Apa Saja Faktor Resiko Kanker Ovarium?


By Fery Irawan

Untuk melakukan tindakan pencegahan, kita juga perlu mengetahui faktor pemicu apa saja yang dapat meningkatkan resiko terkena kanker ovarium.

Setidaknya ada 4 faktor yang memengaruhi resiko terjadinya kanker ovarium selain faktor genetik yakni faktor reproduksi, faktor hormonal, dan faktor lingkungan.

Riwayat reproduksi (kehamilan-persalinan) serta durasi dan jarak reproduksi memiliki dampak terbesar pada penyakit ini, paritas yang rendah (jumlah melahirkan rendah) dan infertilitas (kemandulan), menars (pertama kali mendapat menstruasi) dini dan menopause yang terlambat meningkatkan resiko untuk berkembangnya kanker ovarium.

Kehamilan yang multipel (kembar) dapat meningkatkan efek perlindungan terhadap perkembangan kanker ovarium. Bila dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah melahirkan, satu sampai dua kehamilan menghasilkan resiko relatif (RR) 0,49-0,97.

Wanita dengan jumlah kehamilan lebih dari tiga memiliki penurunan resiko sebanyak 0,35-0,76 jika dibandingkan dengan populasi kontrol. Penggunaan hormon eksogen dalam pengobatan gejala menopause juga dikaitkan dengan peningkatan resiko insiden maupun angka mortalitas dari kanker ovarium.

Beberapa literatur menunjukkan bahwa penggunaan terapi sulih hormon jangka panjang (> 5-10 tahun) mengakibatkan peningkatan resiko sebesar 1,5-2,0 kali lipat.

Peningkatan resiko secara spesifik terlihat pada wanita pengguna hormon estrogen tanpa disertai progesteron. Peningkatan berat badan juga memungkinkan terjadinya peningkatan resiko terjangkit penyakit ini.

Beberapa penelitian menunjukkan kaitan peningkatan indeks massa tubuh (IMT) saat remaja atau usia dewasa dengan peningkatan resiko, terutama pada masa premenopause.

Faktor lain yang terkait adalah faktor lingkungan. Rata-rata insiden tertinggi kanker ovarium terjadi pada wanita ras Kaukasia di negara industri seperti di Amerika Utara dan Eropa. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan dalam pola reproduksi dan komponen lingkungan, seperti perbedaan pola makan.

Dalam suatu penelitian, disebutkan diet wanita pengidap kanker ovarium dapat ditemukan pada pola diet Barat, yaitu tinggi daging dan sedikit sayuran. Hal tersebut kemungkinan berhubungan dengan tingginya angka insiden kanker ovarium.

Sayur-sayuran dan buah-buahan, dikatakan memiliki efek positif, sementara konsumsi tinggi daging dapat meningkatkan resiko seorang wanita mengidap kanker ovarium. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa konsumsi tembakau meningkatkan angka kejadian kanker ovarium pada wanita.

Baca juga halaman Sekilas Sarang Semut dan dapatkan informasi menarik yang Anda butuhkan.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}