Sistem Kekebalan Tubuh: Bagaimana Caranya Kulit dan Selaput Mukosa Melindungi Anda?


By Fery Irawan

Tahukah Anda bahwa sistem kekebalan tubuh memiliki peranan yang sama seperti benteng dalam sebuah kerajaan? Jajaran tembok yang menjulang tinggi dan pintu yang kokoh sanggup menahan serangan musuh yang siap menerobos masuk. Serangan bisa saja berhasil jika benteng ini tidak cukup kuat, selain itu kurangnya pasukan dalam benteng juga mempercepat runtuhnya kerajaan ini. Hal yang sama terjadi pada sistem kekebalan tubuh, bagaimana?

Apa saja yang berperan dalam melindungi diri Anda terhadap serangan kuman?

Sama seperti benteng kerajaan yang sering kali diperlengkapi beragam persenjataan yang fungsinya untuk menyerang balik demikian halnya dengan sistem kekebalan tubuh. Pertahanan ini terdiri dari jaringan rumit yang saling bekerja sama, molekul dan sel khusus ini akan menyerang unsur asing seperti keberadaan bakteri atau virus.

Perlindungan tahap pertama pada sebuah benteng adalah tembok yang mengelilingi kota, sedangkan pada tubuh kita kulit-lah yang memegang peranan tersebut. Kulit ini akan menyulitkan kuman mencoba masuk, kuman akan terbuang setiap kali kulit meregenerasi dirinya.

Adapula selaput mukosa (kulit tipis yang melapisi hidung dan tenggorokan) yang mengandung senyawa alami lisozim yang mampu melawan kuman dengan menghancurkan dinding selnya. Senyawa ini terdapat pada air mata, air liur, maupun keringat. Maka tak heran jika beberapa hewan dapat menyembuhkan dirinya hanya dengan menjilati luka mereka.

Apa yang terjadi jika sistem pertahanan tubuh atau kekebalan tubuh Anda melemah?

Sama seperti benteng pertahanan yang dapat terkikis karena faktor cuaca, demikian juga sistem kekebalan tubuh Anda. Apa penyebabnya? Hal ini dapat terjadi jika sistem kekebalan tubuh mengalami kerusakan ataupun mengalami serangan dari penyakit yang menghabisi unsur pembentuk kekebalan tubuh.

Misalnya penyakit AIDS yang disebabkan oleh HIV, penyakit ini menyerang pusat kendali pada sistem kekebalan tubuh secara perlahan dengan menghancurkan limfosit. Hal ini menyebabkan tubuh kehilangan pertahanannya dan mudah terserang penyakit lainnya yang menjadi komplikasi dari penyakit AIDS.

Namun, melemahnya sistem pertahanan tubuh tidak selalu mengakibatkan masalah yang serius. Contohnya saat Anda kekurangan antibodi pada selaput mukosa, hal tersebut dapat mengakibatkan infeksi yang berulang dan tidak kunjung sembuh, ini dapat terlihat pada pasien sinusitis yang juga mengalami bronkitis dan infeksi telinga.

Kondisi pasien dapat membaik dengan melakukan terapi yang disarankan dokter, cukup istirahat, dan injeksi pembentukan antibodi. Ya, demikianlah cara kulit dan selaput mukosa berperan dalam barisan sistem kekebalan tubuh yang turut melindungi diri Anda dari serangan penyakit.

Pasukan dalam barisan sistem kekebalan tubuh!

Namun pasukan sistem pertahanan tubuh tidak hanya kulit ataupun selaput mukosa saja, adapula sel darah putih (leukosit). Sama seperti pasukan pertahanan yang memiliki beragam tugas demikian halnya dengan sistem kekebalan tubuh.

Dalam tubuh terdapat tim eksekusi seperti: monosit yang bertugas memasuki jaringan yang terinfeksi lalu menyerang bakteri penyebab masalah, setelah itu neutrofil yang memiliki peranan serupa mengeluarkan bakteri yang mati dalam bentuk nanah, kemudian limfosit akan merekam data serangan sehingga membentuk tim khusus yang mampu atasi serangan kedua dari kuman tertentu. Tim khusus lainnya adalah Sel B dan Sel T yang berperan dalam pertahanan ini.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}