Apa Penyebab Kram Otot?


By Cindy Wijaya

Pasti menyenangkan jika Anda bisa tidur pulas dan bermimpi indah di malam hari. Namun tiba-tiba Anda terbangun gara-gara kaki kram, mimpi yang indah pun tergantikan oleh rasa nyeri otot yang luar biasa. Jika skenario tadi sering terjadi, mungkin sudah saatnya Anda perlu memperhatikan apa yang jadi penyebabnya.

Kram otot terjadi karena adanya kontraksi yang tiba-tiba dan secara paksa di satu otot atau lebih. Rasa sakit yang ditimbulkannya bisa membuat Anda sama sekali tidak bisa bergerak sampai kramnya hilang. Walau demikian, kram otot seringkali tidak berbahaya dan tidak menimbulkan dampak apa-apa pada otot.

Selain mengganggu tidur, kram otot juga sering mengganggu aktivitas sehari-hari saat berolahraga. Keletihan, dehidrasi, otot tegang, atau terlalu lama dalam posisi tertentu dapat menyebabkan kram pada otot.

Gangguan Kesehatan yang Berhubungan dengan Kram Otot

 

Aliran darah yang tersumbat. Pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah ke kaki bisa menyempit. Jika ini terjadi, kram pada otot kaki akan terjadi ketika berolahraga, dan segera hilang setelah selesai olahraga.

Saraf tertekan. Saraf tulang belakang yang tertekan (Lumbar stenosis) bisa menimbulkan kram di kaki. Rasa sakitnya biasanya semakin parah pada saat berjalan. Berjalan dengan posisi sedikit membungkuk mungkin akan mengurangi rasa sakitnya.

Kekurangan mineral. Konsumsi potasium, kalsium, atau magnesium yang kurang juga menyumbang datangnya kram otot. Obat diuretik (biasanya diberikan pada pasien darah tinggi) juga membuat mineral-mineral tersebut hilang.

Faktor Pemicu Terjadinya Kram Otot

Selain gangguan kesehatan, ada beberapa faktor lain yang jadi penyebab kram otot. Beberapa di antaranya yaitu; usia, dehidrasi, kehamilan, dan penyakit tertentu seperti diabetes, gangguan saraf, dan gangguan kelenjar tiroid.

Semakin bertambah usia seseorang, masa otot pun semakin berkurang. Otot pun menjadi lemah dan mudah tertekan. Kondisi inilah yang mengakibatkan otot rentan kram. Lain lagi dengan atlet yang walaupun memiliki masa otot yang besar dan sudah terlatih, namun jika dalam kondisi lelah atau dehidrasi, mereka juga dapat mengalami kram bahkan di tengah perlombaan atau pertandingan.

Begitu pula dengan orang yang sedang hamil, menderita diabetes, gangguan saraf, dan gangguan kelenjar tiroid. Mereka lebih sering mengalami kram otot dibandingkan dengan orang lain. Konsumsi obat-obatan tertentu yang mengandung estrogen atau naproxen juga bisa membuat otot rentan kram.

Hubungan Kram Otot dengan Sindrom Kaki Gelisah

Kram otot di malam hari seringkali dikaitkan dengan sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome), tetapi keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Pada umumnya sindrom kaki gelisah tidak menyebabkan rasa sakit. Namun sindrom ini juga bisa memicu munculnya kram di kaki.

Bagi kebanyakan orang, kram otot di malam hari hanyalah gangguan yang tidak berbahaya dan terjadi sesekali, tapi pada beberapa kasus, Anda mungkin memerlukan bantuan medis. Oleh karenanya, perhatikan jika kram otot disertai oleh gejala-gejala di bawah ini.

Periksa ke dokter jika…

  • nyeri kram yang hebat dan tak kunjung hilang
  • kram terjadi setelah terpapar racun (misalnya timah)
  • penyebab kram adalah atrofi otot (masa otot yang menyusut).

Bagi Anda yang ingin mengatasi masalah kram otot pada kaki, silakan kunjungi artikel kami yang membahas Cara Cepat untuk Mengatasi Kram Kaki.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}