berusia 39 tahun mengatakan bahwa ia senang bekerja di pusat pelatihan, bekerja ditempat itu membuatnya merasa berguna. Halnya sama dengan Susan berusia 33 tahun yang memiliki hobi membaca, mendengarkan musik, dan bergaul dengan teman-temannya.
Adapula seorang wanita bernama Yolan yang memiliki usia 30 tahun, ia menyemangati penyandang sindrom down dengan mengatakan jangat takut, jadilah anak baik dan bermainlah dengan semua orang. Demikianlah cara menghadapi sindrom down!