Flu Lambung (Gastroenteritis), Apa Penyebabnya?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Agustus 4, 2014


Meski sama-sama menyandang kata flu, flu lambung (gastroenteritis) tidak sama dengan flu biasa atau influenza. Influenza menyerang sistem pernapasan—misalnya hidung, tenggorokan atau paru-paru, sedangkan flu lambung terjadi di usus. Infeksi virus adalah penyebab dari penyakit ini.

Tanda dan gejala flu lambung biasanya mulai dirasakan 1-3 hari setelah Anda terinfeksi dan gejalanya berkisar dari ringan sampai berat. Beberapa gejala yang paling umum dialami adalah sebagai berikut:

  • Diare encer dan tidak berdarah—diare berdarah seringkali mengindikasikan infeksi berbeda yang lebih parah
  • Nyeri dan kram di perut
  • Mual dan muntah
  • Nyeri otot atau sakit kepala yang sesekali
  • Demam ringan

Gejala dari flu lambung biasanya dirasakan hanya 1-2 hari, namun ada kalanya gejala tersebut tetap ada sampai 10 hari. Karena gejalanya hampir serupa, kadang sulit untuk membedakan antara diare biasa dengan diare akibat flu lambung.

Anda sangat mungkin tertular flu lambung ketika Anda makan makanan atau minum minuman yang sudah terkontaminasi. Kemungkinan lainnya adalah ketika Anda berbagi handuk, makanan, atau peralatan makan dengan seseorang yang telah terinfeksi.

Dua Virus Penyebab Flu Lambung

2 jenis virus yang bisa menyebabkan flu lambung yaitu:

Norovirus

Jenis virus ini adalah yang paling umum menyebabkan penyakit flu lambung di seluruh dunia. Baik anak-anak maupun orang dewasa tidak luput dari pengaruh norovirus, dan paling sering menginfeksi orang-orang yang sering berada dalam satu ruangan, misalnya dalam keluarga, sekolah atau kantor. Dalam kebanyakan kasus, penularan berasal dari makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Rotavirus

Anak-anak yang paling rentan terserang jenis virus ini. Anak-anak biasanya terinfeksi karena mereka sering memasukkan jari atau benda lain yang terkontaminasi ke dalam mulut. Infeksi yang paling parah terjadi pada anak bayi dan balita. Bukan berarti orang dewasa terluput, karena mereka tetap bisa terinfeksi rotavirus, namun biasanya orang dewasa yang terinfeksi virus ini tidak menunjukkan gejala flu lambung.

Pada sebagian besar kasus flu lambung, virus ditularkan melalui kotoran, artinya Anda lebih mungkin terserang flu lambung jika tidak mencuci tangan seusai menggunakan toilet.

Yang Lebih Beresiko Terserang Flu Lambung

  • Anak-anak—yang berada di tempat penitipan anak atau sekolah khususnya paling rentan, karena sistem imun tubuh anak belum terlalu kokoh.
  • Lansia. Sistem imun seseorang cenderung semakin menurun seiring bertambahnya usia. Lansia yang berada di panti wreda khususnya paling rentan karena tinggal berbarengan dengan orang banyak.
  • Yang tinggal di asrama. Di manapun banyak orang tinggal bersama dan berdekatan adalah lingkungan tempat virus flu lambung dapat bertumbuh subur.
  • Siapapun dengan sistem imun yang lemah—misalnya penderita HIV/AIDS dan pasien kemoterapi memiliki sistem imun yang rendah.

Lalu, bagaimana cara mencegah agar tidak tertular flu lambung? Cara yang paling mudah adalah dengan menjaga kebersihan pribadi dan tempat tinggal guna meminimalkan penyebabnya. Tapi cara tersebut mungkin belum cukup bagi Anda yang tinggal di lingkungan rentan, misalnya di asrama. Simak artikel berikut mengenai cara mencegah flu lambung.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}