Efektifkah Bandotan untuk Pengobatan Rematik

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Juli 9, 2013


Bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkampungan, tentu sudah tak asing lagi dengan tanaman Bandotan atau yang sering dikenal orang Jawa dengan istilah “Babadotan”. Sayangnya, belum banyak yang mengetahui kalau Bandotan ini sebenarnya memiliki banyak khasiat kesehatan sehingga belum dimanfaatkan secara optimal. Hanya segelintir orang saja yang mengetahui kalau Bandotan memiliki beragam khasiat kesehatan. Bagaimana dengan khasiat tanaman bandotan untuk pengobatan rematik?

Dalam artikel berikut Anda dapat menemukan informasi mengenai salah satu manfaat tanaman bandotan untuk pengobatan rematik. Ingin tahu bagaimana cara penggunaan bandotan untuk pengobatan rematik? Temukan info selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Bandotan untuk Pengobatan Rematik

Bandotan termasuk tanaman yang cukup mudah ditemui. Tanaman ini terbilang bandel karena tanpa ditanam sekalipun, akan tumbuh dengan sendirinya.

Bandotan bertumbuh tegak dan bercabang. Tingginya berada antara 30 sampai 90 cm. Daunnya memiliki tangkai, yang letaknya bersilangan dan saling berhadapan.

Helaian daun Bandotan berbentuk bulat, tepinya bergigi, dan warnanya hijau. Bandotan memiliki bunga majemuk dengan warna putih. Buahnya berbentuk kecil dan berwarna hitam.

Perbanyakan Bandotan bisa dilakukan dengan memperbanyak bijinya. Bandotan termasuk tanaman liar dan mudah tumbuh. Karena sifatnya ini, Bandotan lebih dikenal sebagai gulma alias tanaman pengganggu. Tanaman ini akan mengeluarkan bau yang tidak sedap ketika daunnya sudah layu dan membusuk.

Bandotan mudah tumbuh di daerah tropis dan sangat mudah untuk ditemui di pekarangan rumah, tepi jalan, tanggul ataupun saluran-saluran air.

Bandotan termasuk tanaman herbal yang bisa digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, khususnya rematik. Herbal Bandotan bisa digunakan baik ketika masih segar maupun ketika sudah dikeringkan.

Pengobatan Rematik

Bandotan bisa dijadikan obat rematik (rheumatoid arthritis). Rematik sendiri merupakan penyakit akibat adanya peradangan pada sendi. Mayoritas penderita rematik ialah mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun.

Pengobatan Rematik
Sumber Gambar – Bigstock

Makanya, ketika Anda memasuki usia tersebut, jangan sampai terlalu membebani tubuh dengan aktivitas yang terlalu berat seperti memikul beban berat, turun-naik tangga, dan lainnya. Jika kebetulan memiliki badan yang gemuk, sebaiknya juga segera menurunkan bobot tubuh.

Cara Menggunakan Bandotan

Lantas, bagaimana cara mengobatinya? Anda bisa menggunakan tanaman Bandotan untuk mengobati rematik. Cara pengobatan dengan herbal Bandotan ialah sebagai berikut.

  • Sediakanlah tanaman Bandotan yang terdiri dari batang muda dan daun yang masih segar, nasi basi, dan juga setengah sendok teh garam.
  • Cucilah daun Bandotan sampai bersih. Lalu, tumbuklah dengan nasi basi dan garam yang juga sudah dipersiapkan.
  • Setelah itu, hasilnya akan menjadi seperti bubur kental yang dapat dibalurkan ke sendi atau otot yang terasa nyeri.
  • Biarkan sampai sekitar 1-2 jam. Setelah itu, ramuan Bandotan tersebut bisa dibersihkan. Anda dianjurkan untuk melakukan proses tersebut sebanyak 3 kali sehari supaya hasilnya maksimal.

Selain sebagai obat rematik, Bandotan juga bisa digunakan untuk pengobatan jenis penyakit lainnya, mulai dari sakit tenggorokan, malaria, peradangan paru-paru, perdarahan, radang telinga tengah, disentri, perut kembung, keseleo, badan lemas, tumor rahim, dan juga untuk perawatan rambut. Namun, tanaman ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil.

Dengan banyaknya khasiat dari tanaman ini, maka tak berlebihan jika Bandotan bisa disebut sebagai tanaman “multitouch”. Ya, Anda bisa menggunakan tanaman Bandotan ini, baik untuk mengobati rematik maupun penyakit-penyakit lainnya yang telah disebutkan di atas.

Demikianlah manfaat tanaman bandotan untuk pengobatan rematik. Temukan dan rasakan khasiat tanaman bandotan tersebut. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan herbal tentu tidak langsung terasa, seperti konsumsi obat medis. Hal ini bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi penderita, serta respon tubuh dalam menerima senyawa alami dalam tanaman bandotan.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}