• Home
  • Blog
  • Hipoksia
  • Hipoksia: Cara Mencegah Kesulitan Bernapas Saat Berada Di Ketinggian!

Hipoksia: Cara Mencegah Kesulitan Bernapas Saat Berada Di Ketinggian!


By Fery Irawan

Jika Anda tinggal di dataran tinggi atau pegunungan, jangan khawatir akan hipoksia. Karena banyak orang telah bertahan hidup pada ketinggian tertentu selama bertahun-tahun. Beberapa orang bahkan masih sanggup bermain sepak bola, setelah bekerja di sebuah tambang pegunungan Andes pada ketinggian 6.000 meter.

Ya, pemandangan yang asri dan menawan dari wilayah pegunungan seringkali menjadi daya tarik tersendiri bagi kebanyakan orang yang mencintai panorama alam, namun terkadang kendalanya adalah hipoksia yang menjadikan perjalanan atau rekreasi Anda menjadi tidak menyenangkan.

Bagaimana caranya tubuh dapat mengatasi kekurangan oksigen di tempat tinggi?

Sewaktu Anda berada di dataran tinggi, jantung dan paru-paru akan bekerja lebih cepat guna melepaskan plasma darah yang dapat meningkatkan persentase kandungan sel darah merah yang membawa oksigen. Sehingga dalam waktu yang singkat asupan sel darah merah yang telah meningkat ini dapat dialirkan menuju otak.

Begitu pula dengan sumsum tulang yang memproduksi lebih banyak sel darah merah tambahan akan membuat transportasi oksigen lebih efisien, sehingga dalam periode beberapa hari atau bulan Anda dapat terbiasa dengan kondisi atau lingkungan seperti itu.

Bagaimana cara mencegah kesulitan bernapas saat berada di ketinggian?

Pengaruh hipoksia biasanya memuncak pada hari kedua atau ketiga, oleh karena itu ada baiknya Anda tidak makan-makanan berat seperti daging yang berlemak, beberapa hari sebelum atau setelah tiba di wilayah pegunungan—terlebih saat malam hari.

Lalu, apa yang sebaiknya Anda santap setelah tiba di tempat tinggi? Anda masih dapat mengonsumsi nasi, havermout, dan kentang. Ada baiknya untuk makan sedikit saat malam hari dan lebih banyak pada pagi hari, karena remaja sering kali sulit melakukan ini, maka mereka lebih sering terkena hipoksia.

Selain pola makan, Anda dapat melindungi kulit Anda dengan mengenakan topi atau mengoleskan krim tabir surya, untuk menghindari sinar matahari yang berbahaya. Tak hanya kulit, sinar ini juga dapat menimbulkan iritasi bahkan kerusakan mata, oleh sebab itu ada baiknya mengenakan kacamata hitam yang berkualitas baik dan minumlah banyak air.

Ada baiknya untuk memeriksa kondisi kesehatan jika Anda memiliki kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, anemia sel sabit, atau penyakit jantung atau paru, sebelum berwisata ke wilayah pegunungan.

Bagi Anda yang menderita selesma akut, bronkitis, atau pneumonia, sebaiknya menunda perjalanan guna menghindari kemungkinan infeksi saluran pernapasan atau penimbunan cairan yang berbahaya dalam paru-paru. Anehnya beberapa penderita asma merasa lebih baik sewaktu berada di tempat yang lebih tinggi.

Namun, sekali lagi Anda perlu memastikan keadaan fisik atau kesehatan Anda sebelum melakukan aktivitas atau memutuskan untuk tinggal di wilayah pegunungan. Dengan demikian Anda dapat menjaga keselamatan diri Anda selama berada di ketinggian.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}