Aturan Emas Kata Kunci dan Struktur

Ada empat hal utama yang harus dipahami sewaktu menerapkan struktur silo di WordPress:

  • Mencocokkan kata kunci dengan halaman
  • Menghindari duplikasi konten dan kanibalisasi konten
  • Sub-folder dan sub-domain
  • Kategori blog vs. halaman induk

1. Mencocokkan kata kunci dengan halaman

Ini yang menentukan hubungan antara halaman dan kata kunci.

Kita ingin membuat konten, jadi:

Kita membuat satu halaman untuk setiap kelompok kata kunci.

Dan gunakan hanya satu kelompok kata kunci untuk setiap halaman.

Sebagai contoh, kita hanya membuat satu panduan saja tentang “Kado Anniversary untuk Papa Mama” dan memperbaruinya secara berkala, daripada mengulang kata kunci yang sama di halaman baru.

Kalau kita membuat panduan yang sama secara berulang, kita akan menderita kanibalisasi kata kunci, dimana dua halaman kita berjuang untuk istilah kata kunci yang sama. Hal itu merugikan upaya kita secara keseluruhan.

2. Menghindari duplikasi konten dan kanibalisasi konten

Kita hanya akan punya satu halaman tentang “apel”, dan halaman tentang “apel” ini hanya tentang apel, tidak ada tentang “jeruk” atau “buah-buahan” secara umum.

Konsep ini sangat penting. Memang ada aturan SEO, seperti “menulis 2000 kata”, yang membuat orang membanjiri konten mereka dengan topik yang tidak terkait. Tapi melakukan itu hanya akan merusak arsitektur silo dan susunan konten.

Ingat: Kita ingin memaksimalkan relevansi dan kejelasan. Jadi, tulisan kita tentang “apel” tidak boleh membahas “buah-buahan” secara umum. Informasi secara umum itu harusnya dimasukkan pada halaman beranda (home page) atau halaman silo tersendiri yang membahas tentang “buah-buahan”.

Karena alasan ini, Anda perlu de-index iklan-iklan berbayar untuk halaman-halaman landing yang punya konten sangat mirip.

Konsep Struktur Silo

3. Sub-folder atau sub-domain

Format sub-folder lebih disukai untuk SEO. Formatnya: domain.com/folder

Kita lebih baik menerapkan struktur seperti ini: domain.com/herbal/

Memang ada alasan tersendiri untuk menggunakan format sub-domain (seperti: herbal.domain.com/), misalnya saat menggunakan peralatan pihak ketiga. Tetapi untuk SEO, lebih baik menyimpan semua konten SEO dalam sub-folder (default di WordPress).

4. Kategori blog vs. halaman induk

Bagian ini akan dibahas secara khusus pada tutorial tentang membangun silo di WordPress.

Namun secara umum, blog post dan halaman web sangat mirip di mata Google.

Jadi, teruskan saja jenis halaman yang sudah Anda gunakan selama ini.

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}