Faktor-Faktor Tidak Terduga yang Bisa Menyebabkan Kegemukan


By Cindy Wijaya

Masalah kegemukan oleh kebanyakan orang kerap dipandang sebagai masalah yang berkaitan dengan kelebihan lemak. Beberapa pandangan lebih modern melihat bahwa kegemukan disebabkan oleh pola makan kaya kalori yang tidak berimbang dengan jumlah energi yang dikeluarkan tubuh.

Tetapi rupanya, masalah kegemukan juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor tidak terduga lain. Kadang ini menjadi alasan kenapa Anda tidak juga sukses untuk menurunkan berat badan sekalipun sudah bersulit-sulit untuk diet, olahraga dan mengatur kalori.

Apa yang Jadi Penyebab Kegemukan?

Pada dasarnya, masalah kegemukan memang disebabkan oleh masalah ketidak seimbangan antara kalori yang masuk dengan energi yang dikeluarkan oleh tubuh.

Kalori adalah asupan yang menjadi bahan utama proses pembentukan energi. Bila tubuh sebenarnya tidak membutuhkan banyak energi, kelebihan kalori yang Anda asup akan berubah menjadi cadangan energi yang kemudian diubah tubuh menjadi cadangan gula dan lemak. Inilah yang membuat seseorang kegemukan.

Dan pada beberapa kondisi, Anda bisa mengalami perlambatan metabolisme yang membuat tubuh justru tidak memproduksi banyak energi. Tubuh Anda sebenarnya membutuhkan lebih banyak energi, tetapi tubuh yang gagal mencukupinya, sekalipun kalori yang Anda asup mencukupi.

Di satu sisi ini membuat tubuh Anda mudah lemas karena tidak cukup tersuplai energi. Tetapi juga mudah menghimpun cadangan kalori karena tubuh juga gagal mengubah suplai kalori yang ada menjadi energi.

Namun demikian, terbukti bahwa tak selamanya masalah keseimbangan energi dan kalori ini menjadi penyebab seseorang mengalami kegemukan. Beberapa orang memiliki masalah untuk menahan cairan lebih banyak dalam tubuh. Biasanya karena efek dari makanan, obat atau terapi yang dijalankan. Kondisi ini juga bisa memicu seseorang lebih gemuk dari seharusnya.

Masa pemulihan juga bisa memicu seseorang mudah gemuk. Masa penyembuhan membuat tubuh Anda membutuhkan lebih banyak kalori dari hari biasanya. Proses ini sekaligus juga mendorong sejumlah hormon Anda bekerja lebih aktif, terutama di antaranya sistem hormon pada pencernaan.

Beberapa Penyebab Kegemukan yang Tidak Terduga

Terkait dengan penjelasan di atas, ada beberapa kondisi pada tubuh Anda yang rupanya dengan tidak terduga bisa menyebabkan seseorang mengalami kenaikan berat badan. Apa saja faktor-faktor tidak terduga tersebut?

  • Kurang tidur

    Seseorang dengan pola tidur yang tidak teratur dan terbiasa mengalami masalah kurang tidur, cenderung akan memiliki masalah berat badan yang sulit turun.

    Dalam laman WebMD dijelaskan bahwa mereka yang tidur terlalu malam cenderung akan merasa lapar di tengah malam. Masalahnya, di waktu malam tubuh sudah mengatur diri untuk beristirahat. Ini membuat tubuh dengan sendirinya menurunkan ritme tubuhnya, termasuk metabolisme.

    Dengan ritme tubuh yang melambat, Anda seharusnya tidak lagi mengasup makanan. Karena sebagian besar asupan yang Anda konsumsi di jam-jam tersebut hanya akan diubah oleh tubuh sebagai cadangan energi.

    Di sisi lain, dengan tubuh yang kurang tidur, Anda akan merasa lebih lesu dan tidak berenergi sepanjang hari. Rasa lesu ini membuat Anda akan merasa malas bergerak sepanjang hari. Tubuh Anda membakar lebih sedikit energi sehingga memungkinkan berat badan Anda naik.

  • Stress

    Menurut HealthCentral, mereka yang mengalami stress akan mengalami dua kondisi, pertama hormon stress yakni kortisol akan mendorong produksi hormon ghrelin, yang memberi sinyal lapar bekerja lebih aktif. Tak heran mereka yang stress kadang memiliki dorongan makan lebih besar.

    Di sisi lain hormon stress juga membuat tubuh Anda menurunkan ritmenya. Metabolisme tubuh Anda menurun dan membuat Anda memproduksi lebih sedikit energi. Hal ini membuat Anda merasa lesu dan lemas, sehingga semakin membuat Anda malas beraktivitas.

    Dua hal yang saling tumpang tindih, metabolisme Anda yang menurun dan rasa malas beraktivitas. Membuat Anda benar-benar hanya membakar sedikit energi dan menyisakan lebih banyak untuk cadangan lemak.

  • Obat anti depresi

    Sementara stress dan depresi akan membuat Anda lebih mudah gemuk, rupanya terapi untuk mengatasi depresi juga akan memberi efek yang hampir serupa.

    Beberapa pakar melihat efek dari obat anti depresi yang bekerja menenangkan dan menurunkan tekanan pada saraf. Hanya saja, penurunan tekanan ini kadang juga turut berakibat pada turunnya metabolisme tubuh dan sirkulasi darah. Kondisi yang pada akhirnya akan menurunkan intensitas pembentukan energi dan membuat pasien cenderung membentuk lebih banyak cadangan lemak.

    Sementara pandangan lain melihat bahwa proses pemulihan pasien karena terbebas dari depresi mendorongnya lebih selera makan. Pada faktanya mood senang juga bisa membuat seseorang mengalami peningkatan selera makan.

  • Berhenti merokok

    Ketika beberapa pekan setelah Anda memutuskan untuk berhenti merokok, Anda akan menemukan tubuh Anda terasa lebih ringan. Mood Anda yang buruk beberapa pekan awal Anda menjauh dari rokok juga sudah hilang. Dan di saat seperti ini tiba-tiba selera makan Anda meningkat.

    Menurut sumber TIME, nikotin memberi efek menurunkan selera makan. Inilah alasan kenapa perokok berat bisa betah tidak makan seharian selama mereka tetap bisa merokok.

    Setelah beberapa pekan pasca masa adaptasi awal yang berat, reseptor pada fungsi otak Anda yang selama ini terganggu akibat efek nikotin sudah mulai pulih dan akan lebih efektif dalam menangkap sinyal lapar.

    Sementara di masa penyembuhan pasca merokok, dibutuhkan waktu setidaknya 3 bulan untuk tubuh kembali sepenuhnya pulih dari pengaruh rokok. Masa-masa yang membutuhkan energi lebih untuk pemulihan tubuh.

    Jadi pada dasarnya pasca merokok, tubuh Anda memang membutuhkan lebih banyak energi, sementara saraf reseptor di otak semakin efektif dalam menangkap rasa lapar.

    Hanya saja, masalahnya kemudian banyak orang menyikapi rasa lapar ini dengan cukup aktif makan, bahkan melebihi takaran kalori yang sebenarnya dibutuhkan. Inilah yang kemudian memicu kegemukan.

  • Masa menopause

    Sulit untuk tidak menyalahkan masa menopause dengan persoalan kenaikan berat badan. Faktanya, wanita pada usia 40 – 50 tahun, cenderung lebih mudah mengalami kegemukan.

    Ada banyak alasan kenapa wanita usia menengah cenderung mudah gemuk. Menopause hanya satu alasan. Menurut healthline, fluktuasi hormonal yang terjadi di usia ini membuat estrogen pada satu waktu akan naik pada level berlebihan dan kemudian akan turun pada level sangat rendah.

    Tubuh wanita membutuhkan estrogen untuk mengatur metabolisme dan penyimpanan lemak. Semakin tinggi tubuh justru akan menyimpan lemak lebih banyak dan semakin rendah metabolisme tubuh akan menurun. Ini alasan menopause menjadi salah satu penyebab kegemukan pada wanita usia menengah.

    Tetapi, pada dasarnya usia yang menua juga berperan dalam penurunan metabolisme tubuh. Semakin tua seseorang otot-otot dan tulang semakin lemah, sejumlah sel tak lagi rutin beregenerasi, dan banyak penurunan fungsi yang terjadi.

    Situasi ini membuat mereka di usia ini tak lagi beraktivitas segiat mereka di usia muda. Dan membuat mereka tak lagi membakar energi sama banyaknya dengan mereka di usia muda.

  • Pil kontrasepsi

    Sebagaimana dijelaskan, sejumlah kasus kegemukan tak melulu soal kadar kalori yang melebihi kebutuhan energi. Kasus-kasus tertentu juga bisa memicu seseorang mudah gemuk. Salah satunya adalah retensi air.

    Situasi ini terjadi ketika sel-sel tubuh menyimpan air lebih banyak dari seharusnya. Kadar air yang tinggi membuat Anda akan terlihat lebih gemuk dan biasanya tampak lebih kendur.

    Dan inilah yang terjadi pada mereka yang mengonsumsi pil kontrasepsi. Diakui dalam WebMD, pil yang mengandung komponen estrogen atau estradiol tinggi memang cenderung akan memicu peningkatan selera makan dan dorongan untuk retensi air.

    Tetapi sebenarnya pengaruhnya dewasa ini sudah tidak terlalu signifikan mengingat produk pil KB modern memiliki kadar hormon yang lebih rendah dari produk sejenis dari periode sebelumnya. Lagipula efek kegemukan karena retensi air cenderung bersifat sementara dan lebih mungkin diatasi.

  • Obat-obatan

    Dalam laman WebMD  dijelaskan sejumlah obat juga bisa bekerja dengan menyisakan efek samping kenaikan berat badan. Selain terapi anti depresi rupanya obat-obatan untuk terapi diabetes, kortikosteroid  yang dikenal sebagai terapi inflamasi dan sejumlah jenis terapi hipertensi juga bisa memicu kegemukan.

    Terapi diabetes tertentu memberi pengaruh terhadap produksi insulin dan sensitivitas sel terhadap insulin. Tetapi proses ini membuat tubuh Anda menahan air lebih banyak dan membentuk cadangan lemak lebih aktif. Dua kondisi yang kerap kali menjadi penyebab pasien diabetes yang terkendali justru memiliki masalah kegemukan.

    Terapi kortikosteroid dan terapi hipertensi tertentu juga pada beberapa kondisi menyebabkan efek kegemukan karena menahan air masuk  menuju ginjal dan membantu sel-sel tubuh menahan air lebih. Meski pengaruh ini tidak permanen karena ketika terapi Anda hentikan, efeknya juga akan berhenti.

  • Hipotiroid

    Dalam penjelasan kami mengenai hipotiroid di sini, kami telah mengungkap untuk Anda mengenai fakta bahwa beberapa pasien hipotiroid menunjukan gejala kenaikan berat badan signifikan.

    Pada dasarnya hipotiroid akan menyebabkan metabolisme dan ritme tubuh menurun. Kondisi yang kemudian menyebabkan tubuh mudah lemas dan lelah, sekaligus juga kekurangan energi. Kekurangan energi bukan karena kekurangan kalori, tetapi karena tubuh tak menghasilkan cukup energi untuk tubuh.

    Kondisi ini membuat sejumlah kalori yang tersisa akhirnya dialihkan menjadi cadangan lemak tubuh. Dan akhirnya menyebabkan pasien hipotiroid cenderung sangat mudah gemuk.

  • Chusing sindrom

    Keluhan chusing sindrom berkaitan dengan produksi hormon kortisol pada level abnormal dalam jangka panjang. Karena berkaitan dengan hormon stress, biasanya mereka dengan kondisi ini memiliki karakter yang sangat rentan stress, pemarah dan penggerutu.

    Menurut MAYOCLINIC, mereka dengan keluhan ini pada jangka panjang akan memadukan sejumlah keluhan sekaligus. Mulai dari masalah hormonal, reproduksi, kesehatan kulit, kegemukan, liver, jantung, hipertensi dan diabetes.

    Bentuk kegemukan yang muncul cukup khas dengan perut yang membesar, lemak yang kendur, lapisan lemak di bahu dan leher yang tebal, pria akan menunjukan pembentukan lapisan lemak tebal pada dada dan wanita bisa menunjukan hirsutisme atau pertumbuhan bulu pada kaki dan tangan yang berlebihan.

  • PCOS

    Keluhan PCOS adalah keluhan pada wanita usia produktif dimana terjadi pertumbuhan kista kecil-kecil pada ovarium mereka. Masalah ini berkaitan erat dengan produksi hormon androgen yang berlebihan.

    Masalahnya, selain PCOS memicu tubuh menyimpan lebih banyak cadangan lemak, kebanyakan kasus PCOS juga berkaitan dengan resistensi tubuh terhadap insulin. Tubuh gagal mengatasi kelebihan glukosa dalam tubuh sehingga memungkinkan terjadinya kenaikan berat badan.

    Mereka dengan kasus PCOS akan terlihat memiliki lingkar perut yang lebih besar. Juga cenderung menunjukan gejala hirsutisme dan jerawat yang masif meski di usia dewasa.

  • Gangguan hati

    Hati adalah organ penting dalam sistem metabolisme manusia. Dalam organ inilah tubuh melakukan kendali metabolisme sejumlah komponen protein dan lemak. Dan ketika hati mengalami penurunan fungsi, kasus kegemukan sering menjadi masalah yang muncul.

    Dalam Natural News, dijelaskan bahwa liver atau hati yang terganggu akan proses metabolisme lemak akan terganggu. Alih-alih diolah sebagai energi, lemak justru akan memadati hati dan membentuk lemak hati.

    Keberadaan lemak hati sangat berbahaya untuk fungsi hati. Hati yang dipadati lemak semakin memburuk fungsinya dan semakin memungkinkan terbentuknya cadangan lemak yang masif.

Itu tadi sejumlah alasan yang tidak Anda duga bisa menjadi penyebab kegemukan. Tak selamanya penyebab kegemukan adalah soal keseimbangan kalori dan energi. Karenanya selalu perhatikan pola makan dan aktivitas dengan saksama.

Ingatlah bahwa kelebihan berat badan bukanlah hanya masalah penampilan, tetapi yang jauh lebih penting adalah dampaknya bagi kesehatan jangka panjang. Bukan main-main, kegemukan dan obesitas rupanya bisa memicu berbagai penyakit serius, termasuk kanker! Jadi upayakanlah untuk mencegah atau menanggulangi apa pun yang bisa jadi penyebab kegemukan agar berat badan tetap sehat.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}