Penyebab dan Tanda-Tanda Dehidrasi yang Perlu Segera Dikenali


By Cindy Wijaya

Tanda-tanda dehidrasi akan muncul bila tubuh Anda mengalami kekurangan cairan sehingga tidak lagi mampu berfungsi secara normal. Tingkat keparahan dari masalah ini dibagi menjadi tiga derajat dehidrasi, yaitu ringan, sedang, dan dehidrasi berat. Untuk mencegahnya, Anda perlu tahu apa saja yang bisa menjadi penyebab dehidrasi.

Dalam artikel ini Anda akan menemukan informasi mengenai ciri-ciri dehidrasi, derajat dehidrasi, penyebab dehidrasi, dan cara mengatasi dehidrasi. Artikel ini juga memuat keterangan spesifik mengenai dehidrasi pada dewasa, anak, dan bayi.

Apa Itu Dehidrasi?

Dehidrasi adalah kondisi yang terjadi jika jumlah cairan yang hilang dari tubuh lebih banyak dari jumlah cairan yang masuk. Dengan kata lain, Anda mengalami dehidrasi bila ada lebih banyak air yang keluar dari tubuh daripada air yang Anda minum.

Secara medis, biasanya dehidrasi berarti seseorang telah kehilangan cukup banyak cairan sehingga tubuhnya tidak lagi mampu menjalankan fungsi normalnya. Kondisi kekurangan cairan itulah yang memicu sejumlah tanda-tanda dehidrasi.

Siapapun bisa dehidrasi, tetapi yang paling riskan dehidrasi adalah bayi dan anak-anak. Beberapa orang dewasa, khususnya orang tua, juga lebih berisiko mengalami gejala dehidrasi. Kondisi ini paling berbahya jika terjadi pada anak-anak dan orang tua.

Yang Lebih Riskan Mengalami Dehidrasi

Walaupun dehidrasi bisa terjadi pada siapapun, tapi ada beberapa orang yang lebih berisiko. Risiko dehidrasi semakin besar pada orang-orang berikut:

Orang tua;

Semakin Anda tua, penyimpanan cairan dalam tubuh akan semakin sedikit. Kemampuan tubuh untuk menyimpan air berkurang dan Anda juga tidak lagi gampang merasa haus. Penurunan tersebut bahkan diperparah bila Anda mengidap penyakit kronis seperti diabetes, demensia, atau sedang mengonsumsi obat tertentu.

Penderita penyakit kronis;

Para pengidap diabetes yang tak terkontrol punya risiko dehidrasi lebih besar. Penderita penyakit ginjal juga berisiko. Bahkan penyakit ringan, semacam radang tenggorokan juga bisa membuat Anda rentan dehidrasi karena Anda jadi susah minum.

Yang bekerja di luar ruangan;

Saat cuaca sedang panas dan lembap, Anda kehilangan lebih banyak cairan tubuh dan itu dapat menjadi penyebab dehidrasi. Itu karena sewaktu udara lembap, keringat tidak bisa menguap dan mendingin secepat biasanya. Akibatnya suhu jadi meningkat dan tubuh membutuhkan lebih banyak cairan.

Anak-anak dan bayi;

Anak-anak dan bayi bisa dengan cepat kehilangan cairan tubuh. Sering kali penyebab dehidrasi pada anak adalah karena muntah-muntah, diare, kurang minum air, atau karena gabungan dari ketiganya.

Tanda-Tanda Dehidrasi pada Dewasa

Tanda-tanda dehidrasi pada orang dewasa berkisar mulai dari yang ringan hingga dehidrasi berat. Perhatikanlah ciri-ciri seseorang sedang mengalami derajat dehidrasi ringan – sedang berikut:

  • Rasa haus meningkat
  • Merasa lelah atau mengantuk
  • Urin berwarna lebih kuning dari biasanya
  • Urin keluar lebih sedikit
  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Kepala pusing
  • Kulit kering
  • Susah keluar air mata

Apa yang perlu Anda lakukan bila mengalami gejala dehidrasi? Pertama, hentikan apapun aktivitas Anda. Kedua, cari tempat teduh untuk berlindung dari terik matahari, lalu duduk atau berbaringlah jika mungkin.

Ketiga, angkat kaki Anda untuk memusatkan aliran darah ke bagian tengah tubuh dan kepala. Keempat dan yang paling penting, minumlah air putih yang banyak, tapi jangan minum kopi, teh, soda, atau minuman lainnya.

Tanda-Tanda Dehidrasi Berat pada Dewasa

Jika tidak segera ditangani, dehidrasi yang ringan – sedang bisa dengan cepat bertambah parah dan menimbulkan tanda-tanda dehidrasi berat. Berikut adalah tanda-tanda dehidrasi berat yang perlu diwaspadai:

  • Urin keluar sangat sedikit atau tidak keluar sama sekali
  • Urin sangat pekat dan berwarna kuning gelap atau kuning sawo
  • Kepala pusing atau terasa ringan sampai susah berdiri atau berjalan
  • Tekanan darah turun seketika sewaktu berdiri dari posisi tiduran (tekanan darah rendah atau hipotensi ortostatik)
  • Kulit kurang lentur (misalnya, kulit lama kembali seperti semula setelah dicubit)
  • Rasa letih, bingung, atau pingsan
  • Jantung berdetak dengan cepat
  • Kejang-kejang
  • Demam
  • Syok

Apabila Anda mengalami gejala dehidrasi berat, ada baiknya segera minta bantuan orang lain untuk mengantar Anda ke rumah sakit. Dehidrasi yang parah mungkin harus ditangani dengan pemberian cairan melalui infus.

Tanda-Tanda Dehidrasi pada Anak & Bayi

Sebagai orang tua, Anda harus lebih waspada ketika anak sedang muntah-muntah, diare, atau lebih berkeringat karena cuaca panas. Situasi-situasi tersebut rentan membuat anak kehilangan banyak cairan. Perhatikanlah tanda-tanda dehidrasi pada anak & bayi berikut:

  • Matanya terlihat cekung
  • Jadi lebih jarang buang air kecil
  • Ada bagian yang cekung di ubun-ubunnya
  • Tidak keluar air mata saat menangis
  • Dinding dalam mulut dan lidahnya jadi kering atau lengket
  • Terlihat lesu (tidak aktif seperti biasanya)
  • Lebih sering menangis dan rewel
Ilustrasi Tanda-Tanda Dehidrasi pada Anak
Photo by towfiqu ahamed barbhuiya via Canva

Anda perlu memperhatikan dan mengingat ciri-ciri dehidrasi pada bayi & anak seperti di atas. Jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala itu, segeralah tanggapi dengan memberinya cairan untuk mengembalikan keseimbangan cairan dalam tubuhnya.

Tanda-Tanda Dehidrasi Berat pada Anak & Bayi

Bayi dan anak kecil dapat dengan cepat mengalami dehidrasi berat. Karena itu, Anda sebaiknya cepat bawa anak ke dokter apabila melihat gejala dehidrasi berikut:

  • Anak belum buang air kecil selama 4 – 6 jam
  • Ada bercak darah di fesesnya
  • Anak mengeluh sakit perut
  • Muntah-muntah selama 24 jam atau lebih, atau jika muntahannya selalu berwarna hijau
  • Demam tinggi lebih dari 39 derajat C
  • Mulut anak terlihat kering
  • Terlihat sangat lesu

Segera bawa anak Anda ke dokter bila ada gejala dehidrasi berat seperti di atas. Dokter akan memeriksa apakah anak Anda turun berat badannya hanya dalam beberapa hari. Mengetahui jumlah berat badan yang turun menjadi petunjuk bagi dokter untuk menentukan derajat dehidrasi anak, apakah ringan, sedang, atau berat.

Menentukan Derajat Dehidrasi

Sebenarnya gejala dan tanda-tanda dehidrasi yang muncul dapat berbeda-beda tergantung pada derajat dehidrasi yang dialami. Derajat dehidrasi dikategorikan menjadi: ringan, sedang, dan berat. Di bawah ini akan dijelaskan ciri-ciri dari masing-masing derajat dehidrasi.

Tanda & Gejala Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat
Keadaan mental Normal Gelisah, pusing, masih sadar Lemas, gelisah, kebingungan, tidak sadar
Detak jantung Normal Meningkat Meningkat
Denyut nadi Normal Menurun Lemah, kadang tidak terasa
Capillary refill time* Normal Lambat Lambat
Tekanan darah Normal Normal Menurun
Pernapasan Normal Lebih cepat Terengah-engah
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Ubun-ubun Normal Sedikit cekung ke dalam Sangat cekung ke dalam
Urin Normal Berkurang, warna gelap Sangat sedikit, tidak ada
Air Mata Normal Kering Sangat kering

Sumber: WHO dan Dehydration Scale, contributed by Roy M. Vega MD.

*) Capillary refill time (CRT) dihitung dengan cara menekan ujung jari selama 5 detik hingga terlihat memutih. Setelah 5 detik, lepaskan tekanan dan mulailah menghitung. CRT adalah lama waktu yang dibutuhkan ujung kuku sampai warnanya normal kembali.

Pada umumnya, CRT yang lebih dari 2 detik merupakan tanda dari dehidrasi, hipotermia, syok, atau gangguan pembuluh darah. Ini adalah cara yang relatif mudah untuk melihat apakah ada kemungkinan sudah terjadi dehidrasi atau tidak.

Penyebab Dehidrasi pada Dewasa

Ada cukup banyak hal yang bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan dengan cepat sehingga memicu dehidrasi. Perhatikanlah beberapa penyebab dehidrasi berikut dan hindarilah sebisa mungkin:

Kurang minum air;

Mungkin karena Anda sibuk, sedang sakit, atau karena lagi tidak bawa air minum.

Diare dan muntah-muntah;

Kedua masalah ini menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dalam waktu singkat.

Sedang demam;

Semakin tinggi demamnya, semakin rentan juga Anda mengalami dehidrasi.

Kepanasan;

Tubuh membutuhkan lebih banyak cairan ketika kepanasan, tapi jika Anda tidak cukup minum maka akan terjadi dehidrasi.

Aktivitas fisik terlalu banyak;

Anda jadi keluar banyak keringat dan riskan dehidrasi bila kurang minum air.

Mengidap diabetes;

Diabetes membuat Anda lebih sering buang air kecil.

Mengalami luka berat;

Misalnya luka bakar, penyakit kulit yang parah, atau infeksi (cairan keluar dari tubuh melalui kulit yang rusak).

Konsumsi obat tertentu;

Obat diuretik dan beberapa obat darah tinggi bisa memicu dehidrasi, biasanya karena obat-obat itu membuat Anda lebih sering buang air kecil.

Pada dasarnya, penyebab dehidrasi ada tiga: karena Anda tidak cukup minum air, tubuh Anda kehilangan banyak cairan, atau karena gabungan dari keduanya. Jadi agar tidak sampai timbul masalah, apalagi hingga dehidrasi berat, sebaiknya selalu cukupi kebutuhan cairan tubuh Anda.

Ilustrasi Dehidrasi Berat pada Dewasa
Photo by Quality Stock Arts via Canva

Penyebab Dehidrasi pada Anak & Bayi

Penyebab dasar dari dehidrasi adalah kekurangan cairan di dalam tubuh. Ada beberapa hal yang dapat menyebabakn anak Anda lebih cepat kehilangan cairan tubuhnya dan menjadi dehidrasi. Berikut adalah sejumlah penyebab dehidrasi pada bayi & anak kecil yang perlu diwaspadai:

  • Anak terlalu aktif secara fisik sehingga banyak berkeringat
  • Anak kurang minum air, terutama sewaktu sakit
  • Anak sedang muntah-muntah atau diare
  • Anak mengalami demam
  • Anak diberikan obat tertentu, misalnya diuretik
  • Udara yang terlalu panas

Anak bayi sangat rentan mengalami dehidrasi. Bila anak berumur di bawah 6 bulan atau mengidap penyakit kronis, Anda sebaiknya secepatnya periksakan anak ke dokter jika sudah mulai terlihat gejala-gejala dehidrasi.

Cara Mengatasi Dehidrasi pada Dewasa

Cara mengatasi dehidrasi pada dewasa yakni dengan minum air dan mendinginkan suhu tubuh. Jika Anda sudah merasakan tanda-tanda dehidrasi, coba lakukan beberapa tips berikut:

  • Minum air sedikit demi sedikit
  • Isap es loli, es lilin, atau es mambo yang terbuat dari jus buah
  • Minum menggunakan sedotan, ini khususnya berguna bagi orang yang kesulitan untuk minum
  • Lepas pakaian luar seperti jaket, jas, atau rompi
  • Masuk ke dalam ruang ber-AC
  • Kalau tidak ada AC, duduklah di dekat kipas angin atau di tempat teduh

Meskipun Anda berusaha mendinginkan tubuh, tapi jangan gunakan sesuatu yang terlalu dingin misalnya es batu atau air es. Pembuluh-pembuluh darah di kulit bisa menyempit dan menyusut jika terkena suhu terlalu dingin, sehingga justru menyulitkan pendinginan suhu tubuh.

Segera Pergi ke Dokter Jika…

  • Mengalami diare selama 24 jam atau lebih
  • Merasa sangat lelah
  • Merasa kebingungan
  • Belum buang air kecil selama 8 jam
  • Denyut nadi lemah atau terlalu cepat
  • Mengalami kejang-kejang

Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak & Bayi

Cara terbaik mengatasi dehidrasi pada bayi & anak kecil yakni dengan memberinya lebih banyak cairan untuk diminum. Untuk membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang pada anak Anda, cobalah ikuti tips-tips berikut:

Untuk anak yang masih bayi;

Anda mungkin perlu lebih sering menyuapi dan memberi anak minum tapi dalam jumlah-jumlah lebih kecil. Untuk bayi berumur kurang dari 12 bulan, itu juga termasuk lebih sering menyusui atau memberinya susu botol.

Bila anak tidak mau makan atau minum, ataupun sedang diare, muntah, atau demam, dia bisa cepat mengalami dehidrasi berat. Sebaiknya segera bawa dia ke dokter untuk ditangani.

Untuk anak yang lebih besar;

Untuk anak yang berat badannya di atas 10 kg, beri dia minum satu gelas air (250 ml) setiap jam sekali selama 4 jam. Anak yang lebih kecil diberikan lebih sedikit air, disesuaikan dengan berat badannya. Selain air, Anda juga boleh memberinya jus buah segar untuk membantu mengurangi gejala dehidrasinya.

Segera Bawa Anak ke Dokter Jika…

  • Dia kesulitan atau tidak bisa minum
  • Mulut dan lidahnya tampak kering
  • Belum buang air kecil selama 4 – 6 jam
  • Denyut nadinya melemah
  • Napasnya terengah-engah
  • Tangan dan kakinya terasa dingin
Ilustrasi Cara Mengatasi Dehidrasi
Photo by AlesVeluscek from Getty Images Signature via Canva

Agar Anda tidak sampai kekurangan cairan, apalagi dehidrasi berat, ingatlah selalu untuk minum air secukupnya. Dan kapanpun Anda merasakan tanda-tanda dehidrasi, minumlah banyak air secara perlahan, sedikit demi sedikit. Jika dehidrasi terjadi pada anak bayi, Anda bisa menggunakan sendok untuk menyuapi air agar dia lebih mudah menelannya.

Pada waktu cuaca sedang panas-panasnya, Anda perlu lebih banyak mengonsumsi cairan, bisa dengan minum air, jus buah, atau makan buah-buahan. Anda juga perlu banyak minum air bila sedang diare atau muntah-muntah. Mintalah saran dari dokter jika diare atau muntah tidak kunjung sembuh.

Demikianlah artikel tentang dehidrasi. Ingatlah apa saja tanda-tanda dehidrasi, khususnya pada derajat dehidrasi berat, supaya Anda dapat cepat tanggap sewaktu itu terjadi. Nantikan juga informasi penting lainnya seputar info kesehatan, tips kesehatan, dan pengobatan herbal hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}