7 Fakta Bersin buat Anda yang Sering Bersin


By Fery Irawan

Bersin—satu kata yang siapapun pernah mengalaminya, entah ini bayi, anak-anak, sampai lansia. Bersin juga seringkali tidak dapat dikontrol, saat timbul dorongan untuk bersin kita seringkali refleks begitu saja. Akan tetapi, seberapa banyak yang benar-benar Anda mengerti tentang bersin?

Artikel kali ini akan membahas mengenai 7 fakta bersin yang menarik untuk Anda ketahui.

1. Melihat cahaya matahari bisa bikin Anda bersin

Istilah untuk kondisi terpancing bersin ketika melihat cahaya matahari adalah Autosomal dominant compulsive helio-ophthalmic outbursts of sneezing. Bukan hanya cahaya matahari saja, cahaya terang apapun juga bisa memicu reaksi bersin.

Para pakar menduga bahwa kondisi ini dialami oleh 10-35 persen dari populasi manusia. Namun karena kondisi ini tidak dianggap berbahaya, maka kondisi inipun belum diteliti secara dalam oleh ilmuwan. Oleh karena itu, penyebabnya pun belum pernah diketahui secara pasti.

Sejumlah ilmuwan berpenapat bahwa kondisi ini merupakan kelainan dalam sistem saraf parasimpatis. Yang lain lagi berpendapat ini adalah sifat yang tersisa dari proses evolusi manusia.

Sebuah penelitian di tahun 2010 di Swiss memperlihatkan bahwa otak manusia yang mengalami kondisi ini sebenarnya hanya sedikit lebih mudah terangsang cahaya daripada orang kebanyakan.

2. Seks bisa memicu untuk bersin

Banyak yang terpancing untuk bersin setelah berhubungan seks. Kenapa? Para peneliti menduga bahwa saat berhubungan seks, sistem saraf parasimpatis tubuh akan terangsang. Hal ini bisa memancing seseorang untuk bersin.

3. Kecepatan bersin yang sebenarnya

Seorang pakar biologi Harvard di tahun 1950, William Firth Wells, memperikirakan bahwa kecepatan bersin mencapai 100 meter/detik atau 224 mph. Akan tetapi, penelitian lebih modern mendapati perkiraan tersebut agaknya berlebihan. Tim peneliti di Singapura mendapati bahwa kecepatan bersin hanya mencapai 10 mph. Kecepatan bersin bergantung pada ukuran badan yang bisa menambah kekuatan dari bersin.

4. Anda tidak akan bersin saat tidur

Saat Anda tidur, selaput lendir di hidung akan membengkak. Hal ini sebenarnya bisa membuat Anda lebih sensitif terhadap partikel debu sehingga mudah terpancing bersin. Tapi pada saat tidur, tepatnya selama dase tidur REM, otot mata dan hidung jadi lumpuh untuk sementara waktu.

Di luar fase tidur REM, neuron yang bertanggung jawab untuk memancing bersin juga berada dalam kondisi tidak aktif. Kedua hal itulah yang membuat Anda aman dari bersin saat tertidur.

5. Tubuh refleks tutup mata saat hendak bersin

Saraf-saraf di hidung sebenarnya terhubung dengan saraf di mata. Karena itu, jika ada rangsangan untuk bersin, mata Anda juga akan secara refleks berkedip dan menutup.

6. Detak jantung lebih lambat saat bersin

Saat ada yang terasa menggelitik di hidung, Anda secara refleks akan mengambil napas dalam-dalam dan menahannya. Tarik napas dalam-dalam itu akan mengencangkan otot-otot dada serta meningkatkan tekanan di paru-paru. Hal ini mengakibatkan tekanan darah jadi turun dan detak jantung meningkat selama sesaat.

Ketika Anda mengeluarkan semua udara tersebut saat bersin, tekanan darah Anda kembali normal dan detak jantung juga melambat. Penurunan secara tiba-tiba tersebut dapat membuat jantung seperti berhenti berdetak untuk sesaat.

7. Wajib tutup mulut saat bersin

Bersin adalah multiphase turbulent buoyant bubbles—artinya partikel kecil dari bersin, termasuk bakteri, bisa tetap berada di udara dalam waktu lama. Tetesan kecil ludah dari bersin bisa melayang seperti bulu yang ditiup angin. Ini bisa jatuh di beberapa tempat dan bahkan jatuh di tubuh orang lain sesaat kemudian.

Demikianlah 7 fakta tentang bersin yang perlu Anda ketahui. Dari semua fakta diatas, kemungkinan yang paling penting adalah fakta yang terakhir: Anda wajib menutup mulut saat bersin. Ini sangat penting agar bakteri yang keluar saat bersin tidak tersebar kemana-mana dan menjangkiti orang lain juga.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}