Penyakit Sifilis: Info Seputar Penyakit Menular Seksual


By Cindy Wijaya

Penyakit sifilis dapat dengan mudah menular melalui kontak seksual. Gaya hidup seks bebas sering menjadi penyebab sifilis. Apabila sudah tertular, gejala sifilis biasanya diawali dengan luka yang tidak terasa sakit di alat kelamin, dubur, atau mulut. Bila dibiarkan tanpa cara mengobati sifilis yang benar, dampaknya bisa sangat berbahaya.

Dalam artikel ini Anda akan menemukan informasi penting seputar gejala, penyebab, dan cara mengobati sifilis secara medis. Namun sebelumnya ada baiknya Anda pahami dulu apa sebenarnya penyakit sifilis ini.

Apa Itu Penyakit Sifilis?

Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Penyakit sifilis bisa berdampak serius, bahkan mematikan, apabila dibiarkan tanpa penanganan yang tepat.

Penyakit sifilis memiliki empat tahapan yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier. Sifilis berpotensi sangat menular pada dua tahapan pertama. Memasuki tahapan laten, penyakit ini tetap aktif namun biasanya tidak menimbulkan gejala sifilis apapun. Sedangkan tahapan tersier adalah saatnya penyakit ini paling merusak kesehatan. Masing-masing tahapan tersebut akan menunjukkan gejala sifilis yang cukup berbeda.

Anda bisa dengan mudah tertular penyakit ini apabila melakukan kontak seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi bakteri penyebab sifilis. Karena itu, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan tidak melakukan kontak seksual yang berisiko.

Bagaiman Gejala Sifilis?

Penyakit ini berkembang dalam empat tahapan, dan masing-masing menunjukkan gejala sifilis yang cukup berbeda. Tetapi tahapan-tahapan itu dapat terjadi dalam waktu bersamaan, dan gejala-gejalanya mungkin tidak muncul secara berurutan sesuai tahapannya. Bahkan Anda bisa saja sudah terinfeksi penyakit ini namun tidak mengalami gejala sifilis hingga bertahun-tahun.

Gejala Sifilis Primer:

Gejala sifilis yang paling pertama biasanya adalah luka kecil yang disebut chancre. Luka itu muncul di lokasi dimana bakteri penyebab sifilis memasuki tubuh. Walaupun sebagian besar orang yang terinfeksi sifilis hanya memiliki satu chancre, tapi ada juga orang-orang yang memiliki beberapa luka itu.

Luka chancre biasanya berkembang dalam waktu 3 minggu setelah terinfeksi (melalui kontak seksual). Banyak orang yang sudah terinfeksi tidak menyadari gejala sifilis ini karena seringnya tidak terasa sakit, dan mungkin lokasinya tersembunyi di dalam vagina atau dubur (anus). Lukanya juga dapat sembuh sendiri setelah 3 – 6 minggu.

Gejala Sifilis Sekunder:

Dalam waktu beberapa minggu saat gejala sifilis primer sembuh, kemungkinan akan muncul ruam di badan. Gejala kedua ini mungkin berawal di area torso (badan bagian tengah) tetapi pada akhirnya menyebar ke seluruh bagian tubuh. Bahkan telapak tangan dan kaki juga tidak luput.

Ruam-ruam itu biasanya tidak gatal dan mungkin disertai luka seperti kutil di area mulut atau alat kelamin. Beberapa orang juga mengalami kerontokan rambut, nyeri otot, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala-gejala sifilis sekunder itu mungkin akan menghilang setelah beberapa minggu. Atau bisa saja gejala-gejala itu muncul kambuh-kambuhan hingga sepanjang tahun.

Gejala Sifilis Laten:

Jika penyakit sifilis tidak kunjung diobati, maka penyakit akan memasuki tahapan laten. Pada tahapan laten, seseorang sering kali tidak mengalami gejala sifilis apapun. Tahapan ini bisa berlangsung hingga bertahun-tahun. Ada dua kemungkinan perkembangan penyakit pada tahap ini: Gejala sifilis tidak akan pernah kambuh lagi; atau penyakitnya akan berkembang memasuki tahapan berikutnya (tersier).

Gejala Sifilis Tersier:

Sekitar 15 – 30 persen orang yang terinfeksi bakteri penyebab sifilis yang tidak diobati akan memasuki tahapan terakhir ini. Pada tahapan tersier, penyakit sifilis dapat merusak otak, saraf, mata, pembuluh darah, hati, tulang, dan persendian. Masalah-masalah tersebut dapat terjadi 10 – 30 tahun setelah infeksi pertama jika itu tidak diobati dengan benar. Pada sifilis tersier, dampaknya bisa sangat merusak dan bahkan mematikan.

Dalam tahapan awal penyakit ini, gejala sifilis memang dapat sembuh sendiri meskipun tanpa pengobatan apapun. Tetapi ingatlah bahwa Anda harus tetap mendapatkan pengobatan yang tepat agar infeksi tidak terus berkembang ke tahapan-tahapan berikut yang lebih berbahaya.

Segera periksa ke dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas, terlebih jika Anda aktif secara seksual. Dokter akan mengupayakan cara mengobati sifilis yang terbaik untuk mengatasi infeksi di dalam tubuh.

Tes untuk Mendeteksi Sifilis

Dokter (atau tenaga medis lain) akan melakukan pemeriksaan fisik pada area alat kelamin, mulut, dan tenggorokan pasien. Dokter juga mungkin akan memeriksa apakah ada ruam atau tanda-tanda tidak normal lain pada tubuh.

Setelah itu, pasien akan menjalani tes darah. Jika pasien memiliki luka terbuka, dokter juga akan mengambil sedikit sampelnya menggunakan swab. Pasien mungkin juga diminta melakukan pemeriksaan untuk penyakit menular seksual lainnya. Hasil tes umumnya sudah bisa didapat dalam waktu 7 – 10 hari.

Apa Penyebab Sifilis?

Penyebab sifilis adalah bakteri bernama Treponema pallidum. Cara utama bakteri itu masuk ke dalam tubuh adalah melalui kontak seksual dengan seseorang yang sudah lebih dulu terinfeksi. Kontak seksual itu tidak harus melalui hubungan seks biasa, tetapi juga bisa melalui seks anal maupun oral.

Ilustrasi bakteri penyebab sifilis, Treponema pallidium
Photo by KATERYNA KON_SCIENCE PHOTO LIBRARY from sciencephoto via Canva

Bakteri akan masuk melalui luka atau lecet kecil di kulit atau selaput mukosa (contohnya di area kemaluan, anus, lubang hidung, atau bibir). Penyakit sifilis sangat berpotensi menular pada tahapan pertama (premier) dan kedua (sekunder). Kadang bakteri penyebab sifilis masih bisa menular pada awal dari tahapan ketiga (laten).

Selain melalui hubungan seks, sifilis juga bisa menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka (misalnya saat ciuman). Bahkan seorang ibu yang terinfeksi juga dapat menularkan penyakit ini ke bayinya selama masa kehamilan atau sewaktu melahirkan.

Tetapi Anda tidak perlu terlalu khawatir, karena bakteri penyebab sifilis tidak akan menular saat menggunakan toilet, bak mandi, baju, peralatan makan, kolam renang, atau benda-benda lain yang sama dengan yang digunakan penderitanya.

Penyakit ini bisa sembuh jika ditangani dengan cara mengobati sifilis yang tepat. Gejala sifilis juga tidak akan kambuh lagi jika sudah benar-benar sembuh. Akan tetapi Anda bisa kembali terinfeksi jika melakukan kontak seksual lagi dengan seseorang yang memiliki sifilis.

Yang Berisiko Terinfeksi Sifilis

  • Orang yang melakukan hubungan seks tanpa pengaman (kondom)
  • Orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seks
  • Seorang pria yang berhubungan seks dengan sesama pria
  • Orang yang terinfeksi HIV (virus penyebab AIDS)

Bagaimana Cara Mengobati Sifilis?

Penyakit sifilis mudah untuk disembuhkan apabila berhasil dideteksi dan didiagnosis pada tahapan awal. Cara mengobati sifilis yang terutama disarankan dokter adalah menggunakan antibiotik penicillin. Antibiotik ini dapat membunuh bakteri penyebab sifilis.

Ilustrasi cara mengobati sifilis dengan injeksi penicillin
Photo by pixelshot via Canva

Jika gejala sifilis baru saja muncul atau jika penyakitnya belum sampai 1 tahun, sering kali yang dibutuhkan hanyalah satu kali injeksi penicillin untuk menghentikan perkembangan penyakit. Namun bila sifilis telah diderita lebih dari 1 tahun, pasien mungkin akan diberikan dosis tambahan.

Antibiotik penicillin juga adalah satu-satunya cara mengobati sifilis pada ibu hamil. Walaupun sang ibu sudah menerima pengobatan sewaktu sedang hamil, tapi bayi yang dilahirkannya pun harus menerima antibiotik ketika baru lahir.

Sewaktu Menjalani Pengobatan

  • Lakukan tes darah dan pemeriksaan lain secara rutin untuk memantau perkembangan pengobatan
  • Hindari kontak seksual apapun sampai pengobatan selesai dan tes darah menunjukkan bahwa Anda sudah sembuh
  • Beri tahu pasangan Anda agar ia juga melakukan pemeriksaan dan mendapat pengobatan bila dibutuhkan
  • Lakukan tes/pemeriksaan untuk infeksi HIV

Kesimpulan tentang Penyakit Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang dapat dengan mudah menular melalui kontak seksual, termasuk melalui seks anal dan oral. Penyakit sifilis sering menjangkiti mereka yang berganti-ganti pasangan seks. Penyebab sifilis adalah infeksi bakteri Treponema pallidum.

Gejala sifilis yang paling pertama muncul biasanya adalah luka terbuka kecil yang tidak terasa sakit (disebut chancre). Luka ini dapat muncul di area alat kelamin, anus, atau di dalam mulut. Banyak orang tidak menyadari gejala pertama ini karena lokasinya yang cukup tersembunyi.

Apabila berhasil dideteksi pada tahap awalnya, infeksi sifilis dapat dengan mudah diatasi. Cara mengobati sifilis yang terutama dilakukan oleh dokter ialah menggunakan antibiotik penicillin. Selama menjalani pengobatan, pasien harus menghindari kontak seksual apapun dengan orang lain sampai dinyatakan sembuh oleh dokter.

Demikianlah ulasan informasi mengenai penyakit sifilis. Semoga Anda jadi lebih peduli terhadap kesehatan seksual diri sendiri maupun orang lain. Nantikan juga artikel menarik lain seputar masalah kesehatan, tips kesehatan, dan pemanfaatan herbal hanya di Deherba.com.

Sumber

Mayo Clinic. Syphilis. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/syphilis/symptoms-causes/syc-20351756

Shannon Johnson. Syphilis. URL: https://www.healthline.com/health/std/syphilis

AVERT. Syphilis Symptoms & Treatment. URL: https://www.avert.org/sex-stis/sexually-transmitted-infections/syphilis

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}