• Home
  • Blog
  • Bipolar
  • Gejala Gangguan Bipolar: Perubahan Drastis Dari Sangat Semangat Menjadi Sangat Sedih

Gejala Gangguan Bipolar: Perubahan Drastis Dari Sangat Semangat Menjadi Sangat Sedih


By Cindy Wijaya

Saat sedang down, Anda merasa sedih atau putus asa atau tidak lagi menikmati aktivitas-aktivitas yang tadinya Anda sukai. Ketika mood sedang bagus-bagusnya, Anda merasa sangat senang, punya banyak ide cemerlang, dan penuh energi. Jika perubahan mood itu sangat drastis—seakan pindah dari titik paling atas ke titik paling bawah (atau sebaliknya)—bisa jadi itu adalah gejala gangguan bipolar.

Di artikel ini Anda akan mendapatkan informasi seputar gejala atau tanda-tanda gangguan bipolar yang umumnya dialami oleh penderitanya. Artikel ini akan berguna khususnya bagi siapa pun yang peduli dengan kesehatan emosi dan mental diri sendiri maupun orang-orang yang disayangi.

Gejala Gangguan Bipolar Berpusat pada Dua ‘Titik’

Istilah bipolar mengacu pada dua kutub (polar) yang berlawanan. Agar lebih mudah dimengerti, artikel ini akan menggunakan istilah ‘titik’ sebagai pengganti ‘kutub’. Jadi, bisa dikatakan bahwa gangguan bipolar memiliki dua titik, yaitu titik atas (emosi mania) dan titik bawah (emosi depresi). Oleh sebab itu, ciri-ciri gangguan bipolar yang dialami berpusat pada dua titik tersebut.

Banyak dari ciri-ciri yang akan disebutkan di artikel ini sebenarnya dapat disebabkan oleh masalah kesehatan lain. Karena itu, gangguan ini disebut sebagai salah satu yang sulit didiagnosis. Namun bila Anda melihat adanya tanda-tanda gangguan bipolar seperti di artikel ini, sebaiknya mulailah waspada.

7 Gejala Gangguan Bipolar Episode Manik

Pada episode manik, mood Anda berada di ‘titik atas’ sehingga menimbulkan emosi-emosi mania. Berikut ini adalah 7 ciri-ciri gangguan bipolar pada episode manik.

  • Merasa sangat senang atau gembira dalam waktu cukup lama
  • Merasa kurang butuh tidur
  • Bicara terlalu cepat, sering kali disertai pikiran yang menggebu-gebu
  • Merasa sangat gelisah atau impulsif (bertindak hanya mengikuti dorongan sesaat)
  • Menjadi mudah tersimpangkan
  • Menjadi terlalu percaya diri pada kemampuan sendiri
  • Melakukan sesuatu yang berisiko, misalnya menghambur-hamburkan uang atau taruhan (berjudi) pakai uang simpanan

Episode Hipomanik

Episode hipomanik adalah suatu kurun waktu dimana seseorang mengalami gejala-gejala yang ditimbulkan oleh emosi hipomania. Hipomania adalah bentuk emosi mania yang lebih ringan. Pada episode ini, Anda akan merasa gembira, penuh energi, dan produktif, tapi masih mampu melihat kenyataan. Orang lain mungkin mengira Anda seperti sedang punya mood yang sangat baik.

Tetapi, hipomania bisa membuat seseorang mengambil keputusan-keputusan yang buruk sehingga berpengaruh pada karir, reputasi, dan hubungan personalnya. Selain itu, hipomania seringnya akan berubah jadi mania sepenuhnya, atau akan diikuti oleh episode depresif.

7 Gejala Gangguan Bipolar Episode Depresif

Sama seperti pada episode manik, gangguan bipolar episode depresif juga menimbulkan ciri-cirinya sendiri yang khas. Saat mengalami episode ini, mood Anda berada di ‘titik bawah’ sehingga menimbulkan perasaan-perasaan depresi. Berikut adalah 7 ciri-ciri gangguan bipolar pada episode depresif.

  • Merasa sedih atau putus asa dalam waktu cukup lama
  • Mengasingkan diri dari teman-teman dan keluarga
  • Tidak lagi berminat melakukan aktivitas-aktivitas yang disukai
  • Selera makan berubah cukup drastis
  • Merasa terlalu lelah atau kurang energi
  • Bermasalah dengan daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan membuat keputusan
  • Muncul keinginan atau sudah mencoba untuk bunuh diri, atau terlalu berkutat pada hal-hal seputar kematian

Depresi pada Gangguan Bipolar Beda dengan Depresi Biasa

Depresi pada gangguan bipolar dapat terjadi selama beberapa jam, hari, minggu, bahkan bulan sebelum muncul emosi mania (memasuki episode manik). Episode manik bisa berlangsung selama beberapa hari hingga dua bulan atau lebih.

Ada jenis gangguan bipolar yang membuat seseorang merasakan gejala-gejala mania dan depresi di kurun waktu bersamaan. Jika itu dialami, Anda bisa merasa sedih dan putus asa tapi di waktu sama juga merasa sangat gelisah dan tidak bisa diam.

Depresi biasa adalah kesedihan yang mendalam atau perasaan hampa yang tidak ada habisnya. Jika depresi, Anda mungkin merasa putus asa dan tidak berguna. Anda juga kehilangan keinginan untuk melakukan hal-hal yang tadinya disukai.

Orang yang menderita depresi mungkin bisa merasa lebih baik selama beberapa hari. Tapi berbeda dengan depresi pada gangguan bipolar, emosi mereka tidak akan berubah menjadi mania. Memang ada saat-saat mereka merasa ‘baik’, tapi tidak sampai merasa ‘sangat baik’ seperti yang dialami penderita gangguan bipolar.

Sumber: Bipolar Disorder or Depression? – WebMD

Gejala Gangguan Bipolar Episode Campuran

Episode campuran maksudnya adalah gejala-gejala gabungan dari episode manik/hipomanik dan depresif yang terjadi di kurun waktu bersamaan. Ciri-ciri gangguan bipolar episode campuran umumnya ialah depresi yang disertai kegelisahan, kecemasan, insomnia, tidak bisa konsentrasi, dan pikiran yang menggebu-gebu. Gabungan dari dua mood yang berlawanan itumania dan depresi—dikhawatirkan bisa semakin mendorong seseorang untuk bunuh diri.

Ilustrasi Gejala Gangguan Bipolar
Photo by doucefleur from doucefleur’s Images via Canva

Gejala Gangguan Bipolar pada Anak-Anak dan Remaja

Tanda-tanda gangguan bipolar kadang lebih sulit untuk dikenali jika terjadi pada anak-anak atau remaja. Sering kali sulit untuk mengenali apakah yang mereka alami itu adalah perubahan emosi yang wajar, akibat stres atau trauma, atau tanda-tanda dari gangguan mental lain.

Anak-anak dan remaja mungkin memiliki episode-episode depresif atau manik/hipomanik yang mirip, tetapi polanya bisa berbeda dari yang dialami penderita gangguan bipolar yang dewasa. Dan mood mereka bisa cepat berpindah antara episode-episode tu. Ada juga anak yang pada kurun waktu tertentu tidak mengalami gejala apa pun yang berhubungan dengan mood mereka.

Ciri-ciri gangguan bipolar yang paling menonjol pada anak-anak dan remaja yaitu perubahan-perubahan mood secara cepat yang parah, yang lain daripada perubahan mood yang biasanya dialami.

Mitos & Fakta seputar Gangguan Bipolar

Mitos:

Penderita gangguan bipolar tidak akan membaik atau tidak mampu hidup normal.

Fakta:

Banyak pengidap gangguan bipolar yang punya karir sukses, keluarga harmonis, dan punya teman-teman sejati. Hidup dengan gangguan bipolar memang sulit, tetapi kalau diatasi dengan tepat dan mendapat dukungan dari orang-orang terdekat, Anda bisa menangani gejala-gejalanya sehingga tetap menikmati hidup.

Mitos:

Penderita gangguan bipolar emosinya naik-turun antara mania dan depresi.

Fakta:

Memang beberapa orang mengalami perpindahan yang ekstrim antara episode-episode manik dan depresif, tapi kebanyakan tidak seperti itu. Biasanya seseorang akan lebih sering mengalami fase depresi daripada fase mania. Gejala-gejala mania juga mungkin terasa sangat ringan sehingga tidak dikenali. Ada juga pengidap gangguan bipolar yang gejala-gejalanya tidak muncul untuk waktu cukup lama.

Mitos:

Gangguan bipolar hanya memengaruhi mood.

Fakta:

Gangguan bipolar juga berpengaruh pada tingkat energi, cara menilai sesuatu, daya ingat, konsentrasi, selera makan, pola tidur, gairah seks, dan harga diri. Selain itu, ada kaitan antara gangguan bipolar dengan kecemasan, penyalahgunaan obat, serta masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, migrain, dan darah tinggi.

Mitos:

Tidak ada cara lain untuk menanganinya selain minum obat.

Fakta:

Meski konsumsi obat adalah fondasi dasar untuk perawatan gangguan bipolar, tapi penderitanya juga dianjurkan untuk menjalani terapi dan belajar strategi untuk menangani gejala-gejalanya. Strategi itu misalnya dengan teratur olahraga, cukup tidur, makan dengan benar, mengamati mood Anda, meminimalkan stres, dan bergaul dengan orang-orang yang pengaruhnya positif.

3 Jenis Utama Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pola kemunculan atau tingkat keparahan dari gejala-gejalanya. Memang ada jenis-jenis lainnya, tetapi 3 jenis gangguan bipolar di bawah inilah yang paling sering dialami.

Gangguan Bipolar I (Episode Manik atau Campuran)

Ini adalah jenis gangguan bipolar yang paling dasar, dicirikan dengan setidaknya satu episode manik atau episode campuran. Biasanya—tapi tidak selalu—gangguan bipolar I juga menimbulkan setidaknya 1 episode depresif.

Gangguan Bipolar II (Episode Manik dan Depresif)

Pada jenis ini, Anda tidak akan mengalami episode-episode manik yang sepenuhnya. Gangguan ini menimbulkan episode-episode hipomanik—gejala-gejala mania yang lebih ringan—tapi justru episode depresifnya yang lebih berat.

Cyclothymia (Episode Hipomanik dan Depresif Ringan)

Jenis ini adalah bentuk gangguan bipolar yang lebih ringan. Seperti gangguan bipolar umumnya, cyclothymia juga dicirikan dengan perubahan mood secara cepat yang terjadi berulang. Namun, episode-episode manik atau depresif pada cyclothymia memunculkan gejala-gejala yang lebih ringan daripada dua jenis di atas.

Periksalah ke Dokter Jika Anda Khawatir

Kalau Anda khawatir karena sudah melihat tanda-tanda gangguan bipolar pada diri sendiri atau pada orang yang Anda sayangi, sebaiknya bicarakan dengan dokter. Hanya tenaga medis yang berpengalaman yang bisa mendiagnosis gangguan ini, dan dibutuhkan diagnosis agar bisa mendapat perawatan yang tepat.

Perawatan dengan konsumsi obat—yang mungkin disertai terapi atau pilihan perawatan lain—bisa membantu Anda atau orang yang Anda sayangi untuk menangani gejala-gejala gangguan bipolar. Dengan penanganan yang sesuai, seorang pengidap gangguan bipolar dapat tetap menikmati hidup yang memuaskan.

Demikianlah informasi tentang gejala gangguan bipolar. Baca juga artikel penting lain yang terkait, yaitu tentang: penyebab gangguan bipolar, pengobatan gangguan bipolar, dan mengatasi gangguan bipolar. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar informasi kesehatan, tips kesehatan, serta pengobatan alami hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}