Mengenal Gejala dan Komplikasi Penyakit Kawasaki

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

Maret 8, 2012


Pada tahun 1967, Dr. Tomisaku Kawasaki memperkenalkan penyakit baru kepada warga dunia. Pada tahun yang sama, penyakit ini telah mendera 50 anak di kota Tokyo, Jepang.

Gejala awal penyakit yang menyerang anak-anak ini tidak begitu menonjol atau hampir sama dengan gejala demam atau penyakit ringan lainnya yang disertai radang pada lidah dan mulut sehingga banyak orang tua yang mengabaikan gejalanya dan hanya memberikan obat penurun panas.

Memang, gejalanya mereda. Namun, masalah sesungguhnya yang terletak pada pembuluh darah, jika tidak segera diobati, maka akan merusak otot jantung dan berpotensi mengakibatkan gagal jantung.

Padahal jika diobati sesegera mungkin penyakit ini akan terobati dengan tuntas. Penyakit yang disebut mucocutaneous lymphnode syndrome ini kemudian lebih dikenal sebagai penyakit Kawasaki.

Gejala Penyakit Kawasaki

Jika gejala di bawah ini ditemukan khususnya pada anak dibawah 5 tahun maka anak tersebut harus segera dibawa ke dokter. Pada tahap awal, penyakit Kawasaki menyebabkan demam lebih dari 38.5 celcius lebih dari seminggu, mata merah, ruam pada bagian tubuh dan area genital, bibir pecah-pecah, kering, dan lidah berbintil-bintil seperti strawberry, bengkak disertai kemerahan pada kulit (tangan dan kaki), pembengkakan pada kelenjar getah bening, serta cepat marah.

Pada tahap kedua, gejala yang menyertai penyakit ini adalah mengelupasnya kulit terutama di ujung jari-jari tangan dan kaki, muntah, diare, dan nyeri perut.

Sedangkan pada fase ketiga, gejala dari penyakit Kawasaki sebenarnya telah mulai menurun dan bahkan menghilang namun komplikasi terhadap kesehatan jantung memburuk.

Gejala pada setiap fase akan muncul 2-3 hari setelah gejala awal mulai terlihat. Banyak orang tua yang tidak mengerti tentang penyakit ini dan hanya memberikan antibiotik yang sebenarnya tidak menolong sama sekali. Ya, perhatikan dengan seksama gejala-gejala yang timbul.

Komplikasi Penyakit Kawasaki

Komplikasi yang paling ditakutkan dari penyakit Kawasaki adalah penyakit jantung. 20%-40% penderita Kawasaki memiliki komplikasi pada jantung yang terjadi sekitar 7 hingga 8 minggu sejak terjadinya demam.

Penyakit Kawasaki dapat merusak pembuluh nadi koroner yang berhubungan langsung dengan jantung. Pada awalnya, pembuluh darah melebar namun lama kelamaan akan menyempit di bagian dalam atau tersumbat.

Akibatnya, aliran darah yang membawa sari makanan terganggu sehingga terjadilah kematian otot pada jantung yang disebut myokard infark. Matinya otot jantung ini lama kelamaan bisa menyebabkan gagal jantung yang berakibat pada kematian.

Pengobatan Penyakit Kawasaki

Pengobatan sangat bergantung pada tahap atau level penyakit Kawasaki. Beberapa penderita penyakit Kawasaki level pertama hanya diberi obat-obatan dan infus. Namun, bagi penderita yang telah mengalami komplikasi dan atau telah parah maka operasi bypass diperlukan.

Obat-obatan memang bisa menyembuhkan penderita penyakit Kawasaki. Sayangnya, harga obat yang terbilang mahal selalu menjadi hambatan kesembuhan pasien. Harga per gram obat adalah 1 juta rupiah dan berapa banyak obat yang diperlukan tergantung berat badan si penderita.

Penyakit Kawasaki di Indonesia pertama kalinya ditemukan sekitar tahun 1996. Dan di Asia, penderitanya telah mencapai ratusan ribu jiwa dan tingkat kematian 0.1-2% di seluruh dunia.

Alangkah bijaknya jika tidak menganggap enteng demam berkepanjangan yang menyerang putra-putri Anda. Sebelum menderita komplikasi penyakit jantung, segera periksakan ke dokter dan dapatkan perawatan yang memadai.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}