6 Manfaat Harendong & Cara Mengolahnya untuk Obat Tradisional


By Fery Irawan

Tanaman harendong sangat mudah ditemukan terutama di kawasan perkampungan. Sebagian orang memakannya sebagai lalapan nasi dan sambal karena rasanya enak dan baunya khas. Tanaman ini pun dapat diolah menjadi obat tradisional, karena ada cukup banyak manfaat harendong untuk kesehatan.

Dalam artikel ini akan dikupas apa saja manfaat harendong dan 6 cara mengolah harendong untuk keluhan kesehatan. Sebab masih banyak orang yang belum tahu bahwa tanaman ini memiliki beragam manfaat alami. Namun, perlu diketahui tanaman herbal hanya bekerja sebagai alternatif pengobatan yang mendukung pengobatan medis.

Apa Itu Tanaman Harendong?

Harendong (Melastoma candidum), atau disebut juga senggani, adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Meski sering dianggap gulma yang pertumbuhannya mengganggu, bagian daun, akar, buah, dan biji harendong dapat dimanfaatkan sebagai obat dan pewarna alami makanan.

Selain disebut harendong dan senggani, tumbuhan ini juga punya nama-nama sebutan lain: kluruk (Jawa), senduduk dan cengkodok (Melayu), kemanden (Madura), ndusuk (Flores), kedebik (Bangka), dan karamunting (Dayak).

Bagaimana ciri-ciri harendong? Tumbuhan harendong merupakan jenis perdu atau pohon kecil. Memiliki batang berkayu yang tegak dan berwarna cokelat, tingginya 1,5 – 5 m, yang percabangannya simpodial (terbagi dua atau lebih pada setiap modul). Tanaman ini biasanya tumbuh di kawasan yang mendapatkan sinar matahari yang cukup seperti lereng gunung, daerah semak belukar yang tidak terlalu rimbun, dan lainnya.

Harendong memiliki daun tunggal, bertangkai, dan letaknya berhadapan secara bersilangan. Setiap helai daun berwarna hijau, bentuknya seperti bulat telur, panjangnya 2 – 20 cm dan lebarnya 1 – 8 cm. Ujung dan pangkal daunnya runcing, dengan bagian pinggiran daun rata. Memiliki rambut pendek yang jarang-jarang dan kaku di permukaan daunnya, sehingga bila diraba terasa kasar.

Daun harendong memiliki berbagai kandungan kimia antara lain flavonoid, saponin, dan tanin terhidrolisis yang umum disebut nobotanin B. Bunga harendong mengandung kaempferol, antosianin, sterol, tanin, dan asam lemak. Buah senggani berwarna ungu kemerahan dan diduga memiliki kandungan antosianin. Buah senggani dapat dijadikan pewarna alami.

Manfaat Harendong untuk Kesehatan

Sebagai salah satu tanaman obat tradisional, sudah pasti ada manfaat harendong untuk kesehatan. Bagian yang dapat digunakan dari tumbuhan ini ialah daun, akar, buah, dan bijinya. Penelitian juga telah menunjukkan bahwa dalam bagian-bagian tumbuhan harendong terdapat kandungan-kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan.

Secara tradisional manfaat harendong untuk kesehatan antara lain untuk: membantu mengatasi disentri basiler, diare, gangguan pencernaan (dispepsi), hepatitis, keputihan (leukorea), sariawan, bisul, keracunan singkong, mimisan, perdarahan menstruasi berlebihan, perdarahan di luar waktu menstruasi, wasir berdarah, buang air besar berdarah (melena), ASI tidak lancar, radang dinding pembuluh darah yang disertai pembekuan darah (tromboangitis), mabuk minuman keras, dan busung air.

Ternyata ada cukup banyak masalah kesehatan yang telah secara tradisional ditangani dengan harendong. Nah, di bawah ini adalah 6 cara mengolah harendong berdasarkan resep tradisional:

1. Cara Mengolah Harendong untuk Disentri Basiler

Guna mendapat manfaat harendong untuk mengobati disentri ikuti cara mengolah berikut ini:

Cukup siapkan aseman dan daun Harendong secukupnya untuk direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa sekitar 1 gelas saja. Setelah air rebusan tersebut dingin, minumlah sekaligus. Lakukan hal tersebut sebanyak 2 kali dalam sehari.

2. Cara Mengolah Harendong untuk Sariawan

Berikut cara mempersiapkan dan mengolah untuk mendapatkan manfaat harendong dalam mengobati sariawan:

Siapkan 2 lembar daun Harendong lalu cuci sampai bersih. Kemudian, bilaslah dengan air matang hangat untuk melunakkan teksturnya. Setelah dibilas, kunyahlah daun Harendong dengan campuran sedikit garam dan telanlah.

3. Cara Mengolah Harendong untuk Bisul

Ikuti cara mengolah berikut ini untuk mendapatkan manfaat harendong untuk menghilangkan bisul:

Pengobatan bisul juga bisa dilakukan dengan daun Harendong dengan cara merebusnya sampai air rebusannya tersisa sedikit. Nah, air rebusannya itu diminum, kemudian ampasnya dibubuhkan pada bisul. Lalu, balutlah supaya daunnya tidak tercerai-berai.

Caranya dengan menyiapkan 50 gram daun harendong yang dicuci, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan berubah warna menjadi pekat, kemudian matikan api dan hidangkan. Ampasnya dilumatkan untuk dijadikan masker pada bisul.

4. Cara Mengolah Harendong untuk Diare

Ikuti cara mengolah berikut ini untuk mendapatkan manfaat harendong dalam mengobati diare:

Anda cukup menyiapkan daun Harendong muda 1 genggam, tiga lembar daun Sembung, dan buah Manggis sebanyak 5 gram saja.

Semua bahan-bahan tersebut dicuci bersih dan kemudian rebuslah dengan air sebanyak 1 setengah gelas air bersih sampai akhirnya tersisa ½ gelas saja. Setelah airnya dingin, saringlah untuk kemudian diminum sebanyak 3 kali setiap harinya.

5. Cara Mengolah Harendong untuk Keputihan

Guna mendapat manfaat harendong untuk mengobati keputihan ikuti cara mengolah berikut ini:

Anda cukup menyiapkan sebanyak 2 genggam daun Harendong, berikut Bangle dan Jahe seukuran ibu jari.

Cuci bersih dan kemudian potong-potong seperlunya. Kemudian, masukkan 3 gelas air dan juga satu sendok makan cuka. Lalu, rebuslah sampai akhirnya tersisa sekitar 2 gelas lagi.

Setelah airnya dingin, saringlah dan minum sebanyak 2 kali dalam sehari. Anda harus minum masing-masing satu gelas tiap kali. Jika Jahe atau Banglenya habis, maka Anda bisa menggantinya dengan 3 kuncup Cempaka dan 3 biji Pinang yang sudah tua.

6. Cara Mengolah Harendong untuk Keracunan

Guna mendapat manfaat harendong untuk mengatasi keracunan ikuti cara mengolah berikut ini:

Siapkan daun Harendong sekitar 60 gram. Kemudian rebus bersama 3 gelas air sampai mendidih, dan tunggu sampai tinggal tersisa 1 gelas saja. Setelah dingin, saringlah untuk diminum.

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba menetralkan racun dengan cara ini. Terkadang jenis racun tidak selalu dapat diatasi oleh tanaman ini.

Meski manfaat harendong untuk kesehatan telah turun-temurun digunakan secara tradisional, namun masih dibutuhkan lebih banyak riset ilmiah untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Jadi Anda perlu bijaksana dalam menggunakannya.

Perlu diingat juga bahwa pengobatan herbal merupakan alternatif pengobatan yang bersifat mendukung. Pengobatan medis dan pemeriksaan dokter merupakan hal yang umumnya perlu diupayakan pertama kali. Setelah itu herbal dapat digunakan guna mendukung pemulihan diri.

Demikianlah artikel ini yang menjelaskan tentang manfaat harendong dan 6 cara mengolah harendong untuk masalah kesehatan. Temukan juga informasi menarik lain seputar pemanfaatan tanaman obat hanya di Deherba.com.

Sumber

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten. Mengenal Tanaman Senggani. URL: https://banten.litbang.pertanian.go.id/new/index.php/publikasi/folder/975-mengenal-tanaman-senggani

Forest Starr, Kim Starr, and Lloyd Loope. (2003). Melastoma candidum. United States Geological Survey–Biological Resources Division Haleakala Field Station, Maui, Hawaii, USA. URL: http://www.hear.org/starr/hiplants/reports/pdf/melastoma_candidum.pdf

Gloria, Yelin & Delfina, Dini & Bachtiar, Yulitas. (2019). EFFECTIVITY TEST ANTIBACTERIAL SENGGANI LEAF (Melastoma candidum) ON BACTERY Streptococcus mutans. JURNAL BIOSAINS. 5. URL: https://doi.org/10.24114/jbio.v5i1.12333

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}